Kemampuan Pemecahan Masalah Landasan Teori

2. Menentukan jumlah kelompok. Jumlah kelompok ditentukan dengan memperhatikan banyak anggota setiap kelompok dan jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. 3. Penyusunan anggota kelompok. Pengelompokan ditentukan atas dasar susunan peringkat peserta didik yang telah dibuat. Setiap kelompok diusahakan beraggotakan peserta didik yang mempunyai kemampuan beragam, sehingga mempunyai kemampuan rata-rata yang seimbang. Contoh operasional implementasi modelpembelajaran LC-5E dapat dilihat pada lampiran 18.

2.1.6 Kemampuan Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Pada pemecahan masalah matematika akan memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan investigasi masalah matematika yang mendalam, sehingga dapat mengkonstruksi segala kemungkinan pemecahannya secara kritis, dan kreatif. Memecahkan suatu masalah merupakan suatu aktivitas dasar bagi manusia. Kenyataan menunjukkan sebagian besar kehidupan kita adalah berhadapan dengan masalah-masalah. Bila kita gagal dengan suatu cara untuk menyelesaikan suatu masalah, kita harus mencoba menyelesaikannya dengan cara yang lain Hudojo, 2003: 148. Pembelajaran pemecahan masalah Shadiq, 2009: 4 adalah suatu tindakan action yang dilakukan guru agar para peserta didiknya termotivasi untuk menerima tantangan yang ada pada pertanyaan soal dan mengarahkan para peserta didik dalam proses pemecahannya. Keterampilan serta kemampuan berpikir yang didapat ketika seseorang memecahkan masalah diyakini dapat ditransfer atau digunakan orang tersebut ketika menghadapi masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya peserta didik dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin Suherman, 2003: 83. Menurut Polya terdapat dua macam masalah yaitu sebagai berikut. 1 Masalah untuk menemukan, dapat teoritis atau praktis, abstrak atau konkret termasuk teka-teki. Bagian utama dari suatu masalah adalah sebagai berikut. a. Apakah yang dicari? b. Bagaimana data yang diketahui? c. Bagaimana syaratnya? 2 Masalah untuk membuktikan adalah untuk menunjukkan suatu pernyataan itu benar, salah, atau tidak kedua-duanya. Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis dan konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya Hudojo, 2005: 129. Ketika sedang memecahkan masalah, ada cara atau metode yang sering digunakan dan sering berhasil pada proses pemecahan masalah. Cara atau metode inilah yang disebut dengan strategi pemecahan masalah. Beberapa strategi yang sering digunakan menurut Polya dan Pasmep di antaranya adalah: mencoba-coba, membuat diagram, mencobakan pada soal yang lebih sederhana, membuat tabel, menemukan pola, memecah tujuan, memperhitungkan setiap kemungkinan, berpikir logis, bergerak dari belakang, membuat model matematikanya, serta mengabaikan hal yang tidak mungkin. Menurut Polya 1985: 43, ada empat langkah yang harus dilakukan untuk memecahkan suatu masalah. Adapun keempat tahapan tersebut adalah sebagai berikut. 1 Understanding the problem memahami masalah, langkah ini meliputi: a. apakah yang tidak diketahui, keterangan apa yang diberikan, atau bagaimana keterangan soal; b. apakah keterangan yang diberikan cukup untuk mencari apa yang ditanyakan; c. apakah keterangan tersebut tidak cukup, atau keterangan itu berlebihan; d. buatlah gambar atau tulisan notasi yang sesuai. 2 Devising a plan merencanakan penyelesaian, langkah-langkah ini meliputi: a. pernahkah anda menemukan soal seperti ini sebelumnya, pernahkah ada soal yang serupa dalam bentuk lain; b. rumus mana yang akan digunakan dalam masalah ini; c. perhatikan apa yang ditanyakan; d. dapatkah hasil dan metode yang lalu digunakan disini. 3 Carying out the plan melaksanakan perhitungan, langkah ini menekankan ada pelaksanaan rencana penyelesaian yaitu meliputi: a. memeriksa setiap langkah apakah sudah benar atau belum; b. bagaimana membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar; c. melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat. 4 Looking back memeriksa kembali proses dan hasil bagian terakhir dari Langkah Polya menekankan pada bagaimana cara memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh, langkah ini terdiri dari: a. dapat diperiksa sanggahannya; b. dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain; c. perlukah menyusun strategi baru yang lebih baik; d. menuliskan jawaban dengan lebih baik. Dijelaskan juga pada dokumen Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506CPP2004, bahwa pemecahan masalah merupakan kompetensi strategik yang ditunjukkan peserta didik dalam memahami, memilih pendekatan dan strategi pemecahan masalah, dan menyelesaikan model untuk menyelesaikan masalah. Indikator yang menunjukkan pemecahan masalah antara lain: 1. menunjukkan pemahaman masalah; 2. mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah; 3. menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai bentuk; 4. memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat; 5. mengembangkan strategi pemecahan masalah; 6. membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah; 7. menyelesaikan masalah yang tidak rutin. Shadiq, 2009: 14-15

2.1.7 Uraian Materi Pokok Jarak dalam Dimensi Tiga