Tinjauan Pustaka LANDASAN TEORI

commit to user 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang pada saat ini banyak dipakai dalam pembuatan bangunan fisik di Indonesia. Karena sifatnya yang unik maka memerlukan pengetahuan yang cukup luas, antara lain mengenai sifat bahan dasarnya, cara pembuatannya, cara evaluasinya dan variasi bahan tambahannya. Oleh karana itu cara pembuatannya perlu diketahui dengan benar agar sesuai dengan ketersediaan bahan dasarnya di lapangan maupun persyaratan pemakaiannya Tjokrodimuljo, 1996 : 3 Beton sederhana dibentuk oleh pengerasan campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar batu pecah atau kerikil, udara dan kadang-kadang campuran tambahan lainnya. Campuran yang masih plastis ini dicor ke dalam acuan dan dirawat untuk mempercepat reaksi hidrasi campuran semen-air, bahan yang terbentuk ini mempunyai kekuatan tekan yang tinngi dan ketahanan terhadap tarik rendah, atau kira-kira kekuatan tariknya 0,1 kali kekuatan terhadap tekan Nawy, 1990 : 4 Beton pada dasarnya adalah campuran dari 2 bagian : agregat dan mortar. Mortar terdiri dari semen portland dan air, yang mengikat agregat pasir dan kerikil batu pecah menjadi suatu massa seperti batuan, ketika pasta tersebut mengeras akibat reaksi kimia dari semen dan air. Jadi dapat dikatakan bahwa beton dibuat dari agregat pasir dan kerikil, semen perekat yang mengikat butir-butir agregat menjadi satu dan air yang bereaksi dengan semen tadi. Campuran ini diharapkan nantinya akan cukup kuat kokoh tekan, kokoh tarik, kekerasan, dsb, tahan lama ketahanan durability, susut, rangkak, dsb, mudah dibuat kelecakan workability, setting time, commit to user 8 dari pemilihan yang teliti dan ekonomis dari sifat-sifat dan proporsi bahan-bahannya mix design Nugraha, 1989 : 5 Perancangan komposisi bahan pembentuk beton merupakan penentu kualitas beton, yang berarti pula kualitas sistem struktur total. Bukan hanya bahannya harus baik, melainkan juga keseragamannya harus dipertahankan pada keseluruhan produk beton Nawy, 1990 : 5 Beton merupakan bahan yang kekuatan dan sifat-sifat yang lain tidak dapat diramalkan secara tepat, sehingga percobaan kubus atau silinder dari suatu campuran yang direncanakan untuk menghasilkan kekuatan , misalnya 20 MPa akan menunjukkan variabelitas yang nyata dari kekuatan. Karena itu campuran harus direncanakan untuk memberikan suatu kekuatan tekan rata-rata yang lebih besar dari harga f’c yang disyaratkan Wang dan Salmon, 1990 : 8 Sesuai dengan tingkat mutu beton yang hendak dicapai, perbandingan campuran bahan susun harus ditentukan agar beton yang dihasilkan memberikan : 1 kelecakan dan konsistensi yang memungkinkan pengerjaan beton penuangan, perataan, pemadatan dengan mudah ke dalam acuan dan sekitar tulangan baja tanpa menimbulkan kemungkinan terjadinya segregasi atau pemisahan agregat dan bleeding air. 2 ketahanan terhadap kondisi lingkungan khusus kedap air, korosif, dan lain- lain. 3 memenuhi kuat yang hendak dicapai Dipohusodo, 1993, 5-6. Sementara kekuatan bergantung pada faktor air semen, nilai ekonomis bergantung pada prosentase agregat yang ada yang masih menghasilkan yang dapat dikerjakan. Yang harus dicapai oleh perencana adalah memperoleh campuran beton yang kekuatannya optimum dengan semen yang minimum, semakin kecil faktor air semen semakin tinggi kekuatan beton Nawy, 1990 : 24-25. commit to user 9 Tujuan utama mempelajari sifat-sifat dari beton adalah untuk perencanaan dari campuran mix design, yaitu pemilihan dari bahan-bahan beton yang memadai , serta menentukan kuantitas masing-masing bahan untuk menghasilkan beton yang seekonomis mungkin. Ada sejumlah metode perancangan campuran mix design, tidak dapat dikatakan mana metode yang paling “baik”. Masing-masing mempunyai keunggulan, tergantung pada material yang dipakai dan tujuan struktur beton tersebut. Perlu pula dikaji apakah metode dari luar negeri sesuai dengan material dan kondisi kerja di Indonesia Nugraha, 1989 : 223 dan 227.

2.2. Landasan Teori