didik dapat menjadi sumber belajar satu sama lain sehingga sumber belajar mereka pun lebih bervariasi.
c. Akuntabilitas individu
Pembelajaran kooperatif dilakukan dalam bentuk kelompok sehingga setiap anggota kelompok dituntut untuk memberikan sumbangan pemikirannya demi
keberhasilan kelompok tersebut. Setiap individu harus bertanggung jawab untuk menguasai materi pembelajaran secara maksimal karena hasil belajar kelompok
didasarkan pada rata-rata nilai anggota kelompok. Kondisi belajar seperti itu menumbuhkan rasa tanggung jawab akuntabilitas masing-maing individu.
d. Keterampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi
Guru secara tidak langsung mengajarkan peserta didik untuk menjalin hubungan antar pribadi melalui pembelajaran kooperatif. Keterampilan sosial tersebut
seperti menyampaikan pendapat dengan sopan, tenggang rasa, memberikan saran dan kritik, mandiri, mempertahankan pikiran logis, dan sebagainya. Apabila peserta didik
tidak dapat menjalin hubungan antarpribadi yang baik maka akan memperoleh teguran dari guru atau teman mereka sendiri sehingga setiap individu akan berusaha
menjaga hubungan antarpribadi.
2.1.4 Model Pembelajaran Learning Cycle 5E LC-5E
Model pembelajaran LC-5E merupakan salah satu pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis. Model LC pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus
dalam Science Cirriculum Improvement Study SCIS Trowbridge Bybee, 1996.
Pada mulanya LC terdiri dari tiga tahap atau fase yaitu eklspolasi exploration, pengenalan konsep concept introduction, dan penerapan konsep concept
application. Pada proses selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut saat ini berkembang menjadi lima tahap yang dikenal sebagai LC-5E .
Model pembelajaran LC-5E adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengoptimalkan cara belajar dan
mengembangkan daya nalar peserta didik. Implementasi LC-5E dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase-fase
tersebut. Menurut Lorsbach 2002 yang dikutip oleh Wena 2011: 171-172 LC-5E
terdiri atas lima fase yaitu: a pembangkit minat engagement; b eksplorasi exploration; c penjelasan explanation; d elaborasi elaboration; e evaluasi
evaluation. Kelima fase tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. a
Pembangkit Minat Engagement Pada fase pembangkit minat, guru berusaha memotivasi peserta didik untuk
membangkitkan minat dan keingintahuan mereka terhadap materi yang akan dipelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan permasalahan atau pertanyaan
tentang kehidupan sehari-hari atau kejadian faktual yang berkaitan dengan topik bahasan. Jawaban atau respon yang diberikan oleh peserta didik dapat dijadikan
pedoman oleh guru untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik tentang pokok bahasan. Pada tahap ini, guru menbangun keterkaitan antara pengalaman atau
kehidupan sehari-hari peserta didik dengan topik yang akan dibahas.
b Eksplorasi Exploration
Fase eksplorasi merupakan fase kedua dari LC-5E yang mempunyai tujuan untuk mengecek pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Pada tahap ini, peserta
didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 2-4 orang, kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama. Guru merupakan fasilitator dan motivator yang
bertugas mendorong peserta didik untuk menguji hipotesis atau membuat hipotesis baru, mencoba alternatif pemecahannya, melakukan dan mencatan pengamatan serta
ide atau pendapat yang berkembang selama proses diskusi. c
Penjelasan Explanation Penjelasan adalah tahap ketiga dari model pembelajaran LC-5E. Peserta didik
didorong oleh guru untuk menjelaskan suatu konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta klarifikasi atas penjelasan peserta didik, dan saling mendengarkan
penjelasan antar peserta didik atau guru. Hasil diskusi peserta didik digunakan guru untuk memberikan definisi dan penjelasan tentang konsep yang dibahas.
d Elaborasi Elaboration
Elaborasi merupakan tahap keempat LC-5E. Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan konsep dan keterampilan yang
telah dipelajari dalam konteks berbeda. Oleh karena itu, peserta didik dapat menerapkan atau mengaplikasikan konsep baru tersebut dalam situasi baru sehingga
pembelajaran lebih bermakna. e
Evaluasi Evaluation
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari LC-5E. Pada tahap ini, guru dapat mengetahui pemahaman atau pengetahuan peserta didik dalam menerapkan konsep
baru dengan cara mengajukan pertanyaan terbuka, bukti, dan penjelasan yang diperoleh sebelumnya.
Contoh operasional implementasi modelpembelajaran LC-5E dapat dilihat pada lampiran 18.
2.1.5 Model Pembelajaran CIRC Cooperative Integrated Reading and