commit to user 51
c Menimbang pasir kering oven B d Menghitung prosentase kadar air dalam pasir Y dengan Persamaan 3.2.
Y =
ି
x 100
d. Pengujian berat isi pasir
1 Tujuan pengujian
Untuk mengetahui berat persatuan volume pasir. 2
Alat dan bahan a Silinder baja diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
b Tongkat baja diameter 16 mm panjang 60 cm c Pasir kering oven
3 Pelaksanaan pengujian
a Pasir dimasukkan ke dalam silinder baja sebanyak tiga lapis. Tiap lapis 13 dari tinggi silinder ditumbuk dengan tongkat baja sebanyak 25 kali
hingga penuh. b Permukaan diratakan
c Kemudian ditimbang dan hasilnya dicatat. d Berat isi pasir dihitung dengan rumus Persamaan 3.3.
Berat isi =
ୠ ୣ ୰ ୟ ୲ ୟ ୰ ୣ ୟ ୲ ୧ ୱ ୧ ୱ ୧ ୪ ୧ ୬ ୢ ୣ ୰
x 100
e. Pengujian specific grafity dan absorbsi agregat halus
1 Tujuan pengujian
a Untuk mengetahui harga bulk dry specific grafity yaitu berat jenis pasir dalam keadaan kering dengan volume keseluruhan.
b Untuk mengetahui specific grafity SSD, yaitu berat jenis pasir dalam kondisi jenuh kering permukaan.
c Untuk mengetahui apparent specific grafity, yaitu harga perbandingan berat pasir kering dengan volume pasir kering.
d Untuk mengetahui absorbtion, yaitu besarnya air yang diserap oleh pasir. 2
Alat dan bahan a Volumetrik flask
commit to user 52
b Neraca c Oven
d Conical mould e Pemadat
f Pasir g Air bersih
3 Pelaksanaan pengujian
a Menyiapkan pasir kering sebanyak 1000 gram. b Pemeriksaan kondisi SSD jenuh kering permukaan. Pasir dibasahi air
secukupnya dimasukkan dalam conical mould 13 bagian ditumbuk 10 kali, tambahkan pasir hingga 23 bagian ditumbuk 10 kali, kemudian
ditambah pasir lagi hinnga penuh dan ditumbuk 10 kali. Angkat conical mould dan ukur penurunan pasir yang terjadi. Kondisi SSD tercapai bila
tinggi penurunan pasir yang terjadi mencapai ½ dari tinggi conical mould. c Bila pasir belum dalam kondisi SSD, maka pasir perlu diangin-anginkan
terlebih dahulu dan kemudian diadakan pengujian seperti langkah sebelumnya.
d Bila pasir sudah dalam kondisi SSD, ambil sebanyak 500 gram A dan masukkan dalam volumetrik flask dan direndam selama 24 jam.
e Setelah 24 jam, timbang berat volumetrik + pasir + air B, pasir diambil dan ditimbang berat volumetrik + air C. Kemudian pasir dioven selama
24 jam dan setelah itu ditimbang beratnya D. f Menganalisis hasil percobaan dengan rumus-rumus Persamaan sebagai
berikut : Bulk specifik grafity pasir =
ା ି
3.4
Bulk specifik grafity SSD =
ା ି
3.5
Appearent specifik grafity =
ା ି
3.6
Absorbtion =
ି
x 100 3.7
commit to user 53
f. Pengujian gradasi agregat halus
1 Tujuan
Untuk mengetahui variasi diameter butiran pasir dan modulus kehalusannya. 2
Alat dan bahan a Satu set saringan dengan variasi diameter lubang 9,5 mm ; 4,75 mm ; 2,36
mm ; 1,18 mm ; 0,6 mm ; 0,3 mm ; 0,15 mm dan PAN. b Neraca
c Mesin penggetar d Pasir kering oven
3 Pelaksanaan pengujian
a Menyiapkan pasir ± 3000 gram. b Memasang saringan sesuai dengan urutan besar diameter lubang dan yang
terbawah adalah PAN. c Meemasukkan pasir ke dalam saringan teratas kemudian tutup rapat-rapat.
d Pasang saringan pada mesin penggetar lalu getarkan selama 5 menit. e Memindahkan pasir yang tertinggal dalam saringan ke cawan dan
ditimbang f Menganalisis modulus kehalusan dengan rumus Persamaan 3.8.
Modulus kehalusan pasir =
ି ଵ
3.8 Keterangan : a = Jumlah prosentase berat pasir yang tertinggal kumulatif.
b = Jumlah prosentase berat pasir yang tertinggal.
3.3.2.1. Pengujian agregat kasar
Pengujian agregat halus ssuai dengan ASTM dan spesifikasi bahan menurut ASTM, BS dan PBI 1971. Standart pengujian agregat halus sebagai berikut :
a. ASTM C – 127 : Standar pengujian spesifik gravity untuk agregat kasar
b. ASTM C – 136 : Standar pengujian gradasi agregat kasar
c. ASTM C – 556 : Standar pengujian kadar air
d. ASTM C – 29
: Standar pengujian berat isi
commit to user 54
e. ASTM C – 131 : Standar pengujian keausan agregat kasar
a. Pengujian kadar air agregat kasar