56
menjangkau lebih luas untuk mendapatkan sumber belajar sehingga lebih aktif dan kreatif.
Untuk menjadikan siswa yang berwawasan internasional, sekolah mempunyai sister school program dengan salah satu sekolah
di Korea Selatan sejak tahun 2009. Untuk dapat mengikuti program ini sekolah mengadakan seleksi. Siswa yang beruntung mengikuti
program ini tidak hanya bisa merasakan belajar sebagaimana siswa di Korea Selatan belajar, namun juga bisa belajar mengenai kebudayaan
yang terdapat disana. Namun program ini terhenti pada tahun 2012 karena terjadi pergantian kepala sekolah disana. Sebagai gantinya
pada tahun 2013 sekolah mengadakan kunjungan ke salah satu sekolah di Thailand. Banyak sekali siswa yang berminat mengikuti
program tersebut, sehingga sekolah sedang berencana untuk mengadakan sister school program kembali dengan salah satu sekolah
di Australia, namun sampai sekarang itu masih dalam proses hasil wawancara dengan Kepala Sekolah EH pada tanggal 18 Juli 2014.
b. Sistem Sosial aktivitas
Kebudayaan disusun atas beberapa komponen yaitu komponen yang bersifat kognitif, normatif, dan material. Menurut J.J
Honigman kebudayaan mempunya tiga wujud, salah satunya adalah wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan
berpola manusia dalam masyarakat atau sebuah sistem sosial yang terjadi dalam sebuah kelompok sosial activities. Hal ini dapat berupa
57
nilai, norma, keyakinan yang dianut bersama oleh warga sekolah yang akan menjadi ciri utama suatu sekolah. Nilai, norma, dan keyakinan
itu berupa perilaku yang diinginkan oleh sekolah. 1
Budaya Bersih Disekolah ini kebersihan sangat dibudayakan, terbukti ada
peraturan yang tegas mengenai hal itu. Jika ada siswa yang ketahuan membuang sampah sembarangan, dia akan didenda
sebesar Rp 20.000,00. Dan jika kelas terlihat kotor atau terdapat sampah dilantai, siswa yang bertugas piket pada hari itu akan
didenda sebesar Rp 50.000,00. Selain punishment juga terdapat reward
, yaitu penghargaan untuk kelas terbersih yang diumumkan pada saat upacara bendera hari senin. Seperti yang telah dikatakan
kepala sekolah EH sebagai berikut: “…pemberlakuan denda jika anak membuang sampah
sembarangan 20.000, kemudian kelas kotor denda 50.000. Tapi kalau kelas bersih ya ada reward-nya, tiap bulan
diumumkan mana kelas yang paling bersih. Ada semacam piagam penghargaannya.” EH, 18 Juli 2014
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti tidak
menemukan ada anak yang membuang sampah sembarangan ataupun kelas yang kotor pada hari belajar aktif. Namun pada saat
sekolah telah selesai melakukan ujian semesteran, peneliti menemukan hampir semua kelas berantakan saat siswa
meninggalkan kelas. Memang tidak ada sampah berserakan, namun posisi tempat duduk dan meja tidak rapi dan beberapa kursi belum
58
dinaikkan ke meja. Hal ini berarti sekolah masih belum maksimal dan konsisten dalam menerapkan aturan kebersihan.
2 Budaya Disiplin
Disiplin yang diterapkan di sekolah ini tidak hanya berlaku untuk siswa saja, namun juga guru dan karyawan sekolah. Gerbang
sekolah selalu ditutup pukul 07.00 tepat sampai pukul 07.30. Jika ada siswa ataupun guru dan karyawan yang terlambat, jelas tidak
dapat masuk sampai gerbang dibuka. Selain mendapatkan poin bagi siswa yang terlambat, dia juga mendapatkan hukuman. Hukuman
yang didapat tidak sama, seperti yang dikatakan siswa berinisial KN :
“…Biasanya kalau telat masuk dikasih poin sama dihukum. Hukumannya beda-beda, kadang disuruh bersih-bersih, tapi
kadang gak dihukum juga tergantung yang kasih hukuman.” KN, 14 Juli 2014
Untuk keterlambatan diperjelas dalam buku tata tertib lampiran 9 yaitu, terlambat 1 kali mendapat 2 poin, dicatat guru piket,
diizinkan masuk pada jam ke-2, serta diberi tugas menyanyikan lagu nasional. Terlambat 2 kali mendapat 3 poin, dicatat guru piket,
diizinkan masuk pada jam ke-2, serta diberi tugas menyapu, menyanyikan lagu nasional atau lainnya selama 1 jam pelajaran
kemudian dibina oleh Guru BK. Terlambat 3 kali mendapat 3 poin, dicatat guru piket, diizinkan masuk pada jam ke-2, serta diberi
tugas menyapu, menyanyikan lagu nasional atau lainnya selama 1
59
jam pelajaran, dibina oleh Guru BK, siswa membuat surat pernyataan, dan orang tua dipanggil.
Tidak hanya untuk jam datang, jam pulang pun juga diperhatikan. Siswa yang akan keluar meninggalkan sekolah
sebelum jam pulang harus ada surat ijin dari guru piket. Tanpa ada surat itu, satpam tidak akan memberikan ijin siswa untuk keluar
meninggalkan sekolah. Masalah ketertiban lainnya juga sangat diperhatikan seperti
masalah kerapian pakaian dan perlengkapan upacara. Setiap hari siswa harus memakai atribut lengkap seperti ikat pinggang, bedge,
sepatu warna hitam polos pada hari senin-kamis, dan seragam sesuai dengan ketentuan. Untuk siswa yang tidak memakai ikat
pinggang atau memakai ikat pinggang tidak sesuai ketentuan akan dikenai poin 2, tidak memakai bedge dikenai poin 2, siswa yang
tidak mengenakan sepatu hitam polos akan dikenai poin 2, dan siswa yang tidak memakai seragam sesuai ketentuan akan dikenai
poin 2. Berikut adalah tabel pelanggaran di SMP Negeri 2
Yogyakarta selama 5 bulan terakhir :