Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

13 maupun siswa, sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah. Kultur sekolah budaya sekolah merupakan suatu pola kehidupan di sekolah yang didalamnya terdapat norma, nilai, kepercayaan, upacara, ritual, tradisi, dan cerita-cerita. Dalam kultur sekolah yang menjalankan semua kegiatan di sekolah adalah semua warga sekolah Stolp dan Smith, 1995: 13 Berdasarkan penelitian empiris, kultur yang sehat memiliki korelasi tinggi dengan : a. Prestasi dan motivasi siswa untuk berprestasi. b. Sikap dan motivasi kinerja guru. c. Produktivitas dan kepuasan kerja guru. Namun demikian, analisis kultur sekolah harus dilihat sebagai bagian suatu kesatuan sekolah yang utuh. Artinya, sesuatu yang ada pada suatu kultur sekolah hanya dapat dilihat dan dijelaskan dalam kaitannya dengan aspek yang lain, seperti : a. Rangsangan yang tinggi terhadap prestasi b. Penghargaan yang tinggi terhadap prestasi c. Komunitas sekolah yang tertib d. Pemahaman tujuan skolah e. Ideologi organisasi yang kuat f. Partisipasi orangtua siswa g. Kepemimpinan kepala sekolah 14 h. Hubungan akrab diantara guru Mardapi, 2004, ibid Setiap sekolah memiliki kultur sekolah yang berbeda dan mempunyai pengalaman yang tidak sama dalam membangun kultur sekolah. Perbedaan pengalaman inilah yang menggambarkan adanya ”keunikan” dalam dinamika budaya sekolah. Peran kultur sekolah srategis bagi pengembangan mutu sekolah. Untuk meningkatkan prestasi akademik, sekolah berupaya membangun kultur sekolah yang secara positif memberikan pengaruh bagi peningkatan prestasi siswa. Kultur sekolah akan berdampak kuat pada prestasi siswa namun memang bukanlah dampak yang bersifat langsung, melainkan lewat berbagai hal seperti semangat belajar dan semangat berprestasi. Dwiningrum 2011: 180 mengatakan, proses yang paling sulit dalam membangun kultur sekolah adalah dalam menerapkan disiplin di sekolah.

2. Komponen Kultur Sekolah

Kebudayaan disusun atas beberapa komponen yaitu komponen yang bersifat kognitif, normatif, dan material. Menurut J.J Honigman kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu : a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan sebagainya ideas. b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola manusia dalam masyarakat activities. c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia artifacts. Dwiningrum, 2012: 18