Kebijakan Perawatan Mesin Sekarang

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Kebijakan Perawatan Mesin Sekarang

Adapun sistem kebijakan perawatan sekarang dan peralatan mesin pada unit pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Titi Kuning antara lain: 1. Perawatan mesin sebelum dan sesudah dilakukan proses electricity production: a. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari debu, kabel, limbah air dan minyak, tumpahan minyak dan benda cair lainnya. d. Melumasi batang rack, handelnya dan butterflylink governor c. Periksa membersihkan Filter Fuel Oil d. Periksa membersihkan Strainer Lube Oil e. Membuka tutup crankcase untuk memeriksanya dari : pecahan babet bearing connecting rodmain bearing, kawat pengaman dan bocoran air pendingin ke dalam carter. f. Periksa bersihkan filter udara masuk oil bath filter g. Periksaperbaiki kebocoran minyak pelumas h. Periksaperbaiki kebocoran air pendingin i. Periksaperbaiki kebocoran bahan bakar j. Periksaperbaiki kebocoran sistem udara start k. Periksa tali kipas fan belt, baut pengikat radiator l. Periksa perbaiki glen packing, spinder coupling pompa jacket water dan air cooler m. Bersihkan generatorexiter Universitas Sumatera Utara n. Periksa peralatan di bawah bordes dan bersihkan bawah bordes o. Periksa minyak pelumas dari campuran bahan bakar HSD dan viscometer p. Periksa PH faktor air pendingin, betulkan jika perlu q. Bersihkan strainer lube oil sump tank r. Ambil defleksi poros engkol 2. Pembongkaran mesin untuk menggantimemperbaiki komponen mesin yang rusak. Perawatan dilakukan dengan mengganti memperbaiki komponen yang rusak bila dididentifikasi adanya kegagalan fungsi akibat kerusakan pada komponen-komponen tertentu pada mesin pembangkit. 3. Pembongkaran mesin secara keseluruhan bila diperlukan sekali. Pembongkaran mesin secara keseluruhan dilakukan apabila mesin pembangkit tidak dapat berfungsi sama sekali. Lamanya waktu perbaikan bervariasi tergantung pada kerusakan yang ditemukan pada waktu pembongkaran. Faktor yang mungkin terjadi penyebab umum timbulnya masalah tersebut adalah manusia operator, mesinperalatan, metode, dan lingkungan kerja. Untuk mengetahui lebih dalam penyebab masalah dari setiap faktor tersebut, maka perlu dilakukan identifikasi terhadap penyebab terjadi masalah dalam sistem perawatan untuk mendapatkan akar permasalahan yang ingin diselesaikan. Identifikasi penyebab dilakukan dengan dengan menggunakan cause and effect diagram Fishbone Diagram. Melalui identifikasi dengan menggunakan cause and effect diagram Fishbone Diagram ini, diharapkan dapat diperoleh penyebab masalah yang mendetail yang didasarkan pada hasil pengamatan, wawancara dan data historis yang telah dikumpulkan. Berikut ini akan dilakukan identifikasi penyebab Universitas Sumatera Utara kurang efektifnya pelaksanaan perawatan mesin sekarang pada mesin pembangkit listrik tenaga diesel. Untuk dapat mengidentifikasi lebih detail penyebab masalah tersebut, maka digunakan pertanyaan “Mengapa Terjadi?” sehingga dapat diperoleh akar atau sumber penyebab masalah dalam bentuk level yang diyakini merupakan akar masalah yang ingin dipecahkan dapat dilihat tabel 5.2. Tabel 5.2. Penyebab Terjadi Masalah dalam Sistem Perawatan Faktor Umum Mengapa Terjadi? Level 1 Level 2 Level 3 Manpower Operator Tingkat kepedulian dan ketelitian operator mesin pembangkit masih rendah dalam menjaga fungsi mesin Kurangnya skill operator dalam memahami sistem pengoprasian mesin, fungsi dan kegagalan fungsi mesin pembangkit Standard operation procedure SOP perawatan mesin belum memadai Machines plant, equipment Kerusakan mesinperalatan Kegagalan komponen tinggi Belum efektif scheduled maintenance dan operating procedure Identifikasi terhadap kegagalan tidak ada. Umur mesin dan peralatan yang sudah tua Metode Corrective maintenance Tindakan setiap pemeliharaan setiap komponen kurang Jadwal pergantian komponen tidak ada Prosedur kerja kurang memadai Sumber: Pengamatan langsung dan Wawancara Berdasarkan Tabel 5.2. dapat digambarkan cause and effect diagram Fishbone Diagram dari hasil identifikasi dari faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah yang signifikan seperti pada Gambar 5.1. Universitas Sumatera Utara Perawatan Mesin Kurang Efektif Manpower Operator Tingkat kepedulian operator produksi masih rendah dalam menjaga fungsi mesin Kurangnya skill opertor dalam memahami sistem pengoperasian, fungsi dan kegagalan fungsi mesin pembangkit Prosedur kegiatan perawatan belum memadai Mesin Peralatan Kegagalan Fungsi Mesin Breakdown yang tinggi Identifikasi sebelum terjadi kegagalan fungsi mesin tidak ada Kegagalan Komponen tinggiConroad Bering Method Corrective maintenance Tidakan pemeliharaan setiap komponen kurang Prosedur pekerjaan kurang memadai Umur mesinperalatan yang sudah tua Jadwal Pergantian Komponen tidak ada Belum efektifnya schedule maintenance dan operating procedure Gambar 5.1. Cause effect Diagram Melalui cause and effect diagram, dapat dilihat faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan kurang efektifnya perawatan mesin adalah kegagalan fungsi mesin disebabkan oleh metode pemeliharaan mesin yang lebih bersifat corrective maintenance dengan belum tersedianya tindakan untuk mengidentifikasi secara dini gejala terjadinya kegagalan komponen, tingginya kegagalan fungsi mesin dan belum efektifnya jadwal pergantian komponen dan prosedur perawatan yang kurang memadai.

5.2.2 Reliability Centered Maintenance RCM

Dokumen yang terkait

Perancangan Preventive Maintenance Berdasarkan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sinar Sosro

47 151 150

Perencanaan Pemeliharaan Paper Machine dengan Basis RCM (Reliability Centered Maintenance) Di PT.PDM Indonesia

13 90 170

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

1 1 20

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

0 0 1

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

0 1 3

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

1 14 4

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perencanaan Perawatan Mesin pada Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Titi Kuning Medan

1 1 26

Perencanaan Perawatan Mesin pada Unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) di PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Utara Titi Kuning Medan

2 18 22