commit to user
kelompok atau cluster, Sukardi 2007: 40. Alasan Penulis menggunakan teknik ini adalah pengambilan sampel bersifat objektif dan lebih cepat karena elemen-elemen
sampling berkelompok. Kelas VIII terdiri dari 8 kelas yaitu kelas VIIIA – VIIIH yang memiliki kesamaan homogenitas karakteristik seperti usia, ciri-ciri sifat tertentu,
berada dalam masa perkembangan yang sama yaitu masa remaja dan berada dalam satu tingkat yaitu sama-sama kelas VIII.
Selain itu keadaan populasi tidak tersebar secara geografis sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Cara tersebut dianggap sebagai
cara yang sederhana sehingga peneliti dapat menentukan jumlah sampel secara tepat dan representatif. Pelaksanaannya juga sangat mudah dan dapat dilakukan melalui
prosedur undian tanpa pengembalian sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga. Sedangkan untuk melakukan undian dapat dengan langkah-langkah sebagai
berikut: a Membuat daftar kelompok yang ada dalam populasi yaitu kelas VIIIA, VIIIB,
VIIIC, VIIID, VIIIE, VIIIF, VIIIG dan VIIIH. b Memberi kode yang diwujudkan dalam angka untuk tiap subyek kemudian
dimasukkan dalam daftar nama siswa pada kertas kecil. c Menggulung kertas yang bertuliskan kode-kode nomor itu dan dimasukkan pada
sebuah kaleng. d Mengambil kertas secara acak tanpa dikembalikan sebanyak sampel yang
dibutuhkan.
C. Teknik Pengumpulan Data
3. Sumber Data Metode pengumpulan data ialah cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data Sugiyono, 2006: 193. Data yang dikumpulkan tersebut menurut SaifuddinAzwar 2009: 36 ada dua, yaitu:
a. Data Primer
commit to user
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi,
maupun penggunaan instrument pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan ukurannya. Dalam penelitian ini data primer akan diperoleh dari angket
yang diberikan kepada para responden, yang mana responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 6 Wonogiri Tahun Ajaran 20102011
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung
yang biasanya berupa data dokumen dan arsip-arsip resmi. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui data dokumentasi siswa kelas VIII SMP N 6
Wonogiri daftar presensi siswa. 4. Variabel Penelitian
Istilah variabel sebenarnya adalah istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam suatu penelitian. Menurut Sukardi 2007: 18 vaiabel adalah “ suatu symbol dimana
digunakan angka atau nilai value, atau sesuatu yang memiliki variasi nilai ”. Apa yang menjadi variabel penelitian ditentukan oleh landasan teori dan ditegaskan oleh
hipotesis penelitiannya. Menurut Y. Slamet 2008: 29 menyebutkan bahwa variable adalah “konsep yang mempunyai lebih dari satu kategori atau lebih dari satu kategori
atau lebih dari satu nilai”. Jadi variabel adalah sesuatu yang mempunyai lebih dari satu kategori nilai yang akan dijadikan obyek penelitian.
Di dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tiga variabel yang terdiri atas dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai aspek
atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut dengan variabel terikat. Munculnya atau adanya variabel ini
tidak dipengaruhi atau tidak ditentukan oleh ada atau tidaknya variabel lain. Sehingga tanpa variabel bebas, maka tidak akan ada variabel terikat. Demikian
commit to user
dapat pula terjadi bahwa jika variabel bebas berubah, maka akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain. Dalam penelitian variabel bebasnya adalah:
1 Intensitas bimbingan orang tua pihak ayah dan pihak ibu. Intensitas bimbingan orang tua adalah ukuran atau sering tidaknya pemberian
bantuan atau pertolongan dari orang tua sebagai orang yang bertanggung jawab dalam keluarga yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis
kepada anaknya, dan memberikan bimbingan dalam memecahkan masalah- masalah yang dihadapi anak.
2 Pemanfaatan sumber belajar Pemanfaatan sumber belajar adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk
memberikan kemudahan kepada siswa dalam melaksanakan belajar efekifnya baik di sekolah maupuan di luar sekolah. Sumber belajar disini dapat berupa
alat sarana belajar, guru tentor dan sebagainya. b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri
dengan kondisi lain, yang disebut dengan variabel bebas. Dengan kata lain ada atau tidaknya variabel terikat tergantung ada atau tidaknya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: 1 Kedisiplinan belajar
Kedisiplinan belajar adalah suatu kondisi belajar yang tercipta dan terbentuk sebagai pola tingkah laku belajar yng diatur sedemikian rupa menurut
ketentuan yang ditaati oleh semua pihak secara sadar sehingga tercipta ketertiban dan keteraturan dalam belajar, dan dengan tujuan untuk menjadi
yang lebih baik.
5. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk mendapatkan
data yang akan diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Menurut Budiyono
commit to user
2003:32 menyebutkan bahwa “Dalam suatu penelitian, alat pengambil data instrumen menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan dan kualitas data itu
menentukan kualitas penelitiannya”. Sehubungan dengan masalah penelitian, maka teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah :
a. Teknik Pengumpulan Data yang Pokok 1 Angket kuesioner
a Pengertian Angket Metode pengumpulan data yang biasa dipakai dalam penelitian adalah
angket atau kuesioner. Menurut Y. Slamet 2008: 94metode angket kuesioner adalah seperangkat daftar pertanyaan tertentu yang disusun
secara sistematis dan lengkap. Menurut Sukardi 2007: 111 angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang digunakan oleh peneliti untuk
memperoleh informasi data dari “responden” orang yang diteliti. Jadi Angket atau kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diajukan secara
tertulis kepada subjek penelitian yang memperoleh jawaban atau tanggapan
secara tertulis seperlunya.
Jenis angket kuesioner menurut Suharsimi Arikunto 2002: 128, dibedakan menjadi beberapa tergantung pada sudut pandang sebagai
berikut: 1 Dipandang dari cara menjawab,ada :
a Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
2 Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada : a Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
3 Dipandang dari bentuknya, ada: a Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuesioner tertutup. b Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
commit to user
c Check list, sebuah daftar di mana responden tinggal membubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai.
d Rating scale skala bertingkat, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
misalnya, mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju sekali.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk memperoleh suatu data.
Dalam penelitian ini akan digunakan metode angket tertutup langsung. Angket tertutup yaitu angket yang terdiri dari pertanyaan atau pernyataan
dengan sejumlah jawaban yang telah ditentukan atau diarahkan oleh peneliti, sedangkan langsung yaitu responden langsung menjawab pertanyaan yang
telah disediakan peneliti. Dengan demikian responden hanya mempunyai sebuah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan masing-masing. Adapun
langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut : 1 Menetapkan tujuan
Dalam penelitian ini, angket disusun dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang intensitas bimbingan orang tua, pemanfatan sumber belajar
dan kedisiplinan belajar. 2 Menyusun indikator
Bertujuan untuk memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam instrumen termasuk batasan variabel yang akan diteliti.
3 Menyusun kisi-kisi instrumen Kisi-kisi instrumen diperlukan untuk memperjelas serta mempermudah
pembuatan item-item instrumen. Pembuatan kisi-kisi dalam instrumen ini disesuaikan dengan indikator-indikator yang sudah ditentukan
sebelumnya dan disesuaikan dengan lingkup masalah dan tujuan yang hendak dicapai.
4 Menyusun item instrumen
commit to user
Instrumen yang dibagikan dapat disusun dengan langkah sebagai berikut:
a Membuat item-item pertanyaan b Membuat surat pengantar angket
c Menyusun petunjuk dan pedoman pengisian angket 5 Menentukan Skor
Setelah angket disusun, kemudian akan disusun skor dari masing- masing jawaban. Dalam penelitian angket ini, setiap item mcmpunyai
alternatif jawaban dan skor antara 1 sampai 3 dan 1 sampai 4. Penskoran yang dilakukan dalam penelitian berupa pensekoran dengan
menyesuaikan kebutuhan alternatife jawaban. Dari alternatif jawaban tersebut diberikan bobot nilai sebagai berikut:
a Untuk item pertanyaan dengan alternatif jawaban 1 sampai 3, bobot nilainya sebagai berikut:
Iya : 1 Tidak : 0
a. : 3 b. : 2
c. : 1 b Untuk item dengan alternatif jawaban 1 sampai 4, bobot nilainya
sebagai berikut: Iya : 1
Tidak : 0 a. : 4
b. : 3 c. : 2
d. : 1 6 Mengadakan uji coba try out angket
commit to user
Tujuan diadakannya try out ialah agar mendapatkan angket yang benar- benar valid. Oleh karena itu instrumen penelitian perlu diuji melalui uji
validitas dan reliabilitas sebelum diterapkan di lapangan. b Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Angket
Sebagai alat untuk mengumpulkan data, angket memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setyadi
Akbar 2004:74 teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut:
1 Keuntungan angket tertutup a Mudah diolah
b Responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya c Pengisian menggunakan waktu yang singkat
d Menjaring responden yang relatif banyak karena kemungkinan
dikembalikan sangat besar. 2 Keuntungan angket terbuka
a Responden dapat mengungkapkan buah pikirannya b Berguna bila peneliti ingin mengetahui keadaan respon lebih
mendalam. Sedangkan kelemahan-kelemahan dari angket adalah sebagai berikut:
1 Kelemahan angket tertutup a Responden tidak punya kesempatan untuk menjawab lebih bebas
b Ada kemungkinan responden asal mengisi saja 2 Kelemahan angket terbuka
a Sukar mengolahnya b Perlu waktu yang relatif panjang untuk mengisinya.
c Nilai jawaban sering tidak sama.
c Uji Coba Angket Try Out Menurut Sutrisno Hadi 2000:166 maksud diadakannya try out
adalah sebagai berikut : 1 Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas
maksudnya. 2 Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu
akademik, dan kata-kata yang menimbulkan kecurigaan. 3 Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasa dilewati atau
hanya menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.
commit to user
4 Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang ternyata tidak relevan dengan tujuan research.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maksud peneliti mengadakan try out angket adalah :
1 Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan responden atau kurang diketahui responden.
2 Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak diperlukan dalam penelitian.
3 Menghindari pertanyaan yang memalukan atau membuat takut responden.
4 Menghindari kata-kata yang mengandung lebih dari dua arti. Selain beberapa maksud diadakan try out seperti yang disebutkan di
atas, tujuan diadakan try out terhadap angket adalah untuk mengetahui kelemahan angket yang disebarkan kepada responden dan untuk
mengetahui sejauh mana responden mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan tersebut, serta untuk memenuhi syarat validitas dan
reliabilitas.
1 Uji Validitas
Banyak definisi mengenai validitas instrumen. Saifuddin Azwar 2000: 5 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata “Validity yang mempunyai
arti sejauh mana ketepatan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Suharsimi Arikunto 2002: 145mengemukakan “Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji validitas adalah menguji sejauh mana ketepatan atau kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur data
yang diteliti. Menurut Saifudin Azwar 2000: 5 jenis validitas antara lain: 1. Validitas isi.
commit to user
Uji validitas ini untuk mengetahui sejauhmana item-item dalam test mencakup keseluruhan kawasan uji obyek yang hendak
diukur. Meliputi : a Validitas muka, dimana uji validitas ini dianggap paling rendah
signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penelitian test.
b Validitas logika, dimana uji validitas ini menunjukkan sejumlah isi test yang merupakan representasi dan ciri-ciri atribut yang
hendak di ukur. 2. Validitas Konstruk.
Tipe ini menunjukan sejauhmana test mengungkap suatu konstruk teoritik ya ng hendak diukurnya. Pengujian validitas
konstruk biasanya memerlukan teknik analisis statistika yang lebih komplek.
3. Validitas berdasar criteria. Uji ini menghendaki tersedianya criteria eksternal yang dijadikan
pengujian skor test. Prosedurnya menghasilkan 2 macam validitas, yaitu:
a Validitas prediktif, dimana prosedur validitas ini memerlukan waktu lama dan biaya yang besar karena prosedur ini pada
dasarnya merupakan kontinuitas dalam proses pengambilan test. b Validitas konkuren, dimana merupakan validitas yang layak di
tegakkan apabila test tidak digunakan sebagai suatu predictor dan merupakan validitas yang sangat penting dalam proses
pengambilan test.
Penelitian ini menggunakan validitas konstruk, yaitu untuk menunjukkan seberapa jauh test mengukur sifat-sifat, konstruk tertentu
karena item disusun berdasarkan teori. Serta dalam penelitian ini angket bertujuan mengangkat konstruk teoritik yang hendak diukur.
Kemudian menurut Nasution 2003: 74 “suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat ukur itu mengukur apa yang harus di ukur oleh alat
it. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang akan diukur”. Dengan demikian validitas adalah kesesuaian antara
alat ukur dengan hal yang akan diukur. Penelitian ini menggunakan teknik validitas internal yaitu korelasi antara skor dengan skor total untuk
commit to user
menghitung besarnya koefisien korelasi menggunakan teknik product moment dengan rumus sebagai berikut:
= ∑ − ∑
∑ ∑
− ∑ ∑
− ∑ Budiyono, 2003: 62
Keterangan : r
xy
: Koefisien korelasi antara X dan Y ∑ X
: jumlah skor dalam sebaran X ∑ Y
: jumlah skor dalam sebaran Y ∑ XY : jumlah perkalian skor X dan skor Y yang berpasangan
∑ X
2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ∑ Y
2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y N
: Jumlah subyek Langkah-langkah ynag ditempuh dalam pengujian validitas
item adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabulasi hasil skor angket
2. Mencari skor untuk variable x 3. Mencari skor untuk variable y
4. Mencari skor untuk kuadrat x 4. Mencari skor untuk kuadrat y
Adapun kriteria uji validitas tersebut adalah ρ 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut adalah valid,
sebaliknya jika ρ 0,050 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
2 Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui sejauhmana ketepatan keajegan hasil yang ditujukan oleh alat ukur tersebut maka harus dilakukan uji reliabilitas
Arif Sukardi Sadiman, 1991: 107. Macamnya antara lain yaitu : 1. Reliabilitas stabilitas.
commit to user
Menyangkut usaha meperoleh nilai yang sama serupa untuk setiap orang unit yang di ukur setiap saat mengukurnya. Menyangkut
penggunaan indicator yang sama, definisi operasional dan prosedur yang berbeda untuk dapat memperoleh reliabilitas stabilitas, setiap
kali unit diukur skornya haruslah sama pada waktu yang berbeda. 2. Reliabilitas ekuivalen
Menyangkut usaha memperoleh nilai relative yang sama dengan jenis ukuran yang berbeda dalam waktu yang sama. Dfinisi
konseptual yang dipakai sama tetapi dengan satu lebih indicator pengumpulan data.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas stabilitas Karena menggunakan
indicator, definisi
operasional dan
prosedur pengumpulan data yang sama meski pada waktu yang berbeda.
Menurut Sudarwan Danim 2000: 195 “reliabilitas instrument adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur
meskipun digunakan secara berulang kali pada subyek yang sama ataupun berbeda”. Dengan demikian reliabilitas merupakan istilah yang
dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran sampel konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih
bahkan untuk subyek yang sama dan berbeda. Suatu instrument disebut reliable apabila hasil pengukuran dengan instrument tersebut adalah
sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang-orang yang berlainan tidak memiliki kondisi yang sama pada waktu yang
sama atau pada waktu yang berlainan. Untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach sesuai dengan rumus JP. Guilford
1954: 385 yaitu sebagai berikut: n ∑ V
i
α = n – 1
1 –
V
t
Keterangan :
commit to user
= V
i
= Variance of part I of a testy the size not specified V
t
= Variance of the total scores n = Number of part
Kriteria uji reliabilitas tersebut adalah jika probabilitas atau tingkat kesalahan ρ 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa butir
instrumen adalah reliabel, sebaliknya jika ρ 0,050 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak reliabel.
b. Teknik Pendukung Pengumpulan Data 1 Dokumentasi
Menurut Budiyono 2003: 54 menjelaskan “Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen
yang telah ada. Dokumen-dokumen tersebut biasanya merupakan dokumen- dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya”. Sedangkan Suharsimi
Arikunto 2002: 148 menyebutkan “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulan rapat, legger, agenda dan sebagainya”. Data yang diperoleh dengan metode ini disebut dokumenter atau data sekunder.
Keuntungan menggunakan dokumentasi ialah biayanya relatif murah, waktu dan tenaga lebih efisien. Sedangkan kelemahannya ialah data yang
diambil dari dokumen cenderung sudah lama, dan kalau ada yang salah cetak maka peneliti ikut salah pula mengambil datanya.
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar presensi siswa kelas VIII SMP N 6 Wonogiri dan dokumen lain yang
menunjang.
D. Rancangan Penelitian