Indikator Keberhasilan METODE PENELITIAN
55 memperoleh skor maksimal 3. Dari hasil observasi kondisi awal tersebut di
atas telah menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak masih rendah belum dapat berkembang secara optimal. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat
pada tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Observasi Kondisi Awal Kemampuan Motorik Halus Anak
Kelompok Kriteria
Kondisi Awal Jumlah Anak
Persentase B6
BB 7
46,67 MB
3 20
BSH 5
33,33
Pada tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa kemampuan motorik halus anak yang sudah berkembang sesuai harapan hanya ada 5 anak sekitar 33,33
saja. Hasil observasi tersebut dapat dituangkan dalam grafik berikut ini:
Gambar 2. Grafik Kemampuan Motorik Halus Anak Pada Kondisi Awal
Pada gambar 2 grafik di atas dapat dilihat bahwa terdapat 7 anak dengan kriteria belum berkembang BB sekitar 46,67, 3 anak dengan
kriteria mulai berkembang MB sekitar 20, dan hanya ada 5 anak dengan kriteria berkembang sesuai harapan sekitar 33,33. Keadaan ini yang menjadi
1 2
3 4
5 6
7 8
BB MB
BSH BB
MB BSH
56 landasan bagi peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses kegiatan
pembelajaran agar kemampuan motorik halus yang dimiliki anak dapat berkembang optimal, lebih meningkat lagi melalui kegiatan kolase. Kegiatan
kolase dipilih dalam penelitian ini karena bahanalat yang digunakan mudah didapat dan beragam, tidak berbahaya dan aman bagi anak, meningkatkan
kreativitas dan kepercayaan diri anak, anak dapat mengenal warna dan bentuk, menstimulasi motorik halus anak, melatih konsentrasi, ketekunan, dan
membantu anak untuk memecahkan masalah sederhana yang dihadapinya.