Struktur Analisa Nonfisik 1. Analisa Kegiatan

Pola Cluster • Sirkulasi menyebar yang berasal dari atau menuju sumber kegiatan baru terbagi lagi kemasing-masing tujuan. • Kesan yang ditimbulkan dinamis dan sesuai dengan bentuk tapak terpilih, dapat menimbulkan suasana intim dan akrab. Pola Spiral • suatu jalan yang menerus yang berasal dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah. Tabel 4.5.: Pola Sirkulasi

4.3.6. Struktur

Struktur bangunan adalah komponen yang sangat penting dalam Arsitektur. Dalam setiap bangunan perlu untuk memikul beban-beban dan gaya luar dari atap, lantai, dan tembok melaui mekanisme pemikulan beban dalam ke tanah. Beberapa pengertian struktur menurut pakar atau ahli : a. Definisi yang sebenarnya tentang struktur dalam hubungannya dengan bangunan ialah bahwa struktrur merupakan sarana untuk menyalurkan beban yang diakibatkan penggunaan dan atau kehadiran bangunan diatas tanah. b. Struktur dapat didefinisikan sebagai suatu identitas fisik yang memiliki sifat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsure-unsur pokok yang ditempatkan dalam ruang di dalamnya, karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya. Shodek. Daniel. L, Struktur, Erlangga, Jakarta, 1999. Universitas Sumatera Utara c. Sebuah struktur terdiri dari serangkaian bagian-bagian yang saling terhubung yang digunakan untuk menopang suatu beban. Hibeller. R. C, Analisis Struktur, Edisi 3, PT.Prenhallindo, Jakarta, 2002. Dalam arti yang lebih kompleks, struktur dapat didefinisikan sebagai identitas fisik yang memiliki keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu unsur-unsur yang ditempatkan dalam ruang yang di dalamnya karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya, arti diatas memberi pemahaman : a. Struktur adalah objek fisik yang nyata, bukan gagasan abstrak, melainkan suatu yang dibangun. b. Struktur berfungsi sebagai suatu keseluruhan, bukanlah merupakan gabungan dari unsur-unsur kecil sendiri-sendiri dimana setiap unsur mempunyai unsur yang terpisah, tetapi sesuatu yang dirancang untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan. c. Semua unsur-unsur dalam bangunan ditempatkan dan dihubungkan dengan cara tertentu agar seluruh unsur struktur berfungsi secara keseluruhan dalam memikul beban ke dalam tanah. Struktur bangunan adalah komponen penting dalam arsitektur. Tidak ada bedanya apakah bangunan dengan struktur hanya tempat berlindung yang bersifat sederhana ataukah tempat berkumpul atau bekerja bagi orang banyak., seperti perkantoran, rumah ibadah, gedung bioskop, stasiun, dan sebagainya. Beban-beban yang dipikulnya, berat bahan dari elemen-elemen serta berat strukturnya sendiri disalurkan oleh sturktur atau kerangka bangunan kekulit bumi. Kecuali beban-beban tersebut, struktur harus dapat memikul beban-beban lain akibat dari angin dan gempa bumi. Maka fungsi dari struuktur adalah untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim, bahaya-bahaya yang ditimbulkan alam dan menyalurkan semua macam beban ke tanah. Sutrisno. R, Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, PT.Gramedia, Jakarta, 1984. Cara yang paling sederhana untuk menjelaskan fungsi sebuah struktur arsitektur adalah dengan mengatakan bahwa struktur merupakn bagian dari sebuah banguan yang menahan beban-beban yang diberi padanya. Angus. J. Macdonald, Struktur dan Arsitektur, Erlangga, Jakarta, 2002. Universitas Sumatera Utara Secara garis besar fungsi struktur dapat disimpulkan sebagai pemberi kekuatan dan kekakuan yang kiperlikan untuk mencegah sebuah bangunan dari keruntuhan. Lebih khususnya, struktur merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beba-beban. Beban tersebut menumpu diatas titik untuk selanjutnya disalurkan pada bagian bawah tanah bangunan sehingga beban tersebut akhirnya dapat ditahan. Angus J, 2002 : 1. Struktur Pada umumnya terdapat lima golongan bentuk struktur, yaitu: a. Struktur Massa, Padat dan Solid Merupakan struktur yang terdiri dari batu-batu yang ditumpuk dengan bentuk bangunan yang stabil dan statis. Struktur massa kecuali sebagai pemikul, juga berfungsi sebagai penutup ruang dan pelindung terhadap iklim yang sempurna. b. Struktur Lipatan Merupakan bentuk yang terjadi dari lipatan bidang-bidang datar dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. Bentuk lipatan mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama. Pada struktur ini, harus diperhatikan struktur lipatannya, tinggi lipatan, tebal bidang datar lipatan, bidang pengaku, rusuk lipatan harus kaku dan bertumpuan kokoh. Untuk bentuk lipatan terbuka, sudut lipatan harus lebih kecil dari 40 untuk mendapatkan deformasi yang kecil. Sedangkan untuk lipatan tertutup sudutnya lebih bebas dan tidak terikat. c. Struktur Cangkang Merupakan plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil dari pada bentangnya. Gaya yang diterima struktur cangkang disalurkan merata melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh bentuk strukturnya. Dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur. Struktur cangkang terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu: • Struktur Cangkang Tebal • Struktur Cangkang Tipis • Struktur Membran • Struktur Pneumatic Universitas Sumatera Utara • Struktur Dengan Bentuk Bertahan Sendiri • Struktur Rangka Permukaan Bidang d. Struktur Rangka Jenis struktur ini terdiri dari dua unsur, balok atau gelagar sebagai unsur horizontal yang berfungsi sebagai pemegang dan media pembagi beban dan gaya kepada kolom. Kolom atau pilar sebagai unsur vertikal yang berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah. Struktur rangka terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu: • Portal bertingkat satu arah one way rigid frame. Terdiri atas balok dan kolom yang penghubungnya dibuat kaku rigid dan dapat digunakan untuk bangunan dengan tinggi maksimum 20 lantai. Rangka satu arah terdapat portal-portal bertingkat yang diikat oleh balok-balok pengikat yang bentangnya 600cm yang terbuat dari baja profil H atau I. • Portal bertingkat dua arah two way rigid frame.Jarak trave dan bentangnya sama panjang dan tidak terdapat perbedaan antara balok portal dan balok bertingkat. Bentang balok porrtal kedua arah adalah 800cm. • Portal bertingkat ditambah bidang pengaku yang digunakan untuk bangunan dengan jumlah lantai lebih dari 20 lantai, untuk menambah kekuatan pada struktur tersebut digunakan batang-batang diagonal. • Portal bertingkat primer dan sekunder, terbuat dari baja untuk struktur dengan kekuatan besar. Portal sekunder menggunakan bahan baja yang digunakan pada bangunan dengan 3-5 lantai, yang dipikul oleh struktur rangka primer. e. Struktur Kabel dan Jaringan Struktur ini dapat juga disebut struktur tarik dan tekan karena pada kabel-kabel hanya dilimpahkan gaya-gaya tarik sedangkan pada tiang-tiang pendukungnya dibebankan gaya tekan. Sistem Struktur Pembagian sistim struktur pada perancangan bangunan : a. Struktur atas Upper Structure, struktur atas atau upper structure adalah struktur bagian atas dari bangunan seperti dinding, lantai, kolom, balok dan atap yang berfungsi sebagai pengikat bangunan dan penyalur beban kebagian pondasi. Universitas Sumatera Utara b. Struktur Bawah Sub Structure, adalah struktur bangunan bagian bawah terdiri dari pondasi dan sloof yang berfungsi sebagai pengikat, perata dan penyalur beban ke dalam tanah. Sumber : Edwarsyah, 2009 Bahan-Bahan Struktur a. Pasangan Bata Pasangan bata merupakan bahan komposit yang terdiri dari bebatuan, batu bata atau balok-balok yang diselimuti mortar dan digunakan untuk membuat kolom, dinding lenkung atau kubah. Batu bata dapat terbuat dari tanah liat baker, tanah matang, beton atau berbagai bahan yang mirip. Sifat-sifat fisik yang dimiliki pasangan bata adalah kekuatan tekan yang cukup, kekuatan tarik minimum dan kerapan yang relative tinggi. Sifat-sifat lain dari jenis pasangan bata adalah bahwa pasangan bata tahan lama dan dapat digunakan pada bagian dalam dan luar bangunan serta merupakan bahan yang bersahabat dengan lingkungan. b. Kayu Kayu telah digunakan sebagai bahan struktur sejak dahulu. Kayu mempunyai kekuatan tarik dan tekan dan secara structural cocok untuk berperan sebagai elemen yang memikul beban jenis tekan aksial, tarik aksial dan beban lentur. Penggunaan kayu secara meluas dalam arsitektur adalah pada bangunan berskala dosmetik dimana kayu digunakan untuk membuat rangka kerja struktur yang langka serta untuk lantai dan atap pada struktur pasangan bata pemikul beban, kasau balok lantai, rangka, balok menerus, balok dengan berbagai jenis lengkungan,shell dan bentuk-bentuk lipatan yang semuanya itu telah dibuat dengan kayu. c. Baja Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad ke – 19, ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas. Baja merupakan bahan yang mempunyai kekuatan yang sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan, oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial dan lentur dengan fasilitas yang hamper sama. Baja mampu menghasilkan struktur dengan bentang yang sangat panjang, dan struktur yang sangat tinggi. d. Beton Universitas Sumatera Utara Beton merupakan bahan kkomposit dari agregat bebatuan dan semen sebagai bahan pengikat yang dapat dianggap sebagai sejenis pasangan bata tiruan. Karena beton memiliki sifat yang hamper sama dengan bebatuan dan batu bata. Beton tak bertulang selain memiliki kekuatan tarik juga memiliki kekuatan tekan dank arena itu cocok untuk semua jenis elemen struktur yang memiliki beban jenis lentur. Urutan Struktur pada Bangunan a. Struktur Bawah Pondasi Pondasi Fondation sering disebut struktur bangunan bagian bawah SubStructure, terletak paling bawah dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh beban bangunan termasuk beban pondasi itu sendiri dan meneruskan ketanah dibawahnya. 1. Pondasi Dangkal Pondasi dangkal adalah jenis pondasi yang dasarnya terletak tidak terlalu dalam dari permukaan tanah asli, masih dapat dikerjakan dengan alat sederhana oleh tenaga manusia biasa. Jenis pondasi dangkal antara lain - Pondasi Menerus Pondasi menerus dipasang dibawah seluruh panjang dinding bangunan, dengan kedalaman 0,80 – 1,20 M dari permukaan tanah asli. Gambar 4.19: Pondasi Menerus - Pondasi Setempat Dengan kedalaman lebih dari 1,20 M dari permukaan tanah asli. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.20: Pondasi Setempat - Pondasi Plat Merupakan pondasi yang dibuat berupa palt tebal dengan perkuatan balok-balok dari beton kedap air. Gambar 4.21: Pondasi Plat 2. Pondasi Dalam Pondasi dalam biasanya mempunyai kedalaman lebih dari 6,00 M diatas permukaan tanah asli, dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu: - Pondasi Tiang Pancang Gambar 4.22: Pondasi Tiang Pancang - Pondasi Sumur Bor Bored Pile, In Situ Pile Universitas Sumatera Utara Gambar 4.23: Pondasi Tiang Pancang - Pondasi Sumuran Gambar 4.24: Pondasi Tiang Pancang b. Struktur Tengah Transmisi Dinding dapat diartikan sebagai bagian dari struktur tengah bangunan yang berbentuk bidang vertikal dan berguna untuk membatasi atau membagi, seperti : - Membagi ruangan yang luas atau ruangan yang ukuran yang lebih nyaman. - Mencegah masuknya debu atau air hujan dan sekaligus memungkinkan pengudaraan ruangan dalam. - Menyediakan tempat teduh, segar, dan nyaman serta memberi kekebasan privacy dan perlindungan bagi penghuni. Selain memenuhi kebutuhan atau fungsi di atas, dinding juga dapat menerima beban dari konstruksi lantai atas atau atap dan menyalurkan beban itu pada sloof dan pondasi. Dinding juga dapat membagi ruang tapi berfungsi sebagai hiasan. Heinz Frick, Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, 2001 c. Struktur Atas Atap Atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan, yang melindungi bangunan dan penghuninya secara fisik maupun non fisik. Permasalahan atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi. Fungsi atap yaitu mencegah terhadap pengaruh angin, bobot sendiri, melindungi ruang bawah, manusia, serta elemen bangunan dari pengaruh cuaca seperti sinar matahari, hujan, dan petir. Heinz Frick, Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan, 2001. Pemilihan struktrur atas perlu dipertimbangkan, yaitu : Universitas Sumatera Utara - Kecepatan dalam pelaksanan. - Memperhatikan dari beban yang timbul dari faktor lain. - Struktur yang mendukung ekspresi bangunan.

4.3.7. Utilitas