Produk Artifak Kultur Sekolah di SMP Negeri 2 Yogyakarta

72 organisasi sekolah. Terdapat pula pajangan-pajangan seperti piagam mou kerjasama dengan salah satu sekolah di Korea Selatan, foto saat rombongan sekolah ke Korea Selatan, dan foto saat kepala sekolah resmi bekerjasama dengan SMA Taruna Nusantara Magelang untuk pendidikan karakter. 8 Ruang TU Ruang TU memang tidak terlalu luas namun tetap terlihat rapi. Di ruangan ini terdapat 6 unit komputer, 5 buah printer, 1 buah mesin fotocopy sebagai pendukung, dan pusat pengeras suara yang biasa digunakan siswa untuk memberikan pengumuman kepada teman-temannya dan digunakan untuk siswa pemandu saat mengaji di setiap pagi. Selain itu ada 2 buah AC dan 2 buah kipas angin agar ruangan terasa lebih nyaman. 9 Ruang Guru Ruang guru cukup luas dan dirasa cukup untuk semua guru. Diruangan ini terdapat meja dan kursi sejumlah guru, galon minum, wastafel, pusat pengeras suara yang bisa digunakan guru untuk memberikan pengumuman, 4 unit komputer dan printer. 10 Ruang Kelas Terdapat 2 tipe ruang kelas di sekolah ini. Karena sebagian sekolah merupakan bangunan kuno, ada beberapa kelas yang lantainya belum keramik dan terkesan gelap. Kelas ini berpintu dan berjendela sangat besar layaknya bangunan kuno. Sedangkan kelas 73 yang menempati bangunan baru terlihat lebih terang dan sudah berkeramik. Kelas yang menempati bangunan kuno maupun bangunan baru semua fasilitas tetap sama. Setiap kelas terdapat lambang garuda, foto presiden dan wakil presiden, Pancasila, tata tertib sekolah, data administrasi kelas dan slogan-slogan. Selain itu juga terdapat sarana prasarana pendukung pembelajaran, yaitu seperti papan tulis, meja guru, kursi dan meja siswa, kipas angin, LCD, speaker, dan kamera CCTV, serta fasilitas lain seperti alat kebersihan, dan rak al quran. Terdapat pula slogan seperti buanglah sampah pada tempatnya, himbauan agar mematikan lampu jika tidak diperlukan, dan larangan mencoret-coret meja. 11 Perpustakaan Meski ruangan tidak begitu besar namun tetap berasa nyaman. Selain buku-buku yang dapat dibaca ditempat ataupun dipinjam oleh siswa, terdapat juga 6 buah komputer yang tersambung dengan internet yang dapat digunakan siswa. Selain itu ada pula sarana pendukung lain seperti kipas angin, TV, dan kamera CCTV. Pada meja penjaga terdapat 1 buah komputer, printer, dan telepon untuk menunjang pelayanan kepada siswa. Pada saat peneliti disana, terdapat buku-buku yang dipinjamkan kepada siswa agak berserakan di lantai. Memang buku tersebut baru saja dikembalikan siswa karena sudah naik kelas, namun lebih 74 baik jika lebih dirapikan atau diletakkan di tempat tertentu agar terlihat lebih rapi. 12 Laboratorium SMP NEGERI 2 Yogyakarta ini memiliki laboratorium komputer, laboratorium sains, dan laboratorium bahasa. Dalam setiap laboratorium terdapat kamera CCTV, dan LCD untuk menunjang pembelajaran saat di laboratorium. Laboratorium sains berada di bagian belakang sekolah, tepatnya di belakang ruang kelas IX G atau berada di bawah ruang kelas C1 dan C2. Sedangkan ruang laboratorium komputer berada di lantai 2, dan tangga menuju kesana terdapat gerbang yang selalu terkunci. Kondisi laboratorium dilengkapi fasilitas sesuai kebutuhan namun kurang perawatan dan pengap karena kurang mendapatkan cahaya. 13 Ruang UKS Ruang ini berada di bagian depan sekolah. Terdapat pintu yang menghubungkan ruangan ini dengan ruang BK guna memantau siswa yang ingin membolos dengan beristirahat di ruang UKS. Ruang ini dilengkapi dengan beberapa ranjang yang dibatasi sekat antar ranjang, terdapat pula kursi dan lemari tempat penyimpanan obat dan alat P3K lainnya. Dilengkapi juga dengan alat penimbang badan dan pengukur tinggi badan di sebelah pintu masuk. 75 14 Ruang Bimbingan Konseling Ruangan ini berada di tempat yang sedikit terpencil disudut sekolah. Ruangan ini juga sempit dan sedikit tidak nyaman jika ada siswa yang akan melakukan bimbingan konseling. Selain itu ruangan ini juga kurang mendapatkan cahaya matahari yang cukup. 15 Ruang Agama Ruang agama ini digunakan oleh siswa yang beragama non- islam untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan keagamaan lainnya. Ruang ini berada di samping ruang BK. Ruang agama ini juga tidak nyaman karena sempit dan kurang mendapatkan cahaya matahari. 16 Masjid Sekolah Masjid yang besar dan bersih akan membuat orang nyaman dalam beribadah. Hal ini didukung oleh sarana prasarana masjid yang cukup lengkap seperti mukena, Al quran, tempat wudhu putra putri, dan buku-buku islam. Selain itu fasilitas pendukung lain adalah adanya kipas angin, cermin, kotak infaq masjid. Mukena sering tidak terlihat rapi karena hanya digantungkan saja, tidak ada lemari untuk tempat mukena. Masjid terlihat ramai ketika jam istirahat, dimana para siswa dan guru memanfaatkan waktu istirahat untuk sholat dhuha atau sholat dhuhur secara berjamaah. 76 17 Ruang Pertemuan Ruangan ini tidak hanya digunakan untuk berbagai pertemuan dan rapat, terkadang dipakai juga untuk kegiatan ektrakulikuler. Ruangan ini cukup luas dan nyaman dengan dilengkapi berbagai fasilitas dan sarana prasarana sepert kursi- kursi, meja, dan almari. 18 Ruang Koperasi Sekolah Ruangan ini tidak begitu luas dan kondisinya cukup baik namun tidak setiap saat dibuka karena kurang maksimal dalam pemanfaatannya dan pengelolaannya. Selain itu ruang ini juga pengap karena kurang mendapatkan cahaya. 19 Ruang Kantin Sekolah Di sekolah ini terdapat 2 kantin, yaitu di bagian depan dan di bagian belakang sekolah. Kantin yang ada sudah cukup bersih, karena pengelolanya memang dituntut untuk menjaga kebersihan oleh sekolah. Terdapat meja dan bangku untuk siswa duduk, dan beberapa tempat sampah untuk menjaga agar siswa tidak membuang sampahnya sembarangan. Namun karena di depan sekolah banyak sekali orang berjualan dan ada juga beberapa warung jajanan, banyak siswa yang lebih memilih membeli jajanan di luar saat jam istirahat. 77 20 Toilet Terdapat 6 toilet siswa dan 3 toilet guru di sekolah ini dan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Meski keramik yang ada sudah agak rusak, namun semua bersih dan terawat sehingga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Selain itu juga terdapat slogan-slogan yang dapat dibaca oleh siapapun yang memakainya.

2. Kultur Sekolah Berbasis Teknologi di SMP Negeri 2 Yogyakarta

Kultur berteknologi di SMP Negeri 2 Yogyakarta tidak dibentuk dari peraturan-peraturan atau kebijakan khusus yang dibuat oleh kepala sekolah, namun karena kesempatan yang diberikan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah tidak pernah melarang penggunaan gadget canggih yang menurut beberapa sekolah lain gadget akan mengganggu perkembangan anak atau memberikan dampak negatif kepada anak. Ada banyak sekali dampak positif dan negatif dalam penggunaan teknologi oleh anak, namun dengan adanya kontrol dan pembiasaan yang baik oleh guru di sekolah maupun oleh orangtua di rumah akan mengurangi dampak negatif yang berpotensi didapat si anak. Kultur berteknologi di SMP Negeri 2 Yogyakarta dapat terbentuk dengan baik karena dukungan dari beberapa budaya yang berhasil dikembangkan oleh sekolah, yaitu budaya bersih, budaya disiplin, budaya berprestasi, budaya religius, dan budaya sopan santun. 78 Dalam menerapkan budaya yang sudah berhasil dikembangkan, tidak lepas dari penggunaan fasilitas teknologi di sekolah. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 10. Penggunaan Teknologi NO Budaya Deskripsi Penggunaan Teknologi 1 Bersih Bersih adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Dengan lingkungan yang bersih akan membuat orang nyaman untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. • Penggunaan CCTV yang sudah terpasang di setiap kelas dan beberapa ruang penunjang lain untuk memantau kebersihan secara langsung sehingga dapat lebih efektif dan efisien. 2 Disiplin Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain. Penggunaan bel sekolah yang secara otomatis berbunyi sesuai dengan waktu untuk masuk sekolah, pulang sekolah, istirahat maupun pergantian pelajaran. Sehingga dapat ter- manage dan budaya disiplin dapat berjalan dengan baik. • Adanya kamera CCTV dapat membantu menerapkan budaya disiplin pada guru dan siswa saat KBM berlangsung. 3 Berprestasi Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan • Penggunaan laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa. • Tersedianya LCD proyektor 79 Lanjutan tabel 10 intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang • Penggunaan laptop dan handphone atau gadget untuk siswa yang memang penggunaannya tidak dilarang oleh sekolah. yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Mengembangkan budaya ini adalah untuk menjaga mutu sekolah. • Adanya wifi yang sudah menjangkau 60 area sekolah. • Penggunaan email sebagai media dalam pembelajaran merupakan suatu fungsi teknologi agar proses belajar menjadi inovatif. 4 Religius Religius adalah bersifat religi atau bersifat keagamaan. Religius dikembangkan agar dapat membentengi siswa dalam berhubungan antar manusia maupun dengan Tuhannya. • Penggunaan pengeras suara yang tersambung ke semua kelas untuk kegiatan mengaji setiap pagi. • Penggunaan sound sistem untuk mengumandangkan adzan atau memberikan pengajian. 5 Sopan Santun Norma sopan santun adalah peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap sebagai norma kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Kesopanan merupakan tuntutan dalam hidup bersama. Ada norma yang harus dipenuhi supaya diterima secara sosial. • Penggunaan handphone untuk ijin kepada kepala sekolah atau guru lain saat guru maupun siswa mendadak tidak dapat hadir ke sekolah. Juga untuk menjaga sosialisasi antar teman. 80 Teknologi yang digunakan memang tidak semua mendukung secara langsung dalam menciptakan budaya yang diinginkan, namun penggunaan teknologi tetap berdampak dan mendukung terciptanya kultur sekolah di SMP Negeri 2 Yogyakarta. Meski teknologi yang digunakan di sekolah masih merupakan teknologi yang sederhana, bukan teknologi canggih, namun manfaat dari adanya teknologi sudah dapat membuat kegiatan dan proses belajar mengajar dan pengembangan budaya di sekolah menjadi lebih efektif, efisien dan inovatif dibanding tanpa penggunaan teknologi. Namun dibalik semua dampak positif penggunaan teknologi akan ada dampak negatif juga, maka sekolah harus mengembangkan budaya lain yang dapat mencegah dan meminimalisasi terjadinya dapak negatif dari penggunaan teknologi dan mendukung pengembangan budaya berteknologi di sekolah. Dengan adanya budaya- budaya yang sudah berhasil dikembangkan lebih dulu oleh sekolah, seperti budaya bersih, budaya disiplin, budaya berprestasi, budaya religius dan budaya sopan santun selain dapat mencegah dan meminimalisasi dampak negatif dari penggunaan teknologi juga mendukung terciptanya budaya berteknologi di SMP Negeri 2 Yogyakarta. Karena budaya yang dikembangkan tidak ada yang dapat berdiri sendiri, namun bersinergis dan saling mendukung satu sama lain. Dalam menciptakan kultur sekolah berbasis teknologi, budaya bersih ikut memberikan dukungan. Lingkungan sekolah yang bersih, tentu akan membuat orang nyaman dalam melakukan kegiatan apapun. Tanpa