Komponen Kultur Sekolah Kajian Teori

17 Dibalik artifak itulah sembunyi kultur yang dapat berupa : a. Nilai-nilai : mutu, disiplin, toleransi, dan sebagainya. b. Keyakinan : tidak kalah dengan sekolah lain bila mau kerja keras. c. Asumsi : semua anak dapat menguasai bahan pelajaran, hanya waku yang diperlukan berbeda. Setiap sekolah tentu memiliki kultur yang berbeda-beda, karena kultur yang ada tergantung pada manusia yang terdapat didalamnya dan lingkungan disekitarnya. Budaya belajar bisa dibentuk oleh lingkungan, SDM, SDA, juga teknologi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Budaya bisa mempengaruhi sistem pembelajaran yang ada di sekolah. Tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat mempengaruhi budaya yang ada di sekolah. Keduanya saling mempengaruhi. Oleh karena itu budaya belajar disetiap sekolah akan berbeda sesuai dengan lingkungan, orang-orang yang ada didalamnya dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Teknologi

Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu techne dan logia. Techne berarti seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah kata technikos yang berarti seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah, dan metode yang pasti, keterampilan itu menjadi teknik. Teknologi memperlihatkan fenomena 18 teknologi dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Adapun manfaat teknologi informasi dan komunikasi dibidang pendidikan antara lain adalah : Darmawan, 2012: 7 a. Akses ke perpustakaan b. Akses ke pakar c. Perkuliahan secara online d. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan e. Menyediakan fasilitas mesin pencari data f. Menyediakan fasilitas diskusi g. Menyediakan fasilitas direktoriat alumni dan sekolah h. Menyediakan fasilitas kerja sama. Penggunaan teknologi menyebabkan berbagai dampak terhadap manusia. Dampak negatif teknologi terhadap manusia antara lain sebagai berikut Jacob dalam Dwiningrum, 2012: 161-163 : 1. Pergeseran atau penggantian manusia displacement, subtition. 2. Kebebasan terkekang. 3. Kepribadian terhimpit. 4. Objektivisasi manusia. 5. Mentalitas teknologi. 6. Penyeimbang kembali yang tidak adaptif. 7. Krisis teknologi. 19 Menurut Prasojo dan Riyanto 2011: 5, teknologi informasi pendidikan adalah ilmu pengetahuan dalam bidang informasi berbasis komputer yang digunakan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemanfaatan teknologi informasi difokuskan pada peningkatan kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Teknologi Media Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses pembelajaran. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Oleh karena itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi Hamalik, 1994 : a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar; b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan; c. Seluk-beluk proses belajar; d. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan; e. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran; f. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan; g. Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran; 20 h. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran; i. Usaha inovasi dalam media pendidikan. Azhar Arsyad, 2006: 2 Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang nantinya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama, antara lain : a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik; c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi vebal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi jika guru mengajar untuk setiap jam pelajaran; d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain- lain. Alasan kedua mengapa penggunaan media pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap