4.3.10. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi seperti telepon menggunakan arus listrik lemah, dalam perencanaannya sistem telepon harus menggunakan sistem saluran untuk daya
pembangkit komputer, yaitu aliran di dalam lantai floor duct selain itu juga diperlukan sistem panel-panel atau terminal telepon, yang dapat langsung berhubungan dengan luar
melalui penggunaan sistem terminal utama menuju titik-titik yang diperlukan atau penggunaan sistem PABX Private Automatic Branch Exchange. Agar sistem telepon
ini dapat berfungsi harus dipersiapkan : - Panel distribusi saluran telepon
- Unit PABX sesuai dengan jumlah sambungan - Handset telepon sama dengan jumlah kebutuhan
- Kabel telepon dalam bangunan - Konektor kabel bangunan
Untuk memberikan hasil perancangan instalasi telepon yang baik, perlu diberikan flexibilitas yang baik kepada pemakai dengan memasang sistem telepon
outlets pada lantai. Dalam pemasangannya dipakai floor duct system yang tiap outlet- nya dapat melayani kebutuhan 10 m
2
, pemasangan ini dimaksudkan agar kabel telepon tidak mengganggu lalu lintas di ruangan tersebut.
4.3.11. Sistem Transportai Dalam Bangunan
Alat transportasi didalam bangunan berfungsi untuk memberikan kelancaran aksesibilitas dalam bangunan. Alat tranportasi dalam bangunan berdasarkan sistem kerja
terbagi menjadi 2, yaitu: a. Alat tranportasi bangunan bersifat mekanis
Alat transportasi ini terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuknya, yaitu: 1. Berbentuk vertikal berupa elevator
Elevator sering juga disebut dengan lift, merupakan kereta alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan tinggi. Menurut
fungsinya lift terbagi menjadi: • Lift penumpang passenger elevator
• Lift barang frigt elevator • Lift uang atau makanan dumb waitres
Universitas Sumatera Utara
• Lift pemadam kebakaran. Lift dapat dipasang untuk bangunan-bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai.
Sistem penggerak dalam elevator berbeda-beda, yaitu : • Sistem gearless, yaitu, mesin diatas
• Sistem hydrolic, yaitu mesin dibawah terbatas 3 – 4 lantai yang
digunakan untuk lift uang makan.
Gambar 4.25 : Elevator 2. Berbentuk horizontal, berupa konveyor
Konveyor adalah suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah mendatar horizontal. Konveyor di pasang dengan kemiringan 10°. Alat ini berupa
plat tempat injakan yang terpotong-potong dan dihubungkan satu sama lain dengan rantai serta tiang sebagai alat pegangan. Jarak jangkauan alat ini tergantung kebutuhan
dengan lebar dua orang. Alat ini biasa dipasang pada tempat-tempat umum seperti stasiun, lapangan udara, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.
Gambar 4.26 : Konveyor 3. Eskalator
Eskalator adalah alat angkut yang serupa dengan konveyor, hanya saja lebih dititik beratkan pada pengangkutan orang saja dari lantai atas ke lantai bawah atau
sebaliknya. Eskalator terdiri dari anak tangga trap yang dihubungkan satu sama lain, dapat bergerak maju ataupun mundur. Kemiringan eskalator berkisar antara 30° - 35°,
panjang eskalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang lebih kurang
Universitas Sumatera Utara
60 cm dan untuk dua orang lebih kurang 100-120 cm. Penyusunan dan pemasangannya dibuat sejajar, berurutan atau bersilangan.
Gambar 4.27 : Eskalator b. Alat Tranportasi bersifat manual
Alat tranportasi bersifat manual pada bangunan terbagi atas: 1. Tangga
Tangga pada bangunan berfungsi sebagai alat transportasi manual. Lebar, bentuk serta banyaknya jumlah tangga pada bangunan disesuaikan dengan
kebutuhan pemakai bangunan.
Gambar 4.28 : Tangga
2. Ramp Ramp adalah sistem transportasi yang dapat dilalui oleh kursi roda, kereta
makanan, tempat tidur dorong dan sebagainya, tidak membutuhkan listrik dan dapat digunakan dalam keadaan darurat. Ramp pada koridor masih dapat
digunakan dengan kemiringan maksimal 5°.
Universitas Sumatera Utara
4.3.12. Sistem Keamanan