Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah

commit to user 2 1 Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan beton, diantaranya metode SK. SNI T- 15- 1990- 03 dan metode ACI. Dari metode tersebut , metode SK. SNI T- 15- 1990- 03 lebih sederhana dari pada metode ACI. Akan tetapi kerumitan tidak selalu berarti hasil yang paling akurat, prinsip-prinsip dasar umumnya sama. Perbedaan-perbedaan lainya terletak pada hubungan empiris yang didapat dari pengalaman di lapangan, terutama tentang agregat. Beberapa variasi yang mendasar antar metode-metode tersebut adalah tentang acuan dasar kondisi kelengasan agregat dan standar benda ujinya. Tabel 1.1 Perbedaan Dasar Metode Rancang Campur Metode Kondisi Kelengasan Sampel Benda Uji SK. SNI 1990 SSD Silinder atau kubus ACI Kering oven Silinder Sumber : Paulus Nugroho, Teknologi Beton, 1989 Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung dari material yang dipakai dan tujuan struktur beton yang direncanakan, sehingga tidaklah dapat dikatakan mana metode yang lebih memberikan keuntungan apabila semua persyaratan sifat kebaikan dan tinjauan ekonomis beton diperhitungkan. Dengan demikian diperlukan penelitian khusus mengenai penggunaan metode- metode rancang beton tersebut yang umumnya berasal dari negara manca untuk mengetahui metode mana yang lebih menguntungkan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah

Nilai banding bahan susun beton merupakan salah satu faktor penentu kekuatan beton. Penentuan nilai banding bahan beton yang berdasarkan sifat-sifat bahan pembentuknya perlu diterapkan untuk menghasilkan mutu beton sesuai yang ditargetkan dan juga nilai ekonomi beton yang murah. Tapi berdasarkan pengamatan di lapangan cara penentu nilai banding bahan susun beton sering berdasarkan kebiasaan dan hannya menginginkan target kekuatannya saja, bukan commit to user 3 1 berdasarkan proses yang dapat memberi keuntungan. Hal ini dikarenakan belum adanya data pengujian yang menyatu untuk menggambarkan pengaruh akibat penggunaan beberapa metode rancang campur yang ada dengan kekuatan dan harga beton yang dihasilkan.

1.3 Batasan Masalah

Penggunaan beda metode rancang untuk memperoleh perbandingan yang tepat mengenai bahan-bahan pembentuk beton pada pelaksanaannya menyangkut banyak faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Untuk melaksanakan penelitian yang pragmatis dan terfokus perlu dibuat penyederhanaan dalam bentuk batasan masalah sebagai berikut : a. Kuat desak yang direncanakan pada umur 28 hari adalah 22,5 MPa, 25 MPa dan 27,5 MPa. b. Pengujian kuat desak hanya dilakukan pada umur 28 hari. c. Analisa harga berdasarkan harga bahan bangunan dari DPU Kodia Surakarta.

1.4 Rumusan Masalah

Banyak cara yang bisa digunakan untuk merencanakan perbandingan campuran bahan-bahan pembentuk beton. Sehingga prosedur pelaksanaan, rumus-rumus, dan grafik-grafik yang digunakan juga mempunyai perbedaan tiap macam metode rancamg campur. Walaupun demikian pada dasarnya tujuannya sama yaitu untuk mendapatkan kekuatan yang diinginkan dan juga murah ditinjau dari segi ekonomis. Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasahan sebagai berikut : a. Menggunakan dua beda metode rancang campur, apakah ada perbedaan dalam hal perbandingan bahan-bahan pembentuk beton. b. Metode manakah yang lebih memberi keuntungan jika ditinjau dari : 1 Kelecakan yang dapat diketahui dari nilai slump. commit to user 4 1 2 Nilai ekonomis berdasarkan harga bahan susun beton hasil hitungan kedua metode rancang campur yang berbeda.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian