5,54 pertahun namun perbedaan antara jumlah keluarga dan jumlah rumah tetaplah besar.
2.3.6. Tata Ruang Kota Medan
Pada hakekatnya perencanaan tata ruang kota adalah proses untuk menentukan tindakan di masa depan yang sesuai melalui suatu urutan tahapan pilihan-pilihan.
Dengan demikian, perencanaan planning mempunyai dua pengertian yang tidak terpisahkan, yaitu sebagai produk keadaan akhir yang di kehendaki dan sebagai
manajemen pola pengarahan dalam pencapaian pembangunan. Saat ini Kotamadya Medan sedang dan akan berkembang dalam rangka mengimbangi percepatan
pembangunan industri di daerah Kotamadya Medan sebagai zona industri. Pemda Kotamadya Medan tengah mengupayakan peningkatan kemampuan lahan land
capability yang saat ini “kurang produktif” menjadi produktif. Dengan cara menata kembali kawasan tersebut agar didapatkan nilai tambah yang lebih memadai dan sesuai
dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimilikinya. Dengan kata lain, upaya peningkatan kemampuan lahan tersebut dimaksudkan agar lahan dapat dimanfaatkan
sesuai dengan The Highest Use dari potensi yang dimiliki. Salah satu produk penataan ruang kota adalah rencanan pemanfaatan ruang kota yang merupakan rencana alokasi
penggunaan lahan atau rencana peruntukan tanah yang menetapkan bidang-bidang tanah tertentu untuk melakukan jenis kegiatan tertentu. Misalnya, ada bidang-bidang tanah
yang diperuntukan bagi perumahan, pertokoan, dan industri, ada pula bidang-bidang tanah yang diperuntukan untuk jalan raya, jalan kereta api, dan perpipaan.
RUTRK Rencana Umum Tata Ruang Kota Kota Medan Tahun 2005 menitik beratkan perencanaan pada kegiatan dengan mempertimbangkan kembali bentuk Kota
Medan saat ini karena itu kebijakan pokok pengembangan ruang adalah : a. Menitik beratkan kemampuan lahan kawasan kota sesuai dengan potensi nilai
ekonomi yang dimiliki dengan prinsip sebagai berikut 1 Mengupayakan pertumbuhan Kota Medan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
serta mempertimbangkan rencana studi program yang ada. 2 Mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana terlengkap mungkin dan
menjadi Kota Mandiri.
Universitas Sumatera Utara
3 Mengupayakan perencanaan Kota Medan secara pragmatis dengan orientasi terhadap kecendrungan terhadap kebutuhan dan perkembangan di masa depan.
b. Dengan berlandaskan pada batasan – batasan fisik alami dan kelestarian lingkungan, perkembangan fisik Kota diarahkan pada intensifikasi pengembangan
kearah Barat – Timur dan Utara serta membatasi pengembangan sampai tingkat minimal di daerah selatan.
c. Mengadakan sistem pengendalian tanah perkotaan dalam memenuhi kepentingan pembangunan masyarakat luas.
d. Mengembangkan ketentuan – ketentuan lingkungan dan bangunan yang serasi dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
e. Menempatkan fungsi Kota Medan sebagai pusat perdagangan dan jasa, khususnya dalam kegiatan sektor regional, nasional dan ASEAN karena adanya beberapa
kebutuhan yaitu upaya mengembangkan perekonomian Indonesia yang bertumpu pada pengembangan Ekspor dan adanya hubungan kerjasama Pemko Medan
dengan Kota – Kota di negara asean.
`NO KECAMATAN
LUAS Ha
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
Kec. Medan Belawan Kec. Medan Marelan
Kec. Medan Labuhan Kec. Medan Deli
Kec. Medan Timur Kec. MedanPerjuangan
Kec. Medan Barat Kec. Medan Petisah
Kec. Medan Baru Kec. Medan Polonia
Kec.Medan Maimoon Kec. Medan Kota
Kec. Medan Johor Kec. Medan Amplas
Kec. Medan Denai Kec. Medan Tembung
2.625.01 2.382.10
3.667.17 2.084.33
775.75 409.42
681.72 532.84
583.77 901.12
297.76 526.96
1.457.47 1.118.57
905.04 1.351.69
Universitas Sumatera Utara
17 18
19 20
21
Kec. Medan Helvatia Kec Medan Sunggal
Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang
Kec. Marelan Area
1.316.42 1.543.66
2.068.04 1.281.16
552.43
JUMLAH 26.510
Tabel 2.2. Pemekaran Wilayah Administrasi Kodya Medan Sumber
:Bappeda Kotamadya Medan2011
2.3.7. Perkembangan Wilayah