Perawatan Benda Uji Pengujian Kuat Desak Beton

commit to user 60

3.3.3.3. Pembuatan benda uji

a. Tujuan Mencetak adonan beton pada cetakan silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm dan kubus ukuran 150 x 150 x 150 mm. b. Peralatan 1 Cetakan silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm dan kubus ukuran 150 x 150 x 150 mm. 2 Perojok baja diameter 16 mm dan panjang 600 mm 3 Cetok c. Bahan Beton segar d. Prosedur pelaksanaan 1 Adonan beton dimasukkan dalam cetakan cetakan silinder atai kubus pada tempat yang rata, dindingnya dibasahi dulu dengan pelumas agar mempermudah mengeluarkan benda uji dari cetakan. 2 Alat cetakan harus dipegang dengan mantap oleh operator. 3 Adonan segar ini dimasukkan dalam alat pencetak benda uji dalam tiga bagian yang tingginya masing-masing sama. 4 Setiap lapisan dirojok masing-masing 25 kali dengan alat perojok. Perojokan dilakukan dengan merata di setiap luasan permukaan, dan dilakukan dengan tepat vertikal. 5 Rojokkan pada lapisan kedua harus sampai pada lapisan pertama paling atas, demikian pula lapisan ketiga. 6 Setelah penuh permukaanya diratakan.

3.3.4. Perawatan Benda Uji

a. Tujuan Perawatan benda uji setelah dikeluarkan dari cetakan sampai hari pengetesan bertujuan untuk mencegah penguapan air secara berlebihan selama proses hidrasi semen. b. Peralatan dan bahan 1 Karung goni commit to user 61 2 Air tawar 3 Benda uji c. Prosedur pelaksanaan 1 Benda uji harus segera dirawat setelah 24 jam dari percetakan 2 Menyelimuti benda uji dengan karung goni yang telah dibasahi air tawar sampai hari pengetesan

3.3.5. Pengujian Kuat Desak Beton

a. Tujuan Untuk mengetahui keuat desak hancur dari silinder yang mewakili spesimen rancang campur beton. b. Peralatan dan bahan 1 Universal Testing Machine UTM 2 Benda uji c. Prosedur pelaksanaan 1 Membersihkan benda uji dan tempat untuk meletakkan benda uji pada alat test 2 Benda uji dipasang pada permukaan pertengahan konsentris benda uji dari alat test. 3 Mesin dihidupkan, pendesak dimulai, terlihat jarim penunjuk pada dial bergerak sesuai dengan besarnya pembebanan. 4 Lihat dan catat pembacaan kemampuan hancur dari benda uji. Untuk mendapatkan besarnya kuat hancur dari benda uji tersebut dilakukan perhitungan dengan Persamaan 3.17. f’ci = ୔ ୅ ୡ 3.17 Keterangan : f’ci = kuat desak beton salah satu benda uji Nmm 2 P = beton desak maksimum N Ac = luas permukaan benda uji terdesak mm 2 commit to user 62

3.4. Sumber Data

Data yang diperoleh dengan cara pengujian dan pengukuran primer adalah sifat- sifat agregat gradasi, kadar air, kadar lumpur, modulus halus, berat jenis dan lain- lain, nilai slump dan kuat desak beton. Sedangkan data yang bukan hasil pengamatan langsunh atau yang diperoleh dari pihak ketiga sekunder adalah data harga bahan bangunan dari DPU Kodia Surakarta dan data-data lain dari buku referensi.

3.5 Teknik Analisis Data

Data primer dan data sekunder dikumpulkan untuk kemudian dipilih data yang diperlukan serta diolah dan dianalisa dengan menggunakan analisa statistik dari hasil pengujian nilai slump dan kuat desak beton. Untuk nilai ekonomis dilakukan dengan analisa harga satuan berdasarkan harga bahan bangunan di Kodia Surakarta. Dari hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan akibat penggunaan beda metode rancang campur sehingga dapat diketahui metode yang lebih memberi keuntungan apabila ditinjau dari segi kekuatan dan nilai ekonomis. Dengan melakukan penganalisaan data diharapkan menghasilkan kesimpulan yang validitasnya dapat dipertannggungjawabkan.