29 Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya
dan memperoleh perasaan senang meskipun tanpa ditemani teman sebaya.
6 Konsep diri Pengendalian motorik akan menimbulkan rasa aman secara
fisik dan juga berpengaruh pada perasaan aman secara psikologis. Rasa aman psikologis akan menimbulkan rasa percaya diri yang umumnya
akan mempengaruhi perilaku.
k. Tujuan Pengembangan Motorik Halus
Sumantri 2005: 146 menegaskan bahwa tujuan pengembangan motorik halus usia 4 – 6 tahun adalah:
1 Mampu mengembangkan
kemampuan motorik
halus yang
berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. 2 Mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak
jari jemari,
seperti: persiapan
menulis, menggambar,
dan memanipulasi benda-benda.
3 Mampu mengkoordinasikan indera mata dan aktivitas tangan. 4 Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.
Menurut Depdiknas dalam Sumantri 2005: 146 secara khusus tujuan pengembangan motorik halus untuk anak usia TK 4-6 tahun
adalah anak dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai
persiapan untuk pengenalan menulis.
30 Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan bahwa tujuan
pengembangan motorik halus adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai
agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisikmotorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan yang lebih lanjut
l. Fungsi Pengembangan Motorik Halus
Fungsi pengembangan motorik halus di TK menurut Yuliani Nurani Sujiono 2007: 12 adalah sebagai alat untuk:
1 Melatih ketelitian dan kerapian 2 Mengembangkan fantasi dan kreativitas
3 Memupuk pengamatan, pendengaran, dan daya pikir 4 Melatih motorik halus anak
5 Mengembangkan imajinasi anak 6 Mengenalkan cara mengekspresikan diri melalui ciptaannya dengan
menggunakan teknik yang telah dikuasai 7 Melatih kerjasama dan tenggang rasa dengan teman
m. Pendekatan Pengembangan Motorik Halus
Pendekatan pengembangan motorik halus anak usia TK, menurut Sumantri 2005: 147-148 hendaknya memperhatikan beberapa prinsip
sebagai berikut: 1 Berorientasi Pada Kebutuhan Anak
Anak usia dini adalah individu yang unik, masa yang sedang membutuhkan stimulasi secara tepat untuk mencapai optimalisasi