commit to user
41
Pada suatu campuran dimana gradasi agregat menunjukkan kandungan agregat kasar yang lebih besar dibanding agregat halus juga akan memperbesar kemungkinan
terjadinya pemisahan butiran, selain juga mengakibatkan turunnya kelecakan serta menghasilkan permukaan beton yang kasar.
2.2.4.3. Pemisahan air Bleeding
Pemisahan air yang dikenal juga dengan water gain adalah naiknya air dari pasta semen ke permukaan beton. Pemisahan air terjadi karena adanya pemampatan yang
berlebihan. Akibat dari pemampatan yang berlebihan ini bahan agregat akan turun kebagian bawah adukan dan pasta semen naik ke bagian atas. Tekanan pori di dalam
adukan juga akan sedemikian besar sehingga air yang ada akan terdesak keluar dan mengumpul di bagian atas beton sebagai permukaan yang kelihatan mengkilat.
Sebagai akibat adanya pemisahan air ini, bagian atas akan menjadi sangat basah lembek, dan jika air ini hilang akibat adanya pengaruh luar, maka akan didapat suatu
beton yang sangat berpori terhadap air. Jika penguapan air terutama pada daerah tropis lebih cepat dari derajat pemisah air, maka akan terjadi retak-retak pada beton.
2.2.5. Sifat-Sifat Beton Keras
2.2.5.1. Kekuatan Strength
Kekuatan beton adalah sifat beton dalam tegangan-tegangan yang timbul tanpa terjadi suatu kerusakan yang berarti. Sesungguhnya kekuatan beton tidak mungkin
melampaui kekuatan bahan agregatnya sendiri, meski sangat sulit menguji kekuatan bahan agregat. Kekuatan yang dimaksud disini terutama adalah kuat desak, kuat tarik,
kuat geser dan kuat lentur. Kuat desak beton merupakan suatu sifat beton yang paling penting, untuk meninjau mutu beton biasanya secara kasar hanya ditinjau kuat
desaknya saja.
commit to user
42
Nilai kuat desak beton didapatkan melalui cara-cara pengujian standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban desak bertingkat dengan kecepatan
penigkatan bahan tertentu atas benda uji silinder beton diameter 150 mm, tinggi 300 mm sampai hancur. Kuat desak masing-masing benda uji ditentukan oleh tegangan
desak tertinggi f’c yang dicapai benda uji umur 28 hari akibat beban desak selama pengujian. Di Indonesia, dengan mengikat berbagai petimbangan teknis dan
ekonomis, masih memperbolehkan menggunakan benda uji berbentuk kubus, umumnya berisi 150 mm, sebagai alternatif dari bentuk silinder. Dengan demikian
penting untuk disadari adanya perbedaan hasil pengujian dari kedua bentuk bentuk benda uji sehubungan dengan gambaran kekuatan beton yang ingin diketahui.
Merupakan hal yang sulit untuk dapat merumuskan secara tepat hubungan nilai kekuatan yang dihasilkan oleh kedua bentuk benda uji tersebut. Untuk beton berat
normal PBI 1971 menggunakan nilai 83 untuk kubus berisi 150 mm dan 87 untuk kubus berisi 200 mm apabila dibandingkan dengan silinder diameter 150 mm
dan tinggi 300 mm.
Pada umumnya kekuatan beton untuk suatu adukan dipengaruhi oleh faktor air semen nilai banding air dan semen yang dipergunakan. Perbedaan kekuatan pada suatu
faktor air semen yang sudah tertentu mungkin diakibatkan oleh : a.
Jenis semen yang dipergunakan. b.
Tipe dan jenis pozzolan yang mungkin ditambahkan. c.
Bentuk dan kondisi permukaan batuan. d.
Jenis kekerasan batuan. e.
Gradiasai batuan. f.
Kandungan udara yang mungkin ada. g.
Pemakaian bahan tambah admixture yang akan mempengaruhi proses hidrasi. Seluruh faktor ini harus diperhitungkan dalam merencanakan perbandingan campuran
agar hasil yang didapat dapat mendekati dengan kenyataan.
commit to user
43
2.2.5.2. Ketahanan Durability