Observasi Siklus I Hasil Penelitian

75 Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan Kedua Kelompok Kriteria Siklus I Pertemuan Kedua Jumlah Anak Persentase B6 BB 2 13,33 MB 2 13,33 BSH 11 73,34 Pada tabel 10 maka dapat dilihat bahwa kemampuan motorik halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan terjadi peningkatan dari pertemuan sebelumnya yaitu 11 anak sekitar 73,34. Hasil observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik berikut ini: Gambar 4. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan II Grafik di atas menunjukkan bahwa terdapat 2 anak dengan kriteria belum berkembang sekitar 13,33, 2 anak dengan kriteria mulai berkembang sekitar 13,33 dan 11 anak dengan kriteria berkembang sesuai harapan sekitar 73,34. Hasil observasi kemampuan motorik halus anak pada Siklus I pertemuan pertama mengalami peningkatan yang signifikan dari pertemuan sebelumnya. 2 4 6 8 10 12 BB MB BSH BB MB BSH 76 3 Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Ketiga. Hasil observasi siklus I pertemuan ketiga ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 11. Data Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase Pada Siklus I Pertemuan Ketiga No Inisial Anak Siklus I Pertemuan Ketiga Skor Kriteria Memberi Lem pada pola gambar Menyusun bahan kolase Merekatkan bahan kolase 3 2 1 3 2 1 3 2 1 1 All √ √ √ 6 MB 2 Ca √ √ √ 9 BSH 3 Fq √ √ √ 9 BSH 4 Fkh √ √ √ 8 BSH 5 Fdl √ √ √ 9 BSH 6 Fr √ √ √ 9 BSH 7 Ksh √ √ √ 9 BSH 8 Ny √ √ √ 9 BSH 9 Ndy √ √ √ 9 BSH 10 Raf √ √ √ 6 MB 11 Rf √ √ √ 9 BSH 12 Ryz √ √ √ 9 BSH 13 Rz √ √ √ 8 BSH 14 Rd √ √ √ 7 BSH 15 Zrn √ √ √ 9 BSH Jumlah 12 3 11 4 12 3 Persentase 80 20 73,33 26,67 80 20 Dari Siklus I pertemuan ketiga maka dapat dilihat pada tabel 11 yaitu pada aspek memberi lem pada pola gambar terdapat 12 anak sekitar 80 yang memperoleh skor maksimal 3, pada aspek menyusun bahan kolase terdapat 11 anak sekitar 73,33 yang memperoleh skor maksimal 3, dan pada aspek merekatkan bahan kolase terdapat 12 anak sekitar 80 yang memperoleh skor maksimal 3. Hasil observasi tersebut di atas menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak selalu mengalami 77 peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini: Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan Ketiga Kelompok Kriteria Siklus I Pertemuan Ketiga Jumlah Anak Persentase B6 BB MB 2 13,33 BSH 13 86,67 Pada tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan motorik halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan mengalami peningkatan kembali dari pertemuan sebelumnya yaitu 13 anak sekitar 86,67. Hasil observasi tersebut dituangkan dalam grafik berikut ini: Gambar 5. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Siklus I Pertemuan III ] Grafik di atas menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu terdapat 13 anak dengan kriteria berkembang sesuai harapan sekitar 86,67. Hasil ini sudah memenuhi indikator keberhasilan, namun untuk lebih memantapkan lagi maka penelitian ini masih dilanjutkan pada tindakan siklus II. 2 4 6 8 10 12 14 BB MB BSH BB MB BSH 78

d. Refleksi Siklus I

Refleksi pada siklus 1 dilakukan oleh peneliti dan guru kelas pada akhir siklus 1 untuk membahas hal-hal yang menjadi hambatan atau kendala pada pelaksanaan siklus 1. Hasil dari refleksi selanjutnya dapat dijadikan sebagai pijakan untuk melakukan kegiatan pada siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi peneliti dengan guru kelas diperoleh hal-hal yang menjadi hambatan pada tindakan siklus I, yaitu: 1 Beberapa anak masih merasa jijik menggunakan jari-jemari tangannya untuk mengambil lem karena masih merasa takut lem yang menempel di jari-jemari tangan anak tidak bisa dibersihkan, sehingga ada anak yang mengambil lem terlalu banyak ataupun terlalu sedikit, dan cara mengoleskannya pun banyak yang belum rata masih berlepotan. 2 Masih ada banyak anak yang hasil karyanya belum rapi. 3 Terdapat sejumlah anak yang masih suka asyik mengobrol, kurang hati-hati dan terburu-buru dalam kegiatan kolase sehingga hasilnya kurang maksimal.

e. Hipotesis Tindakan

Dengan demikian hipotesis siklus II adalah peneliti akan memberikan motivasi dan reward agar anak-anak mau menggunakan jemari tangan kanannya untuk mengambil lem sesuai dengan kebutuhan, dan anak-anak dapat meningkatkan hasil karyanya menjadi lebih baik lagi, lebih rapi. Dan langkah selanjutnya dalam siklus II peneliti akan mengganti kelompok dengan pembagian kelompok yang tepat dimana 79 anak yang memiliki hubungan dekat akan dipisah atau tidak berada dalam satu kelompok agar anak tidak asyik mengobrol, bisa lebih fokus mengerjakan tugas, dan lebih maksimal lagi dalam membuat karya kolase sehingga kemampuan motorik halus anak dapat meningkat.

2. Siklus II

Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 18-20 Mei 2015 dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Adapun hasil penelitian tindakan pada siklus II meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap rencana tindakan siklus II, hal-hal yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1 Menentukan Tema Pembelajaran. Tema pembelajaran disesuaikan dengan tema yang sedang berlangsung di TK. Tema pembelajaran pada Siklus II adalah Alam Semesta dengan subtema Benda-benda di Langit. 2 Menyusun Rencana Kegiatan Harian. Rencana Kegiatan Harian disusun oleh peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan mencantumkan indikator dari aspek fisik motorik halus yaitu membuat gambar dengan teknik kolase memakai berbagai media. 3 Menyiapkan media, dan alatbahan. 80 Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menyiapkan media, dan alatbahan bersama dengan teman sejawat berupa lembar kerja anak, kardus bekas yang dipotong bentuk segitiga kecil-kecil, kulit telur ayang sudah dicuci bersih lalu dikeringkan, tali koor yang dipotong kecil-kecil, lem fox, dan piring plastik untuk menaruh bahan kolase. 4 Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan kolase. 5 Menyiapkan kamera sebagai alat dokumentasi kegiatan anak.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II 1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama

Haritanggal : Senin, 18 Mei 2015 TemaSub tema : Alam Semesta Benda-benda di Langit Kegiatan : Kolase gambar bintang dengan potongan kardus bekas. Alat dan Bahan : Pola gambar bintang, potongan kardus bekas bentuk segitiga, dan lem fox Jumlah anak yang masuk pada pertemuan pertama siklus II sebanyak 15 anak. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan pertama meliputi 3 kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut uraian proses kegiatan pembelajaran di Kelompok B6 TK ABA Nitikan Yogyakarta: a Kegiatan Awal 81 Sebelum mulai kegiatan pembelajaran terlebih dahulu anak- anak berbaris di depan kelas disiapkan oleh guru untuk mengikuti upacara bendera di halaman belakang. Selesai upacara anak-anak masuk kelas, duduk di kursi masing-masing untuk mulai kegiatan pembukaan. Kegiatan awal dimulai dengan guru mengucap salam dan dijawab oleh anak-anak, dilanjutkan dengan berdoa bersama sebelum belajar dengan dipimpin salah satu murid yang mendapatkan giliran untuk memimpin doa. Selesai berdoa guru menanyakan kabar anak- anak hari ini sambil presensi siapa hari ini yang tidak berangkat sekolah. Kemudian guru melakukan apersepsi tentang tema kegiatan pembelajaran hari ini yaitu Alam Semesta benda-benda di LangitBintang. Guru menjelaskan tentang benda-benda yang ada di langit ada apa saja sambil bercakap-cakap dengan anak. Untuk melemaskan otot-otot tangan anak sebelum kegiatan inti, guru mengajak anak-anak keluar kelas membentuk lingkaran bermain bola dengan cara bola dipantulkan diam ditempat. Setelah itu anak-anak diajak masuk kembali ke dalam kelas untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, dan anak-anak dipersilahkan minum bagi yang haus, serta dipersilahkan ke kamar mandiwc bagi yang ingin pipisbuang air kecil ataupun buang air besar. b Kegiatan Inti Seperti biasa guru membagi anak menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak sesuai dengan tema yang 82 sedang berlangsung, ada kelompok bintang, bulan, dan matahari. Peneliti mulai menjelaskan tentang kegiatan main yang akan dilakukan hari ini yaitu: 1 Praktek langsung membuat kolase gambar bintang dengan potongan kardus bekas bentuk segitiga yang sudah disiapkan guru. Anak-anak diminta untuk duduk tenang memperhatikan guru. Guru menjelaskan kepada anak alatbahan yang digunakan untuk kegiatan kolase satu per satu. Guru memberi contoh cara mengambil lem dengan satu jari sesuai kebutuhan, mengoleskan lem ke dalam permukaan gambar bintang dengan rata dan hati-hati, kemudian mengambil potongan kardus bekas dengan cara menjimpit, kemudian ditempelkan ke dalam permukaan gambar yang sudah diberi lem secara rata sambil ditekan pelan-pelan dan dirapikan agar potongan kardus bekas dapat merekat kuat. Guru mengulangi lagi penjelasannya sampai anak benar-benar paham dan mengerti cara membuat kolase gambar bintang, dan memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya apakah masih ada yang belum jelas. Guru mengingatkan anak jangan lupa untuk memberi nama terlebih dahulu agar tidak tertukar dengan temannya. Apabila sudah selesai membuat kolase guru mempersilahkan kepada anak untuk menjemur hasil kolasenya di luar kelas di tempat yang sudah disiapkan guru. Guru

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Menggambar Pada Anak Kelompok B Di TK Kreatif Aba Jono Tanon Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BAHAN BEKAS PADA ANAK Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase Dengan Bahan Bekas Pada Anak Kelompok

0 3 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BAHAN BEKAS PADA ANAK Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase Dengan Bahan Bekas Pada Anak Kelompok B Tk Ba Aisyiyah Blanceran Klaten Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE KOLASE PADA ANAK DIDIK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE KOLASE PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B TK PERTIWI GOTPUTUK KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA.

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B Upaya meningkatkan motorik halus melalui kolase pada anak kelompok b tk krebet kecamatan masaran kabupaten sragen Tahun 2013/2014.

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Metode Kolase Pada Anak Kelompok B TK Gebang 2 Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase Pada Kelompok B Tk Dawungan I Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B3 DI TK ABA NGORO-ORO PATUK GUNUNGKIDUL.

9 41 119

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATANMEMBENTUK DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA PANGGERAN SLEMAN.

0 1 126

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA KARANGBENDO BANGUNTAPAN BANTUL.

6 96 132