Pemisahan butiran Segresi Sifat-Sifat Beton Segar

commit to user 39 waktu dalam detik yang dibutuhkan suatu adukan yang digetarkan ke dalam suatu silinder untuk mencapai suatu kepadatan yang penuh. Nilai waktu V-B yang rendah menunjukkan bahwa adukan tersebut mempunyai nilai kekentalan yang rendah adukan encer. Suatu petunjuk terhadap hubungan antara faktor pemadatan, waktu V-B, nilai slump, dan tingkat kelecakan diberikan dalam Tabel 2.17, ini hanya boleh dianggap sebagai suatu hubungan umum, karena jenis agregat halus dan faktor-faktor lain dapat mempunyai pengaruh yang menonjol. Tabel 2.17. Hubungan Antara Slump, Factor Pemadatan, Waktu V-B Dan Tingkat Kelecakan Beton Dari Agregat Normal Tingkat Kelecakan Nilai Slump mm Faktor Pemadatan Waktu V-B detik Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi 0-25 25-20 60-150 0,78 0,85 0,92 0,95 12-20 8-12 3-6 1-3 Sumber : Lydon. Concrete Mix Design, 1982

2.2.4.2 Pemisahan butiran Segresi

Pemisahan butiran adalah peristawa pemisahan bahan-bahan susun dari suatu campuran yang terdiri dari beberapa jenis bahan susun, sehingga penyebaran bahan- bahan susun di dalam campuran menjadi tidak merata. Pada adukan beton, perbedaan ukuran bahan-bahan susun dan kadang-kadang berat satuan bahan merupakan penyebab utama terjadinya pemisahan butiran, tetapi hal ini commit to user 40 dapat diatasi dengan pemakaian gradasi agregat yang sesuai dan penanganan adukan yang seksama, baik pada saat pencampuran, pengangkutan, penuangan, maupun pemadatan. Ada dua bentuk pemisahan butiran yang dapat terjadi, yaitu yang pertama adalah kecenderungan bahan susun kasar untuk memisah yang disebabkan pemakaian talang cor yang terlalu panjang pada saat penuangan adukan beton. Sebagai akibat perbedaan berat satuan bahan susun, hal ini akan menyebabkan tiap-tiap bahan susun mempunyai kecepatan alir yang berbeda yang berarti yang berarti bahan susun yang lebih berat akan berjalan lebih cepat dibandingkan bahan susun yang lebih ringan. Pemisahan butiran ini juga dapat terjadi pada adukan beton dalam jumlah yang besar yang didiamkan untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga bahan agregat yang mempunyai berat satuan yang lebih besar dibanding pasta semen akan mengendap ke bawah. Jika faktor air semen sangat rendah, daya kohesi pasta semen akan berkurang karena adukan ceenderung akan menggumpal. Kejadian ini disebut pemisahan butiran kering. Bentuk yang kedua terjadi terutama pada adukan basah, yang diperlihatkan dengan pemisahan pasta semen dari bahan agregatnya. Hali ini terjadi karena faktor air semen yang terlalu tinggi sehingga daya kohesi pasta semen akan berkurang dan tidak dapat mengikat bahan agregat untuk tetap pada posisinya pada saat diangkat, diangkut, dituang dan di dipampatkan. Kejadian ini disebut pemisahan butiran basah. Jelas bahwa peristiwa pemisahan butiran juga dipengaruhi oleh kohesivitas campuran, yang pada adukan beton akan tergantung pada jenis permukaan, berat satuan, gradasi bahan agregat, faktor air semen, dan lain-lain. Sehingga kemungkinan terjadinya peristiwa pemisahan butiran merupakan kebalikan dari kohesivitas. Adukan yang kohesif dalam arti terdapat ikatan yang kompak antar bahan susun menunjukkan campuran yang lebih stabil dan kemungkinan terjadi pemisahan butiran lebih kecil. commit to user 41 Pada suatu campuran dimana gradasi agregat menunjukkan kandungan agregat kasar yang lebih besar dibanding agregat halus juga akan memperbesar kemungkinan terjadinya pemisahan butiran, selain juga mengakibatkan turunnya kelecakan serta menghasilkan permukaan beton yang kasar.

2.2.4.3. Pemisahan air Bleeding