Kepala Sekolah KESIMPULAN DAN SARAN

118 Lampiran 3. Transkrip Wawancara TRANSKRIP WAWANCARA YANG TELAH DIREDUKSI HariTanggal : Jumat, 18 Juli 2014 Pukul : 09.00 WIB Tempat : Ruang Kepala Sekolah Narasumber : Bapak EH Jabatan : Kepala Sekolah 1. Sejak tahun berapa Bapak menjadi kepala sekolah di SMP Negeri 2 Yogyakarta ini? “Sejak 2008. Sebelumnya di SMP Negeri 16 Yogyakarta”. 2. Langkah apa saja yang dilakukan Bapak untuk mencapai visi dan misi di SMP Negeri 2 Yogyakarta? “Ya visi misi itu turun ke program-program yang ada. Banyak programnya. Misal program akselerasi sama sister school program. Akselerasi sudah meluluskan 2 kali. Awalnya kebijakan dari sekolah, kemudian mengajukan ke dinas. Untuk mengoptimalkan kemampuan siswa, karna ada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi. Kalau tidak dilayani, pertama dia tidak mengoptimalkan kemampuannya, kedua bisa membosankan bagi dia. Peminatnya banyak, dari orangtua maupun siswanya sendiri. Sister school program , ada sejak 2009. Saya ingin punya jaringan tidak hanya didalam negeri saja, jadi saya cari sekolah dan dapat di Korea Selatan. Tahun pertama kami kesana, kemudian tahun berikutnya mereka kesini dan sudah 2 kali 119 pengiriman. Tapi tahun 2012 terputus karena Kepala Sekolah disana ganti. Jadi tahun 2013 saya membuat program lain ke Thailand, tapi disana cuma memperlihatkan budaya kita. Sekarang lagi berencana ke Australia, tapi belum dapet aja. Sebenarnya sudah banyak yang menanyakan program itu. Seleksinya bukan secara akademik, tapi hanya bahasa Inggris harus bagus dan mau membiayai diri sendiri. Banyak sekali pembelajaran dari program itu, misal pembelajaran membuat paspor, pembelajaran di kantor imigrasi, membandingkan kultur disana dan disini, bagaimana proses belajar disana, bagaimana semangat belajar disana sehingga bisa menjadi stimulant untuk murid sendiri. Selain untuk murid sendiri juga dibagi ke teman-temannya saat pulang. Ya saya disini cuma memfasilitasi saja, untuk mengoptimalkan pelayan kepada siswa”. 3. Nilai apa saja yang kuat ditanamkan dan dibudayakan oleh sekolah? Bagaimana strategi penanamannya? “Budaya disiplin. Seperti gerbang harus ditutup jam 7 tepat sampai jam 7.30, sayapun tadi mau keluar juga tidak bisa jadi tetap harus menunggu sampai pintu gerbang dibuka. Pulang sekolah juga gitu, siswa dan guru gak bisa seenaknya keluar sekolah saat jam pelajaran berlangsung. Harus ada ijin. Kebersihan, pemberlakuan denda jika anak membuang sampah sembarangan 20.000, kemudian kelas kotor denda 50.000. Tapi kalau kelas bersih ya ada reward nya, tiap minggu diumumkan mana kelas yang paling bersih. Ada semacam piagam penghargaannya”.