Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu orang menghadap satu mesin mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial. Anak-anak
selalu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, bahkan kasus cyber crime banyak dilakukan oleh anak-anak. Kasus hacking pernah dilakukan oleh
Wendy Setiawan, hacker Indonesia yang masih berusia 15 tahun pada tahun 2001. Akibat perbuatannya National University of Singapore NUS harus
mengeluarkan SGD 15.000 setara dengan 75 juta rupiah jika kurs 1 SGD=Rp. 5000 untuk memperbaiki sistem komputer mereka yang rusak
ditambah harus mengerahkan 20 teknisi handal. Wendy akhirnya dijerat dengan cyberlaw Singapura http:www.its-oke.netdisraker000000db.htm;
Indonesian Observer, 26 Juli 2001. Hal ini membuktikan bahwa teknologi
yang berkembang sangat pesat ini tidak diimbangi oleh pengawasan dan pendidikan yang baik mengenai penggunaan teknologi oleh guru di sekolah
maupun orangtua di rumah. Namun dibalik itu, teknologi sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran. Mengingat metode ceramah yang masih monoton sangat populer dikalangan dosen dan guru, karena banyak dari dosen dan guru senior
yang tidak bisa mengikuti perkembangan jaman atau dengan kata lain mereka tidak bisa menggunakan teknologi yang dapat membantu proses
pembelajaran. Padahal tuntutan masyarakat dalam hal pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin besar. Tentu hal ini
membuat pendidikan tidak mungkin hanya dikelola dengan pola tradisional saja. Pendidikan di Indonesia berkembang pesat seiring berkembangnya
5
teknologi yang kemudian berpengaruh terhadap pola komunikasi di masyarakat. Pemanfaatan teknologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan
perlu dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, dimana hal itu juga merupakan tuntutan dari teknologi
pendidikan, tujuan pendidikan yang efektif dan efisien akan tercapai. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan media, simbol, atau tanda untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan pendidikan, komunikasi
dimaksudkan untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan sikap komunikan atau sasaran didik dalam konteks tertentu. Sejalan dengan
perubahan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan proses komunikasi, pendidikan dituntut agar memanfaatkan
media teknologi, jika memang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan mutu masyarakat. Oleh karena itu, terbatasnya alat-alat teknologi pendidikan
yang dipakai di kelas bisa jadi merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu studi mahasiswa atau pelajar atau masyarakat pada umumnya.
Era sekarang ini setiap sekolah berlomba memperbaiki sarana- prasarana untuk mendukung proses pembelajaran. Tidak hanya itu, sekolah
akan lebih bergengsi jika memiliki teknologi yang lengkap dan canggih. Pemerintah pun juga sudah mulai memperhatikan sarana-prasarana dalam
pendidikan. Tidak hanya buku dan alat tulis saja, tetapi juga media pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran. Semua orang mulai
sadar bahwa pembelajaran yang melulu terpaku pada buku dan papan tulis
6
akan membuat murid jenuh, sehingga penggunaan media pembelajaran seperti video, games, gambar, dll yang mendukung pada saat menerangkan
sebuah materi mulai diunggulkan. Penggunaan media pembelajaran itu tentu membutuhkan teknologi untuk mempermudah penyampaiannya. Teknologi
Informasi dan Komunikasi juga sangat dibutuhkan mengingat komunikasi dalam sebuah pembelajaran itu sangat penting. Guru untuk memberikan
sebuah materi kepada muridnya tentu membutuhkan komunikasi. Interaksi antara guru dan siswa pun tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media
.
Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi inilah guru dapat menyampaikan setiap
materi pelajaran yang dikemas dengan menarik kepada peserta didik. Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan
pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Menurut Sudarwan Danim, aplikasi yang dimaksud adalah: Pertama,
teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan, maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan
mempunyai fungsi luas, tidak hanya terbatas pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, tapi juga dapat berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan
dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis, sistematis, dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua,
teknologi pendidikan menghilangkan walaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar, meskipun sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi
7
guru secara mutlak. Guru mempunyai kemampuan yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan inilah keterbatasan itu dapat tertolong. Ketiga, teknologi
pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru dan murid di dalam ruang dan waku yang
sangat terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar, dan biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
Keempat , aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru
berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah teknologi pendidikan. Guru
adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif. Sudarwan Danim, 2010: 4-5.
Dengan demikian teknologi sangat penting dalam menunjang pendidikan, bahkan merupakan kewajiban bagi sekolah untuk menyediakan
fasilitas teknologi yang dibutuhkan agar anak bisa berkembang sesuai dengan kemajuan zaman. Selain itu teknologi dalam bentuk media pembelajaran
sangat membantu untuk mempermudah dan menghidupkan suasana pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Banyaknya masyarakat yang melek
teknologi juga akan ikut memaksa perubahan itu. Namun penggunaan teknologi oleh anak-anak masih sangat membutuhkan pengawasan oleh guru
dan orangtua. SMP Negeri 2 Yogyakarta merupakan sekolah yang pernah
mempunyai tujuan menuju sekolah yang berstandar internasional atau RSBI Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. Penyelenggaraan RSBI telah
8
diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 78 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah. Sekolah RSBI harus memiliki kelebihan dibandingkan dengan sekolah standar nasional SSN. Artinya, kelebihan
sekolah RSBI tidak hanya SNP Standar Nasional Pendidikan, tetapi harus menjadi SNP plus. Sekolah berstandar internasional dituntut untuk dapat
melakukan proses pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan kontekstual. Selain itu
setiap ruang kelas SBI harus pula dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK. Itu artinya SMP Negeri 2 Yogyakarta merupakan sekolah yang
menuju berbasis Teknologi, dan memang disana teknologi yang ada di kelas sudah memadai. Walaupun teknologinya sudah bisa dikatakan sesuai dengan
standar internasional, bukan berarti budaya di sekolah tersebut sudah berbasis teknologi. Karena banyak sekolah yang memiliki teknologi lengkap disetiap
kelas, hanya sekedar formalitas untuk memenuhi persyaratan sebagai sekolah yang berkualitas. Padahal penggunaan teknologi dengan baik dan bijak dapat
membuat kultur yang ada di sekolah terasa nyaman dan modern. Oleh karena itu, dalam penelitian ini saya ingin melihat kultur
sekolah yang dibentuk oleh teknologi di SMP Negeri 2 Yogyakarta. Disetiap sekolah tentu sudah mempunyai teknologi untuk menunjang pembelajaran,
hanya mungkin jenis dan kelengkapan teknologi yang ada disetiap sekolah akan berbeda. Penggunaan teknologi disetiap sekolah juga akan berbeda,
tergantung bagaimana guru dapat memanfaatkan. Sehingga saya juga ingin
9
melihat bagaimana sekolah tersebut menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada baik di dalam maupun di luar kelas, hingga menjadi
budaya, dan sejauh mana penggunaan teknologi untuk proses pembelajaran itu membudaya.