4.3.12. Sistem Keamanan
Keamanan yang digunakan di dalam bangunan dengan memakai sistem CCTV Closed Circuit Television yaitu suatu alat yang befungsi untuk memonitor susatu
ruangan melalui layar televisimonitor, yang menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang disetiap sudut ruangan biasanya tersembunyi yang di inginkan oleh
bagian keamanan. Dalam sistem ini, peralatan yang diperlukan adalah kamera, monitor televisi, kabel coaxial, timelaps, video recorder dan ruang sekuriti yang didalamnya
dipasangi monitor-monitor dan dilengkapi fasilitas AC, toilet serta penerangan tersendiri.
4.3.13. Sistem Pencegah Kebakaran
Sistem pencegahan kebakaran dapat berfungsi dengan baik jika sebelumnya dilakukan suatu persyaratan pada bangunannya sendiri. Klasifikasi dari bangunan-
Bangunan menurut ketentuan struktur utamanya terhadap api dibagi menjadi beberapa kelas yaitu :
a. Kelas A, struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 3 jam,
seperti hotel, pertokoan, dan pasar raya, perkantoran, rumah sakit, bangunan industri, tempat hiburan, museum, dan bangunan dengan penggunaan
multifungsi.
b. Kelas B, struktur utamanya harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya 2
jam, seperti perumahan bertingkat, asrama, sekolah dan tempat ibadah.
c. Kelas C, bangunan-bangunan dengan ketahanan api dari struktur utamanya
selama 1 jam, seperti bangunan-bangunan yang tidak bertingkat sederhana.
d. Kelas D, bangunan-bangunan yang tidak tercakup ke dalam kelas A,B,C dan
diatur sendiri, seperti instalasi nuklir dan gudang-gudang senjatamesin. Pengaturan lingkungan dengan ketentuan yang meliputi pengaturan blok dengan
kemudahan pencapaiannnya, ketinggian bangunan, jarak bangunan dan kelengkapan lingkungan, selain itu juga harus diperhatikan. penempatan ruang-ruang efektif, ruang
sirkulasi, penempatan tangga yang tepat dengan pintu kebakarannya.
Ada beberapa macam alat pemadam kebakaran yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Hidran kebakaran, merupakan suatu alat untuk memadamkan kebakaran yang
sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air, hidran terbagi menjadi dua bagian yaitu; hidran kebakaran dalam gedung dan hidran kebakaran di halaman.
Gambar 4.29 : Hidran
b. Sprinkler, dalam penyediaanpemasangan sprinkler harus diperhatikan
penyediaan air, pompa tekan sprinkler, kepala sprinkler dan alat bantu lainnya. Penempatan titik-titik sprinkler harus disesuaikan dengan standar yang berlaku
dalam kebakaran ringan, setiap kepala sprinkler dapat melayani sekitar 10 – 20m
2
dengan ketinggian ruangan 3 m, letak sprinkler ada yang berada dibawah plafon, di atas plafon atau ditempel di tembok. Kepala sprinkler tidak boleh
dipasang 2,25 meter dari tembok.
Gambar 4.30 : Sprinkler
c. Halon, pada daerah yang penanggulangan pemadam kebakarannya tidak