52
proyektor dan saluran internet yang menjangkau 60 area sekolah. Adanya fasilitas LCD, komputer dan laboratorium di sekolah hampir
semua guru memanfaatkannya dalam proses belajar mengajar. Jadi sarana prasarana tersebut dapat mengembangkan budaya berteknologi yang ada di
sekolah. Seluruh fasilitas yang lengkap dan layak ini tentu dapat mempermudah sekolah dalam mengembangkan budaya yang diinginkan.
B. Hasil Penelitian
1. Kultur Sekolah di SMP Negeri 2 Yogyakarta
Kultur sekolah budaya sekolah merupakan suatu pola kehidupan di sekolah yang didalamnya terdapat norma, nilai, kepercayaan,
upacara, ritual, tradisi, dan cerita-cerita yang dijalankan oleh semua warga sekolah Stolp dan Smith, 1995:13. Setiap sekolah memiliki kultur
sekolah yang berbeda dan mempunyai pengalaman yang tidak sama dalam membangun kultur sekolah. Perbedaan pengalaman inilah yang
menggambarkan adanya ”keunikan” dalam dinamika budaya sekolah. Peran kultur sekolah srategis bagi pengembangan mutu sekolah. Untuk
meningkatkan prestasi akademik, sekolah berupaya membangun kultur sekolah yang secara positif memberikan pengaruh bagi peningkatan
prestasi siswa. Kultur sekolah akan berdampak kuat pada prestasi siswa namun memang bukanlah dampak yang bersifat langsung, melainkan
lewat berbagai hal seperti semangat belajar dan semangat berprestasi. Menurut J.J Honigman kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu ide-ide
gagasan, aktivitas, dan produk atau hasil.
53
a. Sistem Gagasan Ide
Kultur dapat terbentuk dari ide-ide gagasan, nilai-nilai, norma- norma, peraturan-peraturan, dan sebagainya. Kultur yang ada di SMP
Negeri 2 Yogyakarta merupakan ide-ide gagasan, nilai-nilai, norma- norma, dan peraturan-peraturan yang dibentuk oleh warga sekolah itu
sendiri. Berdasarkan visi – misi SMP Negeri 2 Yogyakarta, sekolah ini
mempunyai fokus pada membentuk siswa yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, disiplin, kreatif, berprestasi, berbudaya, nasional,
dan berwawasan internasional. Dalam membentuk siswa yang beriman, bertakwa, dan
berakhlak mulia, pada pagi hari di gerbang sekolah terdapat beberapa guru yang bertugas jaga berada di depan untuk bersalaman
menyambut siswa yang tiba di sekolah. Dalam hal ini sekolah ingin membiasakan budaya senyum, salam, sapa kepada siswa. Sekolah
juga membiasakan siswa yang beragama Islam mengaji bersama pada setiap pagi sebelum mulai pelajaran, menjadwalkan sholat dhuha
setiap hari dan sholat jumat secara bergantian, dan membiasakan sholat dhuhur berjamaah. Untuk siswa beragama non muslim terdapat
kajian khusus atau doa pagi saat siswa yang beragama Islam mengaji di kelas.
Dalam membentuk siswa yang berbudaya dan disiplin, sekolah mempunyai peraturan tertulis yang jelas akan punishment dan
54
reward yang didapat oleh siswa. Sekolah membiasakan warga sekolah
untuk datang tepat waktu, dengan menutup gerbang sekolah tepat pada pukul 07.00 dan akan dibuka kembali pada pukul 07.30. Tidak hanya
siswa yang jika terlambat tidak dapat masuk, namun guru dan karyawan juga tidak diperkenankan masuk selama gerbang ditutup.
Bahkan tamu pun harus menunggu pintu gerbang dibuka untuk dapat masuk. Untuk jam pulang sekolah juga tertib, siswa maupun guru
tidak dapat pulang lebih dahulu atau keluar sebelum jam pulang kecuali mempunyai ijin yang jelas. Dalam hal kebersihan, sekolah
mengadakan sistem denda untuk siswa yang ketahuan membuang sampah sembarangan, dan untuk petugas piket kelas jika kelas terlihat
kotor atau terdapat sampah dilantai. Namun selain punishment juga terdapat reward, yaitu penghargaan untuk kelas terbersih yang
diumumkan pada saat upacara bendera hari senin. Dalam membentuk siswa yang berprestasi, sekolah
memberikan banyak nominasi reward bagi siswa yang berprestai. Antara lain bagi siswa yang menjadi ketua kelas, juara kelas, juara
umum, siswa yang mengikuti lomba terlebih jika mendapatkan juara, dll. Sekolah juga mempunyai sebuah papan siswa berprestasi yang
terletak di bagian lorong depan sekolah yang berisi foto-foto siswa dan penghargaan yang didapat. Tentu hal ini dapat menimbulkan
kebanggaan tersendiri bagi siswa dan menjadikan stimulant bagi siswa yang belum mendapatkannya.
55
Untuk menjadikan siswa yang kreatif, sekolah mempunyai banyak pilihan ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa sesuai dengan
minat bakat siswa yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Untuk pilihan ekstrakurikuler yang ada, sekolah mengadakan pilihan
minat. Jadi ekstrakurikuler itu ada berdasarkan minat dari siswa, tidak hanya pilihan dari sekolah. Biasanya pada awal tahun ajaran baru
sekolah menyebar angket yang berisi beberapa pilihan ekstrakurikuler yang rencananya akan diadakan pada tahun tersebut, jika
ekstrakurikuler itu banyak peminatnya berarti ekstrakurikuler tersebut akan ada. Begitupun sebaliknya, jika sedikit peminatnya tentu tidak
diadakan ekstrakurikuler tersebut. Kegiatan ekstrakurikuler tidak diadakan pada satu hari tertentu, namun ada jadwalnya lampiran 5.
Ada banyak kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP Negeri 2 Yogyakarta ini, yaitu English Study Club, Tae Kwon Do, LPIR KIR,
Seni Tari, Vocal Group Band, Karawitan, Fotografi, PMR, Sepak Bola, Tartil, Qiroah, Pramuka, Tonti, dan Batik arsip SMP Negeri 2
Yogyakarta. Dari seluruh ekstrakurikuler tersebut ada beberapa yang merupakan ekstrakurikuler wajib, yaitu Pramuka, Tartil dan Qiroah.
Selain itu sekolah juga mempunyai wifi yang menjangkau 60 area sekolah untuk melatih siswa belajar mandiri dari berbagai
sumber belajar, jadi siswa tidak melulu hanya membaca buku di perpustakaan namun bisa melalui akses internet yang dapat