Tinjauan tentang Pemanfaatan Sumber Belajar

commit to user 4 Bimbingan maalah pribadi, bertujuan membantu anak dalam mengatasi masalah pribadi, sebagai akibat kurang kemampuan anak untuk mengadakan penyesuaian diri dengan aspek-aspek perkembangan, keluarga, persahabatan, belajar, cita-cita, konflik pribadi, sosial, seks dan lain-lainnya. 5 Bimbingan dalam menggunakan waktu senggang, yang bertujuan membantu anak dalam mengisi waktu senggang, juga dilakukan secara individual, karena setiap anak mempeunyai bakat dan cirri kelemahan dan kekuatan yang berbeda-beda. 6 Bimbingan pekerjaan, bertujuan memberikan penerangan mengenai pekerjaan dan tugas-tugas apakah yang tercakup dalam pekerjaan tersebut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas bimbingan orang tua terhadap remaja sangatlah penting untuk membentu remaja dalam mengatasi setiap masalah ynag muncul seiring dengan proses perkembangannya, agar tumbuh menjadi manusia dewasa. Adapaun dalam hal ini bimbingan orang tua yang dimaksud meliputi bimbingan menggunakan waktu senggang dan pengawasan dalam pergaulan, agar terbentuk kepribadiannya yang baik dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya.

3. Tinjauan tentang Pemanfaatan Sumber Belajar

a. Pengertian Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam penegertian sederhana, sumber belajar adalah guru dan bahan- bahan pengejaran atau bahan pelajaran, baik buku-buku bacaan atau semacamnya. Dalam arti luas yang dimaksud sumber belajar adalah segala daya yang dapat digunakan untuk kepentingan proses atau aktifitas pengajaran baik secara langsung maupu tidak langsung, di luar diri peserta didik lingkungan yang melengkapi diri mereka saat pengajaran berlangsung. Pada dasarnya sumber belajar merupakan sekumpulam bahan atau situasi ysng sengaja diciptakan dan dibuat agar memungkinkan peserta didik belajar secara nyaman. Sri Joko Yunanto 2004: 20, bahwa “Sumber belajar adalah commit to user bahan yang mencakup media belajar, alat peraga, alat permainan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada anak yang berperan untuk mendampingi anak dalam belajar.” Pendapat lain dikatakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2003: 77 mengatakan bahwa “sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajaranya.” Sumber belajar itu dapat berupa media atau alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Misalnya guru, buku pelajaran, majalah, Koran,televisi, internet, dan lain-lainnya. Pengertian sumber belajar juga disampaikan oleh Akhmad Sudrajad, 2008, Konsep Sumber Belajar, http: ahmadsudrajad. wordpress.com, diambil pada tanggal 28 Februari 2011 pukul 20.02. Ia mengatakan bahwa “Sumber belajar learning resources adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.” Mulyasa 2002: 48 berpendapat bahwa “sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada pserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.” Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sumber belajar mengandung unsur-unsur: 1 Segala macam apa yang ada diluar diri seseorang yang memudahkan dan mendukung proses atau kegiatan pengajaran. 2 Sumber belajar dapat digunakan untuk memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Adanya sumber belajar itu tadi tidak akan berarti suatu apapun jika tidak bimanfaatkan dengan baik untuk kegiatan belajarnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sumber belajar adalah suatu cara yang dapat dugunakan commit to user untuk memberikan kemudahan kepada siswa dalam melaksanakan belajar efektifnya. Sumber belajar disini dapat berupa alat sarana belajar, guru tentor dan sebagainya. a. Klasifikasi Sumber Belajar Wallington dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2003: 78 menyatakan bahwa “peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. AECT Assiciation of Education Communication Technology dalam buku yang sama mengklasifikasikan sumber belara menjadi 6 macam yaitu : 1 Message pesan, yaitu informasi atau ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam komponen pesan adalah semua bidang studi atau mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik. 2 People orang, yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengelola dan penyaji pesan. Termasuk dalam komponen ini adalah guru, dosen, tutor, dan peserta didik. 3 Materials bahan, yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunnaan alat atau perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagia program media termasuk kategori materials seperti transparansi, slide, film, video, modul, majalah dan buku. 4 Device alat, yaitu sesuatu peranngkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya: overhead projector, slide, video, tape recorder, radio dan televises. 5 Technique teknik, yaitu prosedur yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk stimulant demonstrasi. Misalnya: pengajaran terprogram, stimulasi demonstrasi,Tanya jawab dan CBSA. 6 Setting lingkungan, yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan, baik lingkungan fisik keadaan kelas, perpustakaan, lapangan dan sebagainya maupun lingkungan non fisik suasana belajar. Kemudian sumber belajar menurut Sri Joko Yunanto 2004: 25 dapat dibedakan menjadi tujuh, yaitu: 1 Lingkungan Alam Sumber belajar yang masuk dalam kelompok ini merupakan tempat atau alam bebas yang dapat memberikan informasi langsung kepada anak. commit to user Misalnya anak dapat langsung belajar mengenai tanaman, hewan, tanah, batu, sungai, udara, gunung, air, dan sebagainya. 2 Lingkungan Sosial Sumber belajar ini lebih menekankan pada tempat hasil karya manusia, dan di dalamnya terdapat aktivitas hubungan manusia. Misalnya anak dapat langsung bertemu guru sebagai narasumber untuk bertanya tentang mata pelajaran yang ingin ia tanyakan, dan sebagainya. 3 Lingkungan Budaya Sumber belajar ini merupakan sumber belajar yang konkrit bagi anak. Misalnya rumah adat, tarian daerah, peninggalan sejarah berupa candi, pura, vihara, masjid, klenteng ataupun benda-benda yang disimpan di dalam museum. 4 Media Sumber belajar ini dapat berupa sumber belajar visual maupun audio visual. Sumber visual misalnya gambar, foto, film, video dan lain sebaimya. Sedangkan sumber audio visual misalnya VCD, DVD, acara TV dan sebagainya. 5 Hasil Cetak Sumber belajar ini dapat memberikan banyak informasi kepada anak tentang peristiwa tertentu, suatu tempat bahkan iklan dan data-data lainnya. Misalnya Koran, majalah, buku, brosur, leaflet dan lain sebagainya. 6 Realita Sumber belajar ini dapat berupa realitas-realitas fisik yang ada di dunia ini intuk membantu memberi penjelasan dalam kegiatan belajar. Bunga- bungaan, batu-batuan dan sebagainya, dapat member informasi penting bagi perkembangan anak. Misalanya warna-warna batu dan bunga dapat member khasanah pengetahuan bagi anak. Jika hal itu dapat digunakan berdasarkan konteks kegiatan belajar, maka akan menjadi sumber belajar yang tidak sekedar indah untuk dipandang, namun sekaligus memberikan pengetahuan yang kadang tidak cukup umyuk sekedar diceramahkan. 7 Produk Pabrik Produk pabrik dapat memberikan informasi, minimal memberikan gambaran kemajuan teknologi Negara daerah produsennya. Selain itu lewat produk pabrik ini dapat diketahui sebagai sumber informasi tentang Negara itu, baik lokasinya di dalam peta, geografisnya, penduduknya, dan sebagainya. Ada jenis sumber belajar menurut Akhmad Sudrajat, 2008, Konsep Sumber Belajar, http: ahmadsudrajad. wordpress.com, diambil pada tanggal 28 Februari 2011 pukul 20.02. Secara garis besarnya jenisnya adalah: 1. Sumber belajar yang dirancang learning resources by design, yakni sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai commit to user komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. 2. Sumber belajar yang dimanfaatkan learning resources by utilization, yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Dari keduanya, sumber-sumber belajar dapat berbentuk: a pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dll; b Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya; c Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya; d Alat perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCDDVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya; e Pendekatan metode teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk show dan sejenisnya; dan f Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya. b. Ciri-ciri dan Fungsi Sumber Belajar Ciri-ciri sumber belajar menurut Akhmad Sudrajat, 2008, Konsep Sumber Belajar, http: ahmadsudrajad. wordpress.com, diambil pada tanggal 28 Februari 2011 pukul 20.02. Hal ini dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sumber belajar. Adapun disebutkan ciri-cirinya sebagai berikut: 1 Sumber belajar adalah sesuatu daya atau kekuatan yang dapat member sesuatuyang diperlukan dalam rangkaian proses instruksional. 2 Sumber belajar mempunyai nilai-nilai belajar yang dapt merubah dan membawa pada perubuahan yang sepurna dri tingkah laku yang sesuai dengan tujuan tertentu. commit to user 3 Sumber belajar dapat digunakan sebagian demi sebagian tetapi dapat pula digunakan secara keseluruhan. 4 Sumber belajar dapat dibedakan “by designed” dengan “by utilization” yang memiliki cirri-ciri sendiri. Menurutnya pula sumber belajar memiliki fungsi : 1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: a Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan b Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. 2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: a Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan b Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. 3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: a Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan b Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. 4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: a Meningkatkan kemampuan sumber belajar; b Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. 5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: a Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; b Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung. 6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. c. Kriteria Memilih Sumber belajar Kriteria dalam memilih memanfaatkan sumber belajar adalah penting menururt Akhmad Sudrajat, 2008, Konsep Sumber Belajar, http: ahmadsudrajad. wordpress.com, diambil pada tanggal 28 Februari 2011 pukul 20.02. Ia mengatakan bahwa dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: 1 ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; 2 praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; 3 mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; commit to user 4 fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; 5 sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Kemudian Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2003: 84 - 86 mengatakan bahwa untuk memilih sumber belajar harus didasarkan pada dua kriteria yaitu kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Adapaun kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1 Kriteria umum, merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber belajar, misalnya: b Ekonomis dalam pengertian murah. Ekonomis tidak berarti selalu harus murah. Bisa saja dana pengadaan sumber belajar cukup tinggi, sehingga harganya mahal tetapi pemanfaatannya dalam jangka panjang, maka itu seudah termasuk terhitung murah. c Praktis dan sederhana. Praktis artinya tidak memerlukan pelayanan serta pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Sedangkan sederhana maksudnya tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan keterampilan khusus yang rumit. Semakin praktis dan sederhana sumber belajar itu, semakin perlu diprioritaskan untuk dipilih dan digunakan. d Mudah diperoleh, artinya sumber belajar itu dekat dan tidak perlu diadakan atau dibeli di toko atau pabrik. Sumber belajar yang tidak dirancang lebih mudah diperoleh asal jelas tujuannya dan dapat dicari di ligkungan sekitar. e Bersifat fleksibel, artinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya kemajuan teknologi, nilai budaya, keinginan berbagai pemakai sumber belajar itu sendiri. f Komponen-komponennya sesuai dengan tujuan, yang mana hal ini merupakan kriteria paling penting. Sering terjadi sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai, pesan yang dibawakan cocok, tetapi keadaana fisik tidak terjangkau karena di luar kemampuan disebabkan oleh biaya yang tinggi yang tidak dapat dijangkau dan banyak memakan waktu shingga pemanfaatannya tidak efektif dan efisien. 2 Keriteria berdasarkan tujuan Beberapa kriteria sumber belajar berdasarkan tujuan antara lain adalah: a Sumber belajar untuk memotivasi. Sumber belajar ini sangat berguna untuk siswa yang rendh tingkatannya, karena penggunaan dimaksudkan untuk memotivasi commit to user mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan agar prestasinya dapat meningkat lebih baik. b Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Sumber belajar ini adalah untuk mendukung kegiatan belajra mengajar. Kriteria ini dipakai untuk memperluas bahan pelajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan, dan sebagai kerangka mengajar yang sistematis bagi para guru. c Sumber belajar untuk penelitian. Sumber belajar ini merupakan bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dan dicatat secara teliti. Jenis sumber belajar ini diperoleh langsung dari masyarakat. d Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Sumber belajar ini memeliki beberapa ciri yang harus diperhatikan. Misalnya sebelum mulai perlu diketahui, apakah masalah yang dihadapi sudah cukup jelas sehingga bisa diperoleh sumber belajar yang tepat? Apakah bisa disediakan? Dimana bisa memperolehnya? Kesimpulam: benarkah atau tepatkah keputusan yang diambil terhadap sumber belajar itu? e Sumber belajar presentasi. Simber belajar ini lebih ditekankan kepada arti sumber sebagai alat, metode atau strategi penyampaian pesan. Fungsi sumber belajar ini sebagai strategi, teknik atau metode. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk memilih sumber belajar yang akan digunakan sebaiknya sesuai dengan maksud dan tujuan, kemampuan, tersedianya di lingkungan sekitar dan mudah digunakanmampu menggunakan. d. Faktor yang mempengaruhi sumber belajar Sri Joko Yunanto 2004: 32 mengatakan bahwa faktor hal-hal yang mempengaruhi sumber belajar meliputi: 3 Perkembangan Teknologi Teknologi berkembang sangat cepat dan selalu menawarkan kemudahan dan manfaat yang lebih beragam. Sehingga hal ini meguntungkan bagi dunia pendidikan yang menggunakan media tersebut. Sumber belajar akan menjadi efektif apabila mengikuti perkembangan teknologi untuk mendapatkan model yang beragam. 4 Nilai-nilai budaya setempat commit to user Teknologi yang disesuaikan dengan nilai budaya setempat bertujuan menghindari penolakan dari masyarakat. Sehingga akan mndapatkan dukungan. 5 Keadaan ekonomi pada umumnya Biaya sangat mempebgaruhi sumber belajar, sehingga harus disesuaikan dngan kemampuan ekonomi keluarga dan sekolah anak. Untuk jalan pintasnya juga bisa membuat alat peraga sendiri dengan biaya lebih murah. 6 Keadaan pemakai Keadaan pemakai meliputi jumlah pemakai, tujuan pemakai, dorongan ingin tahu, latar belakang, tingkat kematangan, dan karakteristik sumber belajar yang umum dipakai. Pengoptimalan sumber belajar juga dikatakan oleh Akhmad Sudrajat, 2008, Konsep Sumber Belajar, http: ahmadsudrajad. wordpress.com, diambil pada tanggal 28 Februari 2011 pukul 20.02. Ia berpendapat bahwa banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya, yang kadang-kadang akan membebani orang tua siswa untuk mengeluarkan dana yang lebih besar lagi. Padahal dengan berbekal kreativitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, atau bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga. Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu dengan biaya yang mahal, lingkungan yang di sekitar dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai untuk kepentingan siswa. commit to user

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

5 15 29

KONSENTRASI BELAJAR DAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KECENDERUNGAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 3 8

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 MANYARAN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010/201

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 MANYARAN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 9

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 MANYARAN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 6

HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI MAKAMHAJI 03 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 12

PENDAHULUAN HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI MAKAMHAJI 03 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 8

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR, BIMBINGAN ORANG TUA PIHAK IBU DAN AYAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 1

Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dan Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Kedisplinan Belajar Siswa di 5 SMA Negeri Kabupaten Karanganyar.

0 0 1

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR, BIMBINGAN ORANG TUA PIHAK IBU DAN AYAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Rokhayati | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4260 9535

0 0 12