Tabel 3.3. Nilai Detection
Rating Detection Design Control
10 Tidak mampu terdeteksi
9 Kesempatan yang sangat rendah dan sangat sulit untuk terdeteksi
8 Kesempatan yang sangat rendah dan sulit untuk mendeteksi
bentuk penyebab kegagalan 7
Kesempatan yang sangat rendah untuk terdeteksi 6
Kesempatan yang sedang rendah untuk terdeteksi 5
Kesempatan yang sedang untuk terdeteksi 4
Kesempatan yang cukup tinggi untuk terdeteksi 3
Kesempatan yang tinggi untuk terdeteksi 2
Kesempatan yang sangat tinggi untuk terdeteksi 1
Pasti terdeteksi Sumber : Harpco System
6. Logic Tree Analysis LTA
Penyusunan Logic Tree Analysis LTA memiliki tujuan untuk memberikan prioritas pada tiap mode kerusakan dan melakukan tinjauan dan
fungsi, kegagalan fungsi sehingga status mode kerusakan tidak sama. Prioritas suatu mode kerusakan dapat diketahui dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah disediakan dalam LTA ini. Pada bagian kolom tabel LTA mengandung informasi mengenai nomor
dan nama kegagalan fungsi, nomor dan mode kerusakan, analisis kekritisan dan keterangan tambahan yang dibutuhkan. Analisis kekritisan menempatkan setiap
mode kerusakan ke dalam satu dari empat kategori. Empat hal yang penting dalam analisis kekritisan yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
- Evident, yaitu apakah operator mengetahui dalam kondisi normal, telah terjadi ganguan dalam sistem?
- Safety, yaitu apakah mode kerusakan ini menyebabkan masalah keselamatan? - Outage, yaitu apakah mode kerusakan ini mengakibatkan seluruh atau
sebagian mesin terhenti? - Category, yaitu pengkategorian yang diperoleh setelah menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan. Pada bagian ini komponen terbagi dalam 4 kategori, yakni:
1. Kategori A Safety problem 2. Kategori B Outage problem
3. Kategori C Economic problem 4. Kategori D Hidden failure
Pada gambar 3.9. dapat dilihat struktur pertanyaan dari Logic Tree Analysis LTA.
Under normal condition, do the operators know that something has
occurred? Does this failure mode
cause a safety problem? Hidden failure
Safety problem Does this failure mode result
in a full or partial outage of the plantsystem?
Outage problem Minor to insignificant
economic problem Failure Mode
1 Evident
2 Safety Yes
No
Return to the logic tree to ascertain if the failure
is in A, B, or C Yes
Yes No
No
A D
B C
3 Outage
Gambar 3.9. Struktur Logic Tree Analysis
Universitas Sumatera Utara
7. Pemilihan Tindakan
Pemilihan tindakan merupakan tahap terakhir dalam proses RCM. Proses ini akan menentukan tindakan yang tepat untuk mode kerusakan tertentu. Jika
tugas pencegahan secara teknis tidak menguntungkan untuk dilakukan, tindakan standar yang harus dilakukan bergantung pada konsekuensi kegagalan yang
terjadi. a. Jika tindakan pencegahan tidak dapat mengurangi resiko terjadinya kegagalan
majemuk sampai suatu batas yang dapat diterima, maka perlu dilakukan tugas menemukan kegagalan secara berkala. Jika tugas menemukan kegagalan
berkala tersebut tidak menghasilkan apa-apa, maka keputusan standard selanjutnya yang wajib dilakukan adalah mendesain ulang sistem tersebut
tergantung dari konsekuensi kegagalan majemuk yang terjadi. Jika tindakan pencegahan tidak dapat mengurangi resiko terjadinya kegagalan yang dapat
mengancam keselamatan ataupun dampak lingkungan sampai batas aman, maka sebaiknya dilakukan desain ulang maupun perubahan terhadap sistem
tersebut. b. Jika tindakan pencegahan dilakukan, akan tetapi biaya proses total masih lebih
besar daripada jika tidak dilakukan, yang dapat menyebabkan terjadinya konsekuensi operasional, maka keputusan awalnya adalah tidak perlu
dilakukan maintenance terjadwal jika hal ini telah dilakukan dan ternyata konsekuensi operasional yang terjadi masih terlalu besar, maka sudah saatnya
untuk dilakukan desain ulang terhadap sistem.
Universitas Sumatera Utara
c. Jika dilakukan tindakan pencegahan, akan tetapi biaya proses total masih lebih besar dari pada jika tidak dilakukan tindakan pencegahan, yang dapat
menyebabkan terjadinya konsekuensi non operasional, maka keputusan awalnya adalah tidak perlu dilakukan maintenance terjadwal, akan tetapi
apabila biaya perbaikannya terlalu tinggi, maka sekali lagi sudah saatnya dilakukan desain ulang terhadap sistem.
Pada gambar 3.10. berikut dapat dilihat Road map pemilihan tindakan dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance RCM.
Is the age reliability relationship for this failure known?
Are the any applicable T.D. task?
Specify T.D. task Are the any applicable
C.D. task? Specify C.D. task
Is the a category āDā failure mode?
Are there any applicable F.F. task?
Specify F.F. task Are the any of these tasks effective?
Can a design modification eliminate the failure mode or
its effects? Accep fly to failure
risks Design modification
Specify T.D.C.D. F.F. task
Yes Partial
Yes No
No
No No
No No
No
Yes
Yes Yes
Yes
1 2
3
4 5
6 7
Yes
Gambar 3.10. Raod Map Pemilihan Tindakan
11
11
Sumber: RCM-Gateaway to World Class Maintenance Hal. 114
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: 1. Condition Directed C.D, tindakan yang diambil yang bertujuan untuk
mendeteksi kerusakan dengan cara visual inspection, memeriksa alat, serta memonitoring sejumlah data yang ada. Apabila ada pendeteksian ditemukan
gejala-gejala kerusakan peralatan maka dilanjutkan dengan perbaikan atau penggantian komponen.
2. Time Directed T.D, tindakan yang diambil yang lebih berfokus pada aktivitas pembersihan yang dilakukan secara berkala.
3. Finding Failure F.F, tindakan yang diambil dengan tujuan untuk menemukan kerusakan peralatan yang tersembunyi dengan pemeriksaan
berkala. 4. Run to Failure R.T.F, tindakan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan
komponen melakukan penggantian komponen. Suatu tindakan yang menggunakan peralatan sampai rusak, karena tidak ada tindakan ekonomis
yang dapat dilakukan untuk pencegahan kerusakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD yang beralamat di Jalan Brigjend Katamso KM 5.5 Titi Kuning Medan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011.
4.2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah pada mesin pembangkit yaitu mesin unit empat Mesin Enterprise 74007-2600 di PLTD Titi Kuning Medan. Penelitian ini
difokuskan pada perencanaan pemeliharaan mesin dengan menerapkan RCM Reliability Centered Maintenance.
4.3.1. Rancangan Penelitian