Tabel 6.2. Kategori komponen mesin PLTD Lanjutan
No ComponentsMajor Components
Outage Problem
9 Bearing Conrod
x 10
Conecting rod x
11 Turbocharger
x 12
Seal piston x
13 Cranksaft
x 14
Control logic board x
15 Stator
x 16
Rangka stator x
17 Slip ring
x 18
Rotor x
19 Sikat
x 20
Komutator x
21 Jangkar
x
6.1.3. Prosedur Perawatan Berdasarkan Pemilihan Tindakan RCM
Berdasarkan hasil pemilihan tindakan untuk komponen-komponen yang mengalami kegagalan di sistem electricity production maka dapat diperoleh
rekomendasi tindakan yang dihasilkan dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance RCM dapat dilihat pada tabel 6.3.
Tabel 6.3. Tindakan Perawatan Komponen
No. Kategori
Komponen Persentase
1. Condition directed CD
11 52.4
2. Time directed TD
4 19.0
3. Failure findingFF
6 28.6
TOTAL 21
100
6.1.3.1. Tindakan Perawatan CD Condition Directed
Tindakan perawatan ini bertujuan untuk mendeteksi kegagalan berdasarkan kondisi komponen dengan cara visual inspection dan pemeriksan
mesin. Apabila dalam proses pendeteksian, ditemukan gejala-gejala kerusakan maka dilanjutkan dengan proses perbaikan atau perbaikan komponen. Rencana
Universitas Sumatera Utara
tindakan perawatan CD Condition Directed untuk komponen di atas dapat dilihat pada tabel 6.4.
Tabel 6.4. Tindakan Perawatan CD Condition Directed Electricity Production
Mesin Komponen
Tindakan CD Condition Directed
Mesin Compresed Air
Sistem Torak
Periksa tanda kerusakan pada torak, jika mengalami kerusakan maka dilakukan pergantian
Seal Memeriksa tekanan udara dalam piston, cek
apakah piston bisa memonpa dengan baik
Fan belt -Periksa tali kipas dan kekencangan fan belt
-Periksa putaran tali kipas Harus sesuai dengan putaran dinamo penggerak
Mesin Enterprise
Cramsaft Periksa dengan membuka dan menutup camshaft
dan periksa clearancetrhust bearing, lubricating lines, tappets.
Seal piston Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare
part seal piston jika mengalami kerusakan Flywheel
Pemeriksaan putaran flywheel harus sesuai dengan dengan defleksi poros engkol
Cranksaft Membuka tutup crank case untuk memeriksanya
dari pecahan babet bearing conrodmain bearing, kawat pengaman dan bocoran air
pendingin ke dalam carter.
Generator system
Rangka stator Periksa kerusakan pada rangka stator, cek apakah
fluksi magnet mengalir dengan baik Rotor
Periksa kerusakan pada rotor, cek apakah rotor masih berfungsi dengan baik
Komutator Periksa kerusakan pada komutator, cek apakah
arus listrik induksi dari komutator bisa dikonversikan menjadi arus searah
Jangkar Periksa kerusakan pada jangkar, cek apakah
terjadi ggl induksi
Prosedur perawatan untuk komponen yang direncanakan dengan tindakan CD Condition Directed yaitu:
1. Judul Unit: Perawatan berdasarkan kondisi fisik komponen Condition Directed Maintenance
Universitas Sumatera Utara
2. Deskripsi unit: Perawatan CD Condition Directed Maintenance dilakukan untuk mendeteksi kerusakan awal pada komponen dengan visual inspection,
pemeriksaan komponen, dan memonitoring data-data yang ada. Jika ditemukan gejala-gejala kerusakan awal, maka dilanjutkan dengan perbaikan maupun
pergantian komponen. 3. Peralatan: kunci ring pas 1 ¼, 1 16, 34, 916, kunci pneumatic, obeng minus
dan obeng plus, kunci shock 58, 916, box tampungan, , tang, martil 4. Acuan: Manual book dan hasil pemilihan tindakan perawatan berdasarkan
pendekatan RCM Reliability Centered Maintenance 5. Prosedur
a. Teknisi maintenance melakukan pemeriksaan berkala monitoring terhadap komponen dalam tindakan condition directed dan menganalisis kondisi komponen
tersebut untuk melihat apakah ada kondisi yang tidak normal dari komponen. b. Jika operator menemukan gejala yang menunjukkan kondisi komponen
bermasalah, maka teknisi maintenance memcatat hasil monitoring dan analisis pada komponen ke check from analisis untuk dokumen maintenance.
c. Setelah menerima laporan kerusakan dari operator, pihak mechanical department mengirimkan teknisi maintenance mekanik untuk menganalisis dan
memperbaiki komponen. d. Teknisi maintenance mekanik kemudian melakukan penelurusuran lebih
lanjut untuk dapat mengidentifikasi penyebab masalah. e. Setelah diketahui penyebab masalahnya, teknisi maintenance mempersiapkan
sumber daya peralatan dan sparepart yang diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
f. Setelah sumber daya dipersiapkan, teknisi maintenance mempersiapkan rencana perawatan komponen mesin.
h. Teknisi maintenance kemudian melakukan serangkaian kegiatan perawatan dalam memperbaiki komponen.
i. Jika masalah terselesaikan, maka teknisi maintenance melaporkan waktu, penyebab kerusakan dan tindakan perawatan yang dilakukan ke supervisor
operasi untuk kepentingan dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
Operator Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi komponen berdasarkan tindakan perawatan CD
Kondisi bermasalah?
Informasikan masalah ke bagian maintenance Check from
Mekanik tersedia?
Menunggu
Identifikasi masalah Persiapkan Sumber daya
Siapkan rencana perawatan Lakukan kegiatan perawatan
Masalah selesai?
Mekanik melaporkan waktu, penyebab kerusakan dan tindakan perbaikan yang dilakukan supervisor operasi
Selesai Tidak
Ya Ya
Tidak
Ya Tidak
From pengembalian sparepart dan peralatan
Start
Gambar 6.1. Flowchart Tindakan Perawatan CD Conditional Directed
Universitas Sumatera Utara
6.1.3.2. Tindakan Perawatan TD Time Directed
Tindakan perawatan ini bertujuan untuk menghindari kegagalan komponen dengan lebih berfokus pada aktivitas pergantian yang dilakukan secara
berkala. Adapun komponen yang direncanakan dengan tindakan perawatan ini yaitu:
a. Cylinderhead b. Bearing Conrod
c. Control Logic Board d. Turbocharger
Rencana tindakan perawatan TD Time Directed komponen di atas dapat dilihat pada Tabel 6.5 sebagai berikut:
Tabel 6.5. Tindakan Perawatan TD Time Directed Electricity Production
Mesin Komponen
Tindakan TD Time Directed
Mesin Enterprise Cylinderhead
Mempersiapkan pergantian komponen setiap 201 hari Bearing Conrod
Mempersiapkan pergantian komponen setiap 230 hari Control Logic
Board Mempersiapkan pergantian komponen setiap 132 hari
Turbochager Mempersiapkan pergantian komponen setiap 155 hari
Prosedur perawatan untuk komponen yang direncanakan dengan tindakan TD Time Directed yaitu:
1. Judul Unit: Perawatan Time Directed Berdasarkan Waktu 2. Deskripsi unit: Perawatan ini bertujuan untuk menghindari kegagalan
komponen dengan lebih berfokus pada aktivitas pergantian yang dilakukan secara berkala.
Universitas Sumatera Utara
3. Peralatan: Kunci ringkunci pas 1 ¼, 34, 916, 1116, 916 , kunci pneumatic, kunci momen, jangka sorong , kunci shock L 916 , tool pengangkat injector,
sekrap, tali jerami, tang, brush kawat, aspak, martil dan kunci shock. 4. Acuan: Manual book dan hasil pemilihan tindakan perawatan berdasarkan
pendekatan RCM Reliability Centered Maintenance. 5. Prosedur
a. Teknisi maintenance mekanik melakukan pemeriksaan catatan umur komponen Time Directed TD
b. Jika teknisi maintenance mekanik menemukan bahwa komponen sudah saatnya diganti sesuai interval pergantian optimum dan menemukan gejala-gejala
kerusakan pada komponen maka teknisi maintenance mekanik mempersiapkan sumber daya yang diperlukan.
c. Teknisi maintenance mekanik mempersiapkan rencana pergantian komponen dengan mempersiapkan SOP pergantian komponen yang akan dilakukan.
d. Teknisi maintenance mekanik melakukan pergantian komponen sesuai dengan SOP yang dibawa.
e. Teknisi maintenance mekanik melaporkan waktu, jumlah, dan jenis komponen yang diganti kepada Supervisor operasi untuk keperluan dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
Mekanik melakukan pencatatan umur komponen TD Time Derected
Sudah saatnya diganti?
Persiapkan sumber daya
Siapkan rencana pergantian
Lakukan kegiatan pergantian
Mekanik melaporkan waktu, jumlah dan jenis komponen yang diganti
kepada Supervisor operasi
Selesai Tidak
Ya Start
Gambar 6.2. Flowchart Tindakan Perawatan TD Time Directed
6.1.3.3. Tindakan Perawatan FF Find Failure
Tindakan perawatan ini bertujuan untuk menemukan kerusakan yang tersembunyi pada mesin dengan melakukan pemeriksaan berkala. Adapun
komponen yang direncanakan dengan tindakan perawatan ini yaitu: a. Pully
b. Conecting rod
Universitas Sumatera Utara
c. Seal Piston d. Slip ring
e. Sikat f. Stator
Rencana tindakan perawatan TD Time Directed komponen di atas dapat dilihat pada Tabel 6.6.
Tabel 6.6. Tindakan Perawatan FF Find Failure Electricity Production
Mesin Komponen
Tindakan TD Time Directed
Mesin Compresed
air sistem Pully
Memeriksa kelonggaran-kelonggaran roda gigi, bantalan-bantalan dan saluran pelumasannya
Ring Piston
Pengukuran, pemeriksaan dan pergantian spare part ring piston
Mesin Enterprise
Conecting rod
Periksa clearance Connecting Rod dengan bump method jika terjadi kerusakan dilakukan
pergantian komponen
Generator Sistem
Slip ring
Periksa tanda kerusakan pada cincin kolektor,cek aliran penguat arus magnet ke rotor
Sikat
Periksa tanda kerusakan pada sikat, cek aliran arus ke kumparan jangkar
Stator
Periksa clearance dari stator ke motor
Prosedur perawatan untuk komponen yang direncanakan dengan tindakan FF Find Failure yaitu:
1. Judul Unit: Perawatan dengan tindakan FF Find Failure 2. Deskripsi unit: Tindakan perawatan ini bertujuan untuk menemukan kerusakan
yang tersembunyi pada mesin dengan melakukan pemeriksaan berkala. 3. Peralatan: Kunci ringkunci pas 1 ¼, 34, 916, 1116, 916 , kunci pneumatic,
kunci momen, jangka sorong , kunci shock L 916 , tool pengangkat injector, sekrap, tali jerami, tang, brush kawat, aspak, martil dan kunci shock.
Universitas Sumatera Utara
4. Acuan: Manual book dan hasil pemilihan tindakan perawatan berdasarkan pendekatan RCM Reliability Centered Maintenance
5.Prosedur a. Teknisi maintenance mekanik melakukan pemeriksaan terhadap komponen
mesin secara berkala untuk menemukan kesalahan atau kegagalan fungsi yang terjadi pada komponen.
b. Jika teknisi menemukan gejala-gejala kegagalan fungsi pada komponen mesin, maka teknisi mengisi form kerusakan pada bagian Mechanical Departement.
d. Teknisi maintenance mekanik melakukan identifikasi masalah. e. Teknisi maintenance mekanik mempersiapkan sumber daya yang diperlukan
untuk kegiatan perbaikan. f. Teknisi maintenance mekanik mempersiapkan rencana perawatan yang akan
dilakukan. h. Teknisi maintenance mekanik melakukan kegiatan perbaikan.
i. Jika masalah terselesaikan, maka teknisi maintenance melaporkan waktu, penyebab kerusakan dan tindakan perawatan yang dilakukan ke supervisor operasi
untuk kepentingan dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
Operator Melakukan pemeriksaan berkala pada komponen berdasarkan tindakan perawatan FF
Ada gejala kegalan?
Mengisi from kerusakan Check from
Identifikasi masalah Persiapkan Sumber daya
Siapkan rencana perawatan Lakukan kegiatan perawatan
Masalah selesai?
Mekanik melaporkan waktu, penyebab kerusakan dan tindakan perbaikan yang dilakukan supervisor operasi
Selesai Ya
Tidak
Ya Tidak
From pengembalian sparepart dan peralatan
Start
Gambar 6.3. Flowchart Tindakan Perawatan FF Finding Failure
Universitas Sumatera Utara
6.2. Penentuan Interval Penggantian Komponen
Sebelum menentukan nilai TMD komponen, interval kerusakan dari masing- masing komponen diuji distribusi kerusakannya dan ditentukan parameter yang
mempengaruhi distribusi kerusakan komponen. Perhitungan interval pergantian
komponen-komponen
dilakukan dengan tujuan untuk meminimisasi downtime. Berdasarkan hasil pendekatan RCM, maka perhitungan reliability
dilakukan pada komponen yang bersifat berdasarkan waktu Time Directed yaitu komponen Cylinerhead, Bearing Conrod, Control Logic Board, Turbochager.
Informasi yang diperlukan untuk menentukan interval penggantian komponen machine enterprise dapat dilihat pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7. Pola Distribusi Kerusakan Mechine Enterprise
Komponen Terpilih
Parameter
Cylinderhead Weibull
σ = 2.1358 ; β=291.07
Bearing Conrod Weibull
σ = 2.1004 ; β=333.93
Control Logic board Eksponensial
λ =0.00639
Turbocharger Eksponensial
λ=0.00563
Berdasarkan data pada Tabel 6.8. akan ditentukan total minimum downtime TMD sebagai interval penggantian komponen machine enterprise,
dengan langkah-langkah sebagai berikut: 5.
Perhitungan Fungsi Distribusi Kumulatif Komponen Contoh komponen : Cylinderhead
Jenis distribusi: Weibull Parameter : σ = 2.1358 ; β=291.07
Fungsi distribusi kumulatif untuk Weibull adalah
Universitas Sumatera Utara
− −
=
α
β t
t F
exp 1
− −
=
1358 .
2
07 .
291 1
exp 1
1 F
=
5.00395 x 10
-6
− −
=
1358 .
2
07 .
291 2
exp 1
2 F
=
2.14582 x 10
-5
− −
=
1358 .
2
07 .
291 3
exp 1
3 F
= 5.02862 x 10
-6
Dengan cara perhitungan yang sama, diperoleh nilai F4, F5,…., Ft dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil perhitunga selengkapnya pada Lampiran-5
6. Perhitungan banyaknya kerusakan dalam interval waktu 0,t
p
Untuk:
[ ]
∫ ∑
+ −
=
− −
+ =
1 1
1 1
i i
t i
p p
dt t
f i
t H
t H
p
H0 = Selalu ditetapkan H0 = 0 H1 =
{
1 + H0
}x
Ft = {1 +0}5.46252 x 10
-6
= 0.0000055 H2 = {1 + H1
}x
Ft = {1 +0.0000055}2.40065 x 10
-5
= 0.000024
Universitas Sumatera Utara
H3 = {1 + H2
}x
Ft = {1 +0.000024}5.70713 x 10
-5
= 0.0000571 Untuk H4, H5,...,Ht, hasil perhitungan diperoleh dengan mempergunakan
Microsoft Excel. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran-5. 7. Perhitungan Total Minimum Downtime TMD
Dengan rumus:
p p
p f
p p
T t
T T
t H
t D
+ +
=
1 190972
. 190972
. 204861
. =
+ +
= D
1603508 .
190972 .
1 190972
. 204861
. 0.0000055
1 =
+ +
= D
0871655 .
190972 .
2 190972
. 204861
. 0.000024
2 =
+ +
= D
0598513 .
190972 .
3 190972
. 204861
. 0.0000571
3 =
+ +
= D
Untuk D4, D5,...,Dt, hasil perhitungan diperoleh dengan mempergunakan Microsoft Excel. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran-5.
Semakin lama umur komponen maka semakin meningkat pula laju kegagalan menurunnya keandalan, yang akhirnya akan terjadi kegagalan
komponen. Berdasarkan kondisi ini, perlu diketahui interval waktu penggantian komponen yang optimum. Dalam pembahasan ini interval penggantian komponen
Universitas Sumatera Utara
didasarkan pada total minimum downtime dari perhitungan total minimum downtime, diperoleh:
a. TMD Cylinderhead = 0.00152911 hari, dengan interval penggantian optimum
= 201 hari ≈ 1608 jam operasi mesin.
b. TMD bearing conrod = 0.001857665 hari, dengan interval penggantian
optimum = 230 hari ≈ 1840 jam operasi mesin.
c. TMD Control logic board = 0.00200074 hari, dengan interval penggantian optimum = 132 hari
≈ 1056 jam operasi mesin.
d. TMD Turbocharger = 0.003112417 hari, dengan interval penggatian optimum
= 155 hari ≈ 1240 jam operasi mesin.
Berdasarkan interval pergantian komponen yang diperoleh maka dapat disusun jadwal perawatan komponen selama 1 tahun yang dapat dilihat pada
Gambar 6.4.
Universitas Sumatera Utara
Diasumsikan semua komponen dig anti pada tanggal 25 April 2011
Keterangan:
Tindakan pada Cylinderhead Tindakan pada Control logic board
Tindakan Bearing conrod Tindakan pada Turbocharger
Gambar 6.4. Kalender Jadwal Interval Pergantian Tahun 2012
January February
March S
M T
W T
F S
S M
T W
T F
S S
M T
W T
F S
1 2
3 4
5 6
7 1
2 3
4 1
2 3
8 9
10 11
12 13
14 5
6 7
8 9
10 11
4 5
6 7
8 9
10 15
16 17
18 19
20 21
12 13
14 15
16 17
18 11
12 13
14 15
16 17
22 23
24 25
26 27
28 19
20 21
22 23
24 25
18 19
20 21
22 23
24 29
30 31
26 27
28 29
25 26
27 28
29 30
31 April
May June
S M
T W
T F
S S
M T
W T
F S
S M
T W
T F
S 1
2 3
4 5
6 7
1 2
3 4
5 1
2 8
9 10
11 12
13 14
6 7
8 9
10 11
12 3
4 5
6 7
8 9
15 16
17 18
19 20
21 13
14 15
16 17
18 19
10 11
12 13
14 15
16 22
23 24
25 26
27 28
20 21
22 23
24 25
26 17
18 19
20 21
22 23
29 30
27 28
29 30
31 24
25 26
27 28
29 30
July August
September S
M T
W T
F S
S M
T W
T F
S S
M T
W T
F S
1 2
3 4
5 6
7 1
2 3
4 1
8 9
10 11
12 13
14 5
6 7
8 9
10 11
2 3
4 5
6 7
8 15
16 17
18 19
20 21
12 13
14 15
16 17
18 9
10 11
12 13
14 15
22 23
24 25
26 27
28 19
20 21
22 23
24 25
16 17
18 19
20 21
22 29
30 31
26 27
28 29
30 31
23 24
25 26
27 28
29 30
October November
Desember S
M T
W T
F S
S M
T W
T F
S S
M T
W T
F S
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
1 7
8 9
10 11
12 13
4 5
6 7
8 9
10 2
3 4
5 6
7 8
14 15
16 17
18 19
20 11
12 13
14 15
16 17
9 10
11 12
13 14
15 21
22 23
24 25
26 27
18 19
20 21
22 23
24 16
17 18
19 20
21 22
28 29
30 31
25 26
27 38
29 30
23 24
25 26
27 28
29 30
31
Universitas Sumatera Utara
6.3. Evaluasi Sistem Perawatan Sekarang dan Usulan 6.3.1. Penurunan
Downtime
Hasil penurunan downtime sistem sekarang dan usulan dapat dilihat pada tabel 6.8. sebagai berikut:
Tabel 6.8. Penurunan Nilai Downtime
NO Komponen
Sekarang Corective
Usulan RCM Nilai
penurunan Interval
pergantian komponen
Hari Downtime
Interval pergantian
komponen Hari
Downtime
1 Cylinderhead
269 0.0017048
201 0.0015911
6.67
2 Bearing
Conrod 304
0.0020434 230
0.001857665 9.09
3 Control
Logic board 156
0.00204266 132
0.00202137 1.04
4 Turbocharger
178 0.003186867
155 0.003161859
0.78
Rata-Rata Penurunan Downtime
4.40
Interval pergantian untuk corrective maintenance diperoleh dari nilai rata-rata data historis interval kerusakan komponen
Nilai downtime pada Tabel 6.8. diperoleh dari perhitungan Total minimum downtime yang ditampilkan pada lampiran L-5. Dapat dilihat penurunan downtime
yang cukup signifikan sebesar 4.40 dengan diterapkan system perawatan usulan menggunakan metode RCM.
6.3.3. Peningkatan Avability