Studi Perbedaan Keefektifan Penegasan Istilah

1.5.1 Studi Perbedaan

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan studi perbedaan adalah membandingkan implementasi keefektifan antara model pembelajaran kooperatif tipe LC-5E dan tipe CIRC terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas X.

1.5.2 Keefektifan

Menurut Sinambela 2008: 78 pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran maupun prestasi peserta didik yang maksimal. Jadi, indikator keefektifan pembelajaran: 1 ketercapaian ketuntasan belajar; 2 ketercapaiaan aktivitas peserta didik; 3 ketercapaian kemampuan guru mengelola pembelajaran; serta 4 respon peserta didik terhadap pembelajaran yang positif. Indikator efektif dalam penelitian ini adalah ketercapaian ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar menurut BSNP 2009: 20-21 adalah tingkat ketercapaian kompetensi setelah peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM merupakan batas minimal pencapaian kompetensi pada setiap aspek penilaian mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Penetapan KKM dibuat secara kesepakatan kelompok guru mata pelajaran berdasarkan analisis SWOT kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman satuan pendidikan yang bersangkutan. KKM ditentukan melalui analisis tiga hal, yaitu tingkat kerumitan kompleksitas, tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, dan tingkat kemampuan sumber daya dukung sekolah. Di dalam BSNP 2009: 20, persen KKM yang ideal yaitu 75, sedangkan KKM mata pelajaran Matematika di SMA Negeri 2 Ungaran untuk tahun ajaran 20122013 yaitu skor 70 dari skor total 100. Kelas dianggap telah mencapai ketuntasan belajar jika sekurang-kurangnya 75 dari peserta didik yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 70. Sedangkan indikator lebih efektif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Memenuhi indikator efektif b. Rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah dari kelas yang dikenai model pembelajaran yang satu lebih baik dari pada rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah dari kelas yang dikenai model pembelajaran lainnya. c. Proporsi peserta didik yang mendapatkan nilai minimal 70 di kelas yang dikenai model pembelajaran yang satu lebih banyak dari pada di kelas yang dikenai model pembelajaran lainnya.

1.5.3 Kemampuan Pemecahan masalah