Pengertian judul Adapun judul dari perencanaan dan perancangan ini adalah “Pusat Kegiatan Pengertian Judul 1. Arti Kata Sejarah

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1. Pengertian judul Adapun judul dari perencanaan dan perancangan ini adalah “Pusat Kegiatan

Mahasiswa Teknik USU” dengan tema Arsitektur Metafora dan didefenisikan setiap kata dari judul ini adalah sebagai berikut : Pusat : Titik utama dari suatu bagian, yang berfungsi sebagai tempat berkumpul Kegiatan : Aktifitas dalam suatu pekerjaan Mahasiswa : Orang yang sedang belajar atau menuntut ilmu di perguruan tinggi. Teknik : Pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yg berkenaan dng hasil industri bangunan, mesin, atau cara membuat sesuatu yang berhubungan dengan seni USU : Universitas Sumatera Utara, adalah salah satu namauniversitas yang berada di Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

2.2. FASILITAS

Beberapa fasilitas sebagai penunjang dalam perencanaan “Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU” adalah: 1. Kantin: - Kantin adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa sendiri maupun yang dibeli di sana. Biasanya para pembeli harus mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli makanan. - Kantin, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah ruang tepat menjual makanan dan minuman di sekolah, kantor, asrama, dll. Universitas Sumatera Utara - Pengunjung dan juga pengeloloa dapat makan dan minum atau beristirahat sejenak. 2. Retail : - Retail adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat untuk berjualan, berdagang serta sebagai tempat transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli. juga sebagai tempat untuk menyimpan barang dagangan bagi pedegang-pedagang soufenir. 3. Kantor pengelola: - Kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan. - Berfungsi sebagai ruang kerja untuk pengelola. 4. Ruang terbuka hijau : - Ruang terbuka hijau adalah ruang yang berada di luar bangunan yang di peruntukkan sebagai ruang hijau di mana terdapat tanaman dan tumbuhan dari pohon peneduh sampai tanaman bunga penghias sebagai pendukung landscape di area site. - Fungsi dari ruang terbuka hijau ialah sebagai daerah resapan air di mana menampung curah hujan sementara, juga berfungsi sebagai tempat beristirahat sejenak bagi pengunjung pusat pasar atau pembeli yang sedang berbelanaj di pusat pasar. 5. Toilet umum. - Toilet umum berfungsi sebagai fasilitas pendukung bagi para pengunjung, pengelola, serta pedagang untuk membuang air kecil dan tinja di area pusat pasar tradisional. 6. Tempat pembuangan sampah sementara. - Tempat pembuangan sampah sementara berfungsi sebagai fasilitas pendukung untuk menjaga kebersihan lingkungan di area pusat pasar dengan sistem menampung sementara sampah kering dan basah di tempat penampungan lalu di angkut ke mobil dinas kebersihan lalu di buang ke tempat penampungan akhir. Universitas Sumatera Utara 2.3.TINJAUAN KOTA MEDAN

2.3.1. Sejarah Kota Medan

Gambar 2.1. Kondisi Fisik Kotamadya Medan Sumber : RUTRK Kota Medan 2005, PT. Persero Indah Karya, 1994 INDONESIA KOTAMADYA MEDAN SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara Kampung kecil yang dalam masa kurun waktu lebih dari 80 tahun dengan pesatnya berkembang menjadi suatu kota yang saat ini kita kenal dengan nama Kotamadya Medan, berada disuatu dataran, di tempat sungai Babura bertemu dengan sungai deli, yang waktu itu dikenal sebagai Medan Putri tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang. Menurut Tengku Lukman Sinar, SH. Dalam bukunya yang berjudul Riwayat Hamparan Perak yang diterbitkan pada tahun 1971, bahwa yang mendirikan kampung Medan adalah Raja Guru Patimpus, nenek moyang Datuk Hamparan Perak Dua Belas Kuta dan datuk Sukapiring, yaitu dua dari empat kepala suku Kesultanan Deli T. Lukman Sinar, SH, 1995 Deli mulai terkenal namanya setelah orang-orang Belanda yang dipelopori oleh Nienhuys membuka perkebunan tembakau di sekitar Medan. Dalam waktu beberapa tahun saja Deli telah terkenal diseluruh dunia karena daun tembakau yang dihasilkannya tiada tandingannnya sampai sekarang sebagai pembungkus cerutu. Hal ini menarik investor-investor asing dan menyebabkan banyak orang-orang dari daerah lain yang pindah ke daerah Deli untuk mencari nafkah. Nienhuy kemudian pindah dari Labuhan ke Medan Puteri dimana kota Medan berkembang dengan pesatnya dan akhirnya menjadi pusat bagi pemerintahan propinsi Sumatera Utara dan Kerajaan Deli. Di tahun 1918, Medan dijadikan Kotapraja tetapi tidak termasauk di dalamnya daerah Kota Matsum dan daerah Sungai Kera yang tetap berada dibawah kekuasaan Sultan Deli. Ketika itu penduduk kota Medan telah berjumlah 48.826 jiwa dan terdiri dari 409 orang bangsa Eropa, 25.000 orang bangsa Indonesia, 8.269 orang bangsa Cina dan 130 orang Asia lainnya. Dengan keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 66 III PSU, terhitung mulai tanggal 21 september 1951 daerah kota Medan diperluas tiga kali lipat. Keputusan tersebut disusun oleh maklumat Walikota Medan No.21 tanggal 29 september 1951, yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha dan meliputi empat kecamatan : 1. Kecamatan Medan 2. Kecamatan Medan Timur 3. Kecamatan Medan Barat 4. Kecamatan Medan Baru, dengan 59 kepenghuluan. Universitas Sumatera Utara Kemudian melalui Undang-Undang Darurat No.7 dan 8 tahun 1956, dibentuk di Propinsi Sumatera Utara daerah-daerah tingkat II antara lain kabupaten Deli Serdang dan Kotamadya Medan. Perkembangan selanjutnya di Propinsi Sumatera Utara umumnya dan Kotamadya Medan khususnya, memerlukan perluasan daerah untuk menampung lajunya perkembangan. Oleh karena itu maka dikeluarkan peraturan pemerintah No. 22 tahun 1973, yang mana dimasukkan beberapa bahagian Kabupaten Deli Serdang ke dalam Kotamadya Medan sehingga yang tersebut belakangan ini menjadi 26.510 Ha. Terdiri dari 11 kecamatan dan 116 kelurahan. Kemudian dengan surat persetujuan Mendagri No.140 2271 PUOD tanggal 5 Mei 1986 jumlah kelurahan di Kotamadya Medan menjadi 114 kelurahan, yaitu: 1. Kecamatan Medan Kota : 26 Kelurahan 2. Kecamatan Medan timur : 18 Kelurahan 3. Kecamatan Medan Barat : 13 Kelurahan 4. Kecamatan Medan Baru : 18 Kelurahan 5. Kecamatan Medan Deli : 6 Kelurahan 6. Kecamatan Medan Labuhan : 7 Kelurahan 7. Kecamatan Medan Johor : 11 Kelurahan 8. Kecamatan Medan Sunggal : 14 Kelurahan 9. Kecamatan Meadn Tuntungan : 11 Kelurahan 10. Kecamatan Medan Denai : 14 Kelurahan 11. Kecamatan Medan Belawan : 6 Kelurahan Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 1991 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Sumaterta Utara termasuk 8 kecamatan pemekaran di Kotamadya daerah tingkat II Medan, sehingga yang sebelumnya terdiri dari 11 kecamatan dimekarkan menjadi 19 kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Medan Tuntungan : 9 Kelurahan 2. Kecamatan Medan Johor : 6 Kelurahan 3. Kecamatan Medan Amplas : 8 Kelurahan 4. Klecamatan Medan Denai : 5 Kelurahan 5. Kecamatan Medan Tembung : 7 Kelurahan 6. Kecamatan Medan Kota : 12 Kelurahan Universitas Sumatera Utara 7. Kecamatan Medan Area : 12 Kelurahan 8. Kecamatan Medan Baru : 6 Kelurahan 9. Kecamatan Medan Polonia : 5 Kelurahan 10. Kecamatan Medan Maimon : 6 Kelurahan 11. Kecamatan Medan Selayang : 5 Kelurahan 12. Kecamatan Medan Sunggal : 6 Kelurahan 13. Kecamatan Medan Helvetia : 7 Kelurahan 14. Kecamatan Medan Petisah : 7 Kelurahan 15. Kecamatan Medan Barat : 6 Kelurahan 16. Kecamatan Medan Timur : 18 Kelurahan 17. Kecamatan Medan Deli : 6 Kelurahan 18. Kecamatan Medan Labuhan : 7 Kelurahan 19. Kecamatan Medan Belawan : 6 Kelurahan Kemudian melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 35 tahun 1992 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Sumatera Utara termasuk dua kecamatan pemekaran di Kotamadya Daerah tingkat II Medan Sehingga yang sebelumnya terdiri dari 19 kecamatan dimekarkan menjadi 21 kecamatan dengan penambahan dua kecamatan, Yaitu: 1. Kecamatan Medan Marelan : 4 Kelurahan 2. Kecamatan Medan Perjuangan : 9 Kelurahan.

2.3.2. Letak Geografis Kota Medan

Dapat dipastikan fungsi dan peranan strategis suatu daerah akan banyak dipengaruhi geografis daerah, baik peran politisnya maupun ekonomisnya. Untuk itulah kedudukan Kota Medan dilihat secara fisiografi, iklim maupun keberadaan sungai- sungainya. Dengan luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari luas keseluruhan Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk 2.210.743 jiwa sensus penduduk tahun 2000, Kota Medan berada pada letak 3º 30 - 3º 43 lintang utara dan 98º 35 - 98º Universitas Sumatera Utara 44 bujur timur. Untuk itu topografinya Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Dari luas wilayah Kota Medan dapat dipersentasekan sebagai berikut : 1. Pemukiman 36,3 2. Perkebunan 3,1 3. Lahan Jasa 1,9 4. Sawah 6,1 5. Perusahaan 4,2 6. Kebun Campuran 45,4 7. Industri 1,5 8. Hutan Rawa 1,8 Secara administratif Kota Medan di sebelah Barat, Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, disebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu lintas laut paling sibuk padat di dunia. Secara relatif Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam SDA, khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografisnya Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Disamping itu sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2º C - 24,3º C dan suhu maksimum berkisar antara 30,8º C - 33,2º C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,3º C - 24,1º C dan suhu maksimum berkisar antara 31,0º C - 33,1º C. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengukuran stasiun klimatologi Polonia, curah hujan di Kota Medan tahun 2001 menurut Stasiun Polonia mencapai rata-rata 3.594 mm dengan hari hujan sebanyak 230 hari serta menurut Stasiun Sampali mencapai rata-rata 2.712 mm dengan hari hujan sebanyak 224 hari. Angka ini relatif tinggi dibandingkan dengan tahun 1997. Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata berkisar antara 84 - 85. Dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,48 msec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 104,3 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2001 rata-rata per bulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 226,0 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 299,5 mm. Secara geografis Kota Medan juga merupakan jalur sungai. Paling tidak ada 8 delapan sungai yang melintasinya, yaitu : 1. Sungai Belawan 2. Sungai Badra 3. Sungai Sikambing 4. Sungai Pulih 5. Sungai Babura 6. Sungai Deli 7. Sungai Sulang-Saling Sei Kera Pemanfaatan terbesar dari sungai-sungai ini adalah sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai dan juga dapat dipergunakan sebagai jalur transportasi air.

2.3.3. Batas Wilayah

Batasan wilayah Kota Medan secara fisik adalah : 1. Sebelah Utara : Selat Malaka 2. Sebelah selatan : Pancur Batu , Deli Tua , Patumbak , Kabupaten Deli Serdang . 3. Sebelah Timur : Kecamatan Percut Sei Tuan , tanjung Morawa , Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Luas Wilayah

Menurut PETA Master Plan Kotamadya Medan tahun 2005 , terlihat bahwa daerah Kota Medan terbagi atas : - Daerah pinggiran Kota Medan , merupakan daearh yang diperuntukkan untuk kegiatan industri , pergudangan , transportasi serta sebagai daerah pusat rekreasi dan juga berfungsi sebagai daerah permukiman penduduk . - Daerah pusat Kota Medan diperuntukkan sebagai daerah pemerintahan , perkantoran , perdagangan dan juga sebagai tempat fasilitas sosial bagi masyarakat luas . Maka dengan demikian terlihatlah jelas bahwa Kotamadya Medan memiliki suatu konsep “ Multiple Nuclei ” , dimana berdasarkan tingkat perkembangannya , Kotamadya Medan dapat dibagi atas tiga bagian yaitu : 1. Daerah Pusat 2. Daerah Transisi 3. Daerah Pinggiran . Daerah pinggiran merupakan daerah yang produktif, terutama bagi kegiatan industri perdagangantransportasi , rekreasi dan pergudangan . Hal tersebut karena membutuhkan lahan yang cukup luas dan pada daerah pinggiran lahan masih cukup tersediah . Perkembangan wilayah dan struktur Kota : 1. Wilayah Kotamadya Medan secara umum terbagi atas tiga bagian , yaitu Kotamadya Medan Utara KMU , Kotamadya Medan Tengah KMT , dan Kota Madya Medan Selatan KMS . 2. Modal dan strategi pengembangan diarahkan menjadi lima wilayah pengembangan dan pembangunan WPP yang dilayani oleh satu pusat pengembangan dan empat sub pusat pengembangan . 3. Pengembangan secara linier dibatasi , serta pengembangan intensif kearah Barat , Timur dan Utara dilakukan secara terkendali , sedangkan kearah selatan sampai tingkat minimal . 4. Pengembangan kearah Utara dengan unsur daya tarik jalan tol Medan – Belawan dengan penekanan kegiatan komersil industri skala besar . 5. Pengembangan WPP dan fungsi kegiatannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara WPP CAKUPAN WILAYAH KECAMATAN LUAS Ha KEGIATAN UTAMA A Medan Belawan Medan Marelan Medan Labuhan 8. 674, 28 Pelabuhan industri , tempat barang pergudangan, orientasi pelabuhan , perumahan , konservasi . B Medan Deli 2. 084, 33 Perumahan , perdagngan dan perkebunan. C Medan Timur Medan Perjuangan Medan Area Medan Denai Medan Tembung Medan Amplas 4. 560, 47 Perumahan, industri terbatas , terminal barang , perdagangan orientasi konsumen . D Medan Baru Medan Maiumun Medan Polonia Medan Johor Medan Kota 3. 767, 08 Pusat bisnis CDB , pusat pemerintahan dan pusat pendidikan E Medan Barat Medan Petisah Medan Helvetia Medan Tuntungan Medan Selayang 7. 423, 84 Perumahan , perkantoran, konservasi, lapangan golf dan hutan kota . Tabel 2.1. Pengembangan Wilayah Pengembangan Pembangunan dan Fungsi Kegiatan Sumber : RUTRK Medan Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara

2.3.5. Perkembangan Kota Medan

Sesudah kekuatan Republik Indonesia dipulihkan kembali pada tahun 1950, maka pertumbuhan penduduk kota Medan semakin pesat, sehingga sejak tanggal 14 Nopember 1951, oleh Gubernur Kepala Daerah propinsi Sumatera Utara dengan mendahului Pemerintah Pusat dengan keputusan No. 66IIIPSU dan kemudian disusul pula oleh maklumat Walikota Madya Medan No. 21 tanggal 29 Nopember 1951, kota Medan diperluas. Sejak tahun 1950, banyak penduduk yang berurbanisasi ke Medan karena itu penduduk Medan berkembang dari semenjak terjadinya perluasan kota, maka dengan sendirinya kampung – kampung berkembang secara cepat setelah mengalami perluasan dan dengan pertambahan penduduk yang luar biasa. Dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara dan maklumat Walikota Medan, kota Medan diperluas menjadi 5.130 ha dan dibagi atas 4 kecamatan, yaitu: a. Kecamatan Medan Barat b. Kecamatan Medan Timur c. Kecamatan Medan Baru d. Kecamatan Medan Kota Perkembangan selanjutnya pada tahun 1970 melalui Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1973 mengenai perluasan Kotamadya Medan dengan memasukan beberapa bagian dari Kabupaten Deli Serdang sehingga luasnya menjadi 26.10 ha yang terdiri dari sebelas Kecamatan dan 116 KelurahanDesa. Sedangkan pada akhir tahun 1991 Kotamadya Medan terdiri dari 21 Kecamatan dan 144 KelurahanDesa, dan jumlah penduduk pada tahun 1990 menurut sensus adalah + 1.730.052 orang. Dengan demikian Kotamadya Medan rata – rata telah naik sebanyak 2,33 setiap tahun pada periode tahun 1980 – 1990 yaitu 1.379.642 jiwa pada tahun 1980 menjadi 1.730.052 jiwa pada tahun 1990. Sedangkan kepadatan penduduk bertambah dari 52,04 jiwa ha pada tahun 1980 menjadi 64 jiwaha pada tahun 1990 dengan kenaikan kepadatan sebesar 2,55 setiap tahun. Sedangkan pertumbuhan rumah tangga sebesar 3,88 pertahun pada periode 1980 – 1990 di kota Medan melebihi pertumbuhan penduduk sebesar 2,33 pertahun pada periode yang sama sedangkan pertumbuhan rumah jauh lebih besar yaitu Universitas Sumatera Utara 5,54 pertahun namun perbedaan antara jumlah keluarga dan jumlah rumah tetaplah besar.

2.3.6. Tata Ruang Kota Medan

Pada hakekatnya perencanaan tata ruang kota adalah proses untuk menentukan tindakan di masa depan yang sesuai melalui suatu urutan tahapan pilihan-pilihan. Dengan demikian, perencanaan planning mempunyai dua pengertian yang tidak terpisahkan, yaitu sebagai produk keadaan akhir yang di kehendaki dan sebagai manajemen pola pengarahan dalam pencapaian pembangunan. Saat ini Kotamadya Medan sedang dan akan berkembang dalam rangka mengimbangi percepatan pembangunan industri di daerah Kotamadya Medan sebagai zona industri. Pemda Kotamadya Medan tengah mengupayakan peningkatan kemampuan lahan land capability yang saat ini “kurang produktif” menjadi produktif. Dengan cara menata kembali kawasan tersebut agar didapatkan nilai tambah yang lebih memadai dan sesuai dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimilikinya. Dengan kata lain, upaya peningkatan kemampuan lahan tersebut dimaksudkan agar lahan dapat dimanfaatkan sesuai dengan The Highest Use dari potensi yang dimiliki. Salah satu produk penataan ruang kota adalah rencanan pemanfaatan ruang kota yang merupakan rencana alokasi penggunaan lahan atau rencana peruntukan tanah yang menetapkan bidang-bidang tanah tertentu untuk melakukan jenis kegiatan tertentu. Misalnya, ada bidang-bidang tanah yang diperuntukan bagi perumahan, pertokoan, dan industri, ada pula bidang-bidang tanah yang diperuntukan untuk jalan raya, jalan kereta api, dan perpipaan. RUTRK Rencana Umum Tata Ruang Kota Kota Medan Tahun 2005 menitik beratkan perencanaan pada kegiatan dengan mempertimbangkan kembali bentuk Kota Medan saat ini karena itu kebijakan pokok pengembangan ruang adalah : a. Menitik beratkan kemampuan lahan kawasan kota sesuai dengan potensi nilai ekonomi yang dimiliki dengan prinsip sebagai berikut 1 Mengupayakan pertumbuhan Kota Medan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan serta mempertimbangkan rencana studi program yang ada. 2 Mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana terlengkap mungkin dan menjadi Kota Mandiri. Universitas Sumatera Utara 3 Mengupayakan perencanaan Kota Medan secara pragmatis dengan orientasi terhadap kecendrungan terhadap kebutuhan dan perkembangan di masa depan. b. Dengan berlandaskan pada batasan – batasan fisik alami dan kelestarian lingkungan, perkembangan fisik Kota diarahkan pada intensifikasi pengembangan kearah Barat – Timur dan Utara serta membatasi pengembangan sampai tingkat minimal di daerah selatan. c. Mengadakan sistem pengendalian tanah perkotaan dalam memenuhi kepentingan pembangunan masyarakat luas. d. Mengembangkan ketentuan – ketentuan lingkungan dan bangunan yang serasi dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. e. Menempatkan fungsi Kota Medan sebagai pusat perdagangan dan jasa, khususnya dalam kegiatan sektor regional, nasional dan ASEAN karena adanya beberapa kebutuhan yaitu upaya mengembangkan perekonomian Indonesia yang bertumpu pada pengembangan Ekspor dan adanya hubungan kerjasama Pemko Medan dengan Kota – Kota di negara asean. `NO KECAMATAN LUAS Ha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kec. Medan Belawan Kec. Medan Marelan Kec. Medan Labuhan Kec. Medan Deli Kec. Medan Timur Kec. MedanPerjuangan Kec. Medan Barat Kec. Medan Petisah Kec. Medan Baru Kec. Medan Polonia Kec.Medan Maimoon Kec. Medan Kota Kec. Medan Johor Kec. Medan Amplas Kec. Medan Denai Kec. Medan Tembung 2.625.01 2.382.10 3.667.17 2.084.33 775.75 409.42 681.72 532.84 583.77 901.12 297.76 526.96 1.457.47 1.118.57 905.04 1.351.69 Universitas Sumatera Utara 17 18 19 20 21 Kec. Medan Helvatia Kec Medan Sunggal Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang Kec. Marelan Area 1.316.42 1.543.66 2.068.04 1.281.16 552.43 JUMLAH 26.510 Tabel 2.2. Pemekaran Wilayah Administrasi Kodya Medan Sumber :Bappeda Kotamadya Medan2011

2.3.7. Perkembangan Wilayah

Propinsi Sumatera Utara yang dibagi menjadi beberapa wilayah pengembangan guna memudahkan dalam pengelompokan sasaran pembangunan, maka dalam konteks pembangunan Kota Medan, hal ini juga perlu dilakukan. Untuk Kota Medan dilakukan istilah Wilayah Pengembangan dan Pembangunan WPP. Adanya istilah “Pembangunan” karena periode RUTRK Medan hanya 10 Tahun, sehingga tidak hanya terbatas pada pengembangan saja melainkan dengan pembangunannya. Wilayah Kota Medan secara umum terbagi atas 3 tiga bagian, yaitu Kotamadya Medan bagian Utara KMU, Kotamadya Medan bagian Tengah KMT, dan Kotamadya Medan bagian Selatan KMS. Model dan strategi pengembangan diarahkan menjadi 5 wilayah pengembangan WILAYAH PEMBANGUNAN CAKUPAN WILAYAH KEC LUAS Ha KEGIATAN UTAMA WPP-A Kec. Medan Belawan Kec. Medan Marelan Kec. Medan Labuhan Jumlah 2.625.01 2.382.10 3.667.17 8.674.28 Pelabuha, Industri, Terminal, Barang, Pergudangan berorientasi pelabuhan Belawan, Perumahan, Universitas Sumatera Utara Konservasi WPP-B Kec. Medan Deli 2.084.33 Perumahan, Perdagangan Pasar Induk Sekunder dan Perkebunan WPP-C Kec. Medan Timur Kec. MedanPerjuangan Kec. Medan Area Kec. Medan Denai Kec. Medan Tembung Kec. Medan Amplas Jumlah 775.75 409.42 552.43 905.04 799.26 1.118.57 4560.47 Perumahan, Industri, terbatas KIM Terminal BarangPergudangan berorientasi ke konsumen WPP-D Kec. Medan Baru Kec. Medan Maimun Kec. Medan Polonia Kec. Medan Kota Kec. Medan Johor Jumlah 583.77 297.76 901.12 526.96 1.457.47 3.767.08 Pusat Bisnis CBD, Pusat Pemerintahan, Perumahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan WPP-E Kec. Medan Barat Kec. Medan Petisah Kec. Medan Sunggal Kec. Medan Helvetia Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang 681.72 532.84 1.543.66 1.316.42 2.068.04 1.281.16 Perumahan, Perkantoran, Konservasi, LapanganGolf, Hutan Kota dan Pendidkan Universitas Sumatera Utara Jumlah 7.423.84 KOTAMADYA MEDAN JUMLAH 26.510 Tabel 2.3.Pembagian Wilayah Pengembangan dan Pembangunan WPP Sumber : RUTRK Medan Tahun 2011

2.3.8. Perkembangan Perekonomian

Kota Medan sebagai pusat pemerintahan Propinsi Sumatera Utara berperan juga sebagai pusat perekonomian yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Propinsi Sumatera Utara. Perkembangan PDRB Kota Medan dapat dilihat dari PDRB tahun 1999 yang berjumlah Rp. 10,705 Miliar harga berlaku dan harga konstan sebesar Rp. 4,999 Miliar selalu meningkat dibanding tahun – tahun sebelumnya. Perkembangan PDRB Kota Medan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut. Tabel Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Medan Tahun PDRB Juta PDRB Perkapita Harga Berlaku Harga Konstan Harga Berlaku Harga Konstan 1993 4.382.251,47 4.382.251,4 7 2.414.255,90 2.414.255,90 1994 5.094.032,93 4.686.615,4 1 2.739.905,00 2.520.770,00 Peningkatan 16,24 6,94 13,49 4,41 1995 5.866.716,74 5.035.818,7 7 3.099.327,35 2.660.372,32 Universitas Sumatera Utara Peningkatan 15,17 7,45 13,12 5,54 1996 6.402.013,53 5.481.625,7 9 3.324.253,46 2.846.340,99 Peningkatan 9,12 8,85 7,26 6,99 1997 7.031.630,96 5.903.111,1 9 3.525.864,19 2.959.991,71 Peningkatan 9,83 7,69 6,06 3,99 1998 9.737.645,51 4.833.911,1 9 4.984.149,98 2.429.528,40 Peningkatan 38,48 -18,11 38,81 -17,92 1999 10.705.120,29 4.999.857,9 7 5.229.302,16 2.475.054,69 Peningkatan 9,93 3,43 6,84 1,87 Rata – rata 15,35 2,70 14,26 0,81 Tabel 2. 4 . Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Medan Sumber : RUTRK Medan Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara 2.4.TINJAUAN LOKASI 2.4.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi Lokasi dipilih berdasarkan kondisi eksisting yang sudah ada, dikarnakan kondisi eksisting yang berada dekat dengan fakultas teknik Universitas Sumatra Utara dan sehingga dapat lebih berfungsi dalam perencanaan pusat kegiatan fakultas teknik USU, kondisi site juga sangat strategis yang berada di tengah area kampus USU sehingga dapat lebih dikenal sebagai ikon fakultas teknik USU.

2.4.2. Kriteria Pemilihan Lokasi

- Luas minimal 2 ha - Memiliki lingkungan yang baik bagi Mahasiswa dan dosen pengajar. - dekat dari Fakultas Teknik USU - memiliki jalur infrastruktur yang mendukung - site dapat dengan mudah di capai Dalam Perencanaan pusat kegiatan fakultas teknik USU ini, lokasi perencanaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting agar bangunan ini dapat berfungsi dengan baik dan tepat guna. Adapun pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi perencanaan adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian Pencapaian ke lokasi harus dapat dicapai dengan mudah dan cepat, baik dengankenderaan pribadi, maupun pejalan kaki.Sehingga sedapat mungkin lokasi berada pada wilayah yang mudah dijangkau dari segala arah. Hal ini juga berhubungan dengan kemudahan pencapaian oleh mobil pemadam kebakaran untuk dapat mencapai bangunan apabila terjadi kebakaran dalam bangunan. Mudahnya pencapaian ke lokasi bangunan diharapkan agar kegiatan pada bangunan nantinya dapat berjalan dengan lancar dan dapat terus berkelanjutan. 2. Keadaan Lingkungan Keadaan lingkungan tapak sangat penting dalam perencanaan ini, diupayakan lingkungan tidak terlalu padat dengan aktifitas urban dan dalam kawaasan Universitas Sumatera Utara komersial sehingga mendukung perencanaan pusat kegiatan fakultas teknik USU tersebut.

2.4.3. Deskripsi Kondisi Tapak Terpilih Analisis Penetapan Tapak

Student Center merupakan bangunan tempat berkumpulnya hampir seluruh aktifitas non akademis mahasiswa teknik dan mengarah kepada kegiatan yang mengisi waktu luang namun lebih bermanfaat. Untuk itu dibutuhkan pilihannlokasi yang tepat untuk menjamin kelancaran aktivitas di dalam bangunan tersebut. Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi diatas, maka diputuskan untuk memilih tiga alternatif lokasi di dalam kawasan Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Maka diputuskan untuk memilih tiga alternatif lokasi yang cocok untuk perancangan proyek ini. a. Lokasi A • Lokasi : • Luas Lahan : • Fasilitas pendukung : Gedung perkuliahan

T. MESIN

Gambar 2.2 Lokasi A Universitas Sumatera Utara b. Lokasi B • Lokasi : • Luas Lahan : • Fasilitas pendukung : Gedung perkuliahan c. Lokasi C • Lokasi : Jl. Perpustakaan • Luas Lahan : ± 1,5 Ha

T. SIPIL

T. ARSITEKTUR

Gambar 2.3 Lokasi B Gambar 2.4 Lokasi C Universitas Sumatera Utara • Fasilitas Pendukung : Gedung perkuliahan Dari ketiga alternatif lokasi yang ada, maka setiap lokasi akan dinilai berdasarkan kriteria yang sudah disebutkan diatas : Aspek Lokasi A Lokasi B Lokasi C Luas Lahan 1 Ha 2 1 Ha 2 ± 1,5 Ha 5 Posisi Site Pinggir Fakutas Teknik 3 Pinggir Fakutas Teknik 3 Pinggir Fakutas Teknik 3 Pencapaian ke Lokasi Lokasi berada di pinggir jalan yang cukup untuk dilewati kendaraan roda empat dan roda dua. 3 Lokasi berada di pinggir jalan yang cukup untuk dilewati kendaraan roda empat dan roda dua. Dan site berada di sudut sehingga mejadi tempat pertemuan janan persimpangan. 4 Lokasi berada di pinggir jalan yang cukup untuk dilewati kendaraan roda empat dan roda dua. Dan site berada di sudut sehingga mejadi tempat pertemuan janan persimpangan. 4 Akses pejalan kaki Terdapat trotoar 5 Terdapat trotoar 5 Terdapat trotoar 5 Fungsi Pendukung Sekitar Lokasi Gedung perkuliahan 4 Gedung perkuliahan 4 Gedung perkuliahan 4 Kepadatan Bangunan Sekitar Sedang 4 Sedang 4 Sedang 4 Universitas Sumatera Utara Lokasi Intensitas Kendaraan Sedang 5 Sedang 5 Sedang 5 View ke Dalam dan ke Luar Sedang 4 Sedang 4 Baik 5 Utilitas Tersedia dengan baik 5 Tersedia dengan baik 5 Tersedia dengan baik 5 Loading Dock Tidak terdapat jalan alternatif 4 Terdapat jalan alternatif 5 Terdapat jalan alternatif 5 39 40 45 Dari penilaian beberapa kriteria-kriteria da analisa diatas serta memenuhi persyaratan, maka terpilihlah Lokasi C yaitu Jl. Perpustakaan, Universitas Sumatera Utara. 2.5. Pengertian Judul 2.5.1. Arti Kata Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU a. Pengertian Pusat : yang berarti tempat yang letaknya di bagian tengah, titik yang ditengah – tengah pusar, pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia b. Pengertian Kegiatan : Berikut ini adalah pengertian dan definisi kegiatan : - Menurut kamus besar bahasa Indonesia : kegiatan adalah aktivitas usaha pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan. - Menurut Syafarudin : Kegiatan adalah upaya yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara - Menurut Jos Daniel Parera : Kegiatan merupakan semua tingkah laku yang terjadi dalam interaksi berbahasa.

c. Pengertian Mahasiswa : Mahasiswa atau Mahasiswi adalah panggilan untuk orang

yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Sedangkan kalau diartikan dari katanya sendiri yaitu, Mahasiswa adalah suatu kata yang tersusun dari dua unsur kata yaitu, “maha” dan “siswa”. Dimana kata maha disini diartikan sesuatu yang lebih tinggi tingkatannya atau tidak merasa cukup, sedangkan siswa sendiri adalah pelajar atau seorang yang menunutut ilmu. d. Pengertian Teknik : Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Dalam hal ini Teknik yang dibicarakan adalah sebuah sub jurusan terkhusus di sebuah universitas. e. USU Universitas Sumatera Utara : salah satu universitas negerri yang terletak di provinsi Sumatera UTtara.

2.5.2 Pengertian

Dari penjabaran di atas, maka didapatkan dari Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU adalah pusat kegiatan mahasiswa yang terletak di dalam kampus Universitas Sumatera Utara. Dalam hal ini Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU, adalah wadah yang menampung kegiatan mahasiswa diluar jam kuliah formal sebagai pengisi waktu luang dan tempat yang tepat untuk melakukan interaksi sosial antar individu maupun komunitas yang ada di fakultas teknik USU.

2.6. Sejarah

Sejarah Teknik USU Pembentukan Fakultas Teknik USU diawali dengan keluarnya Surat Keputusan Pembentukan Fakultas TEknik USU diawali dengan keluarnya Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara pada tanggal 18 januari 1958, No. 5XIIPSU tentang pembentukan suatu Panitia Teknisi Pembentukan Fakultas Teknik di Sumatera Utara dengan tugas menyelidiki kemungkinan-kemungkinan pendirian sebuah Fakultas Teknik di Sumatera Utara yang hasilnya akan Universitas Sumatera Utara disampaikan selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan. Setelah dilakukan usaha- usaha pembentukan fakultas Teknik maka keluarlah SK Menteri Muda Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan TI No. 83303S tertanggal 26 Agustus 1959 tentang persiapan berdirinya Fak. Teknik di lingkungan USU terhitung mulai tanggal 1 September 1959, yang dijadikan sebagai awal berdirinya Fakultas Teknik USU. Pada awal tahap berdirinya Fak. Teknik hanya mengasuh satu jurusan, yaitu Teknik Sipil. Selanjutnya membuka jurusan baru yaitu : 1962 Teknik Mesin, 1965 Teknik Elektro dan Industri. 1979 Program Studi Kimia dan 1991 Arsitektur. Pada tahun 1993 Fak. Teknik membuka Program Pendidikan Sarjana Ekstensi S1 dengan jurusan : Teknik Sipil, Mesin, Elektro, Industri dan Kimia. Untuk memenuhi kebutuhan angkatan kerja terdidik dan terampil bagi dunia industry, maka sejak tahun 1999 fakultas Teknik USU menyelenggarakan Program Diploma IV yang memiliki 4 program studi yaitu : - Program Studi Teknologi Mekanik Industri di bawah Dep. Teknik Mesin - Program Studi teknologi Instrumentasi Pabrik di bawah Dep. Teknik Elektro - Program Studi Teknologi Manajemen Pabrik di bawah Dep. Teknik Industri - Program Studi Teknologi Kimia Industri di bawah Dep. Teknik Kimia Visi : Fakultas Teknik USU sebagai pusat pendidikan keteknikan yang unggul dan memiliki daya saing dalam dunia internasional. Misi : Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat selaras dengan cita-cita pendirian USU yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan membina masyarakat ilmiah yang sehat serta meningkatkan peranan USU alam membina masyarakat pedesaan, melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan sumber daya manusia yang tersedia. Pimpinan: Dekan : Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, M.S.M.E. Pembantu Dekan I : Dr. Ir. Turmuzi, MS Universitas Sumatera Utara Pembantu Dekan II : Dr. Ir. Hamidah Harahap, MSc Pembantu Dekan III : Dr.Ir. Ahmad Perwira Mulia, MSc Tabel Jumlah Mahasiswa Teknik USU Jurusan Angakatan Jumlah Teknik Sipil S-1 2010 127 orang 2011 140 orang 2012 166 orang 2013 130 orang Teknik Sipil Pascasarjana 2010 14 orang 2011 24 orang 2012 14 orang 2013 20 orang Teknik Arsitektur S-1 2010 96 orang 2011 123 orang 2012 135 orang 2013 92 orang Teknik Arsitektur Pascasarjana 2010 19 orang 2011 28 orng 202 15 orang 2013 15 orang Teknik Elektro S-1 2010 87 orang 2011 98 orang 2012 125 orang 2013 112 orang Teknik Elektro Pascasarjana 2010 8 orang 2011 19 orang 2012 14 orang 2013 6 orang Universitas Sumatera Utara Teknik Industri S-1 2010 88 orang 2011 153 orang 2012 181 orang 2013 131 orang Teknik Industri pascasarjana 2010 2 orang 2011 11 orang 2012 15 orang 2013 10 orang Teknik Kimia 2010 59 orang 2011 125 orang 2012 132 orang 2013 107 orang Teknik Kimia Pascasarjana 2010 5 orang 2011 4 orang 2012 6 orang Teknik Mesin S-1 2010 88 orang 2011 141 orang 2012 162 orang 2013 120 orang Teknik Mesin Pascasarjana 2010 17 orang 2011 18 orang 2012 16 orang 2013 1 orang Teknik lingkungan 50 orang 2.7 Studi Banding 2.7.1 Student Union di University Of Central Florida