Tujuan Pengembangan Motorik Halus
33 a Anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya
terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram secara psikologis. b Siklus belajar anak selalu berulang.
c Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lain.
d Minat anak dan rasa keingintahuannya memotivasi belajarnya. e Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan
individu. Hurlock 1997: 157 menyatakan ada 8 hal penting dalam
mempelajari keterampilan motorik, antara lain: 1 Kesiapan belajar
Apabila pembelajaran itu dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka keterampilan yang dipelajari dengan waktu dan usaha yang sama
oleh anak yang siap untuk belajar maka akan lebih unggul dan berhasil daripada anak yang belum siap untuk belajar.
2 Kesempatan berpraktik Anak harus diberi banyak waktu dan kesempatan berpraktik
mencoba sebanyak-banyaknya untuk menguasai suatu keterampilan. 3 Kesempatan belajar
Lingkungan yang tidak menyediakan kesempatan belajar anak untuk mengembangkan keterampilan motorik akan merugikan anak,
maka dari itu lingkungan harus menyediakan kesempatan bagi anak untuk mempelajari keterampilan motorik.
34 4 Bimbingan
Melalui bimbingan anak dibantu untuk membetulkan suatu kesalahan yang dilakukan oleh anak sebelum terlanjur tertanam dalam
diri anak sehingga sulit untuk dibetulkan kembali. 5 Model yang baik
Model memegang peranan penting. Untuk mempelajari suatu keterampilan dengan baik, maka anak harus mendapat contoh model
yang baik. 6 Motivasi
Motivasi belajar sangat penting untuk mempertahankan minat dari ketertinggalan. Motivasi belajar anak perlu diperhatikan agar anak
tidak mudah menyerah. 7 Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu
Setiap jenis keterampilan mempunyai perbedaan tertentu sehingga setiap keterampilan harus dipelajari secara individu, sebagai
contoh, memegang sendok untuk makan akan berbeda dengan memegang krayon untuk mewarnai.
8 Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu. Mempelajari
beberapa keterampilan
dalam waktu
yang bersamaan
akan membingungkan
anak. Dengan
mempelajari keterampilan satu persatu, anak mampu menguasai suatu keterampilan,
kemudian anak akan bisa menguasai keterampilan lain tanpa membuat anak bingung.