Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini proses pembelajaran bahasa asing terlihat semakin beragam. Selain bahasa Inggris, di SMA, SMK, dan MA diajarkan bahasa Jerman, Jepang, Perancis, Mandarin, Arab, Korea dan sebagainya. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa yang perlu dikuasai setelah bahasa Inggris, karena bahasa Jerman merupakan bahasa terbanyak ke dua setelah bahasa Inggris yang banyak digunakan oleh sebagian masyarakat di Eropa untuk berkomunikasi. Dalam bahasa Jerman terdapat empat keterampilan yang wajib dikuasai oleh peserta didik, yaitu keterampilan menyimak Hörverstehen, keterampilan berbicara Sprechfertigkeit, keterampilan membaca Leseverstehen, dan keterampilan menulis Schreibfertigkeit. Keempat keterampilan berbahasa tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan saling melengkapi satu sama lain. Di samping keempat keterampilan tersebut, peserta didik juga perlu mempelajari struktur gramatika dan penguasaan kosakata bahasa Jerman atau yang biasa disebut dengan Strukturen und Wortschatz. Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang dianggap sulit oleh peserta didik, karena mereka masih asing dengan pelafalan kata dalam bahasa Jerman dan juga mereka belum memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak untuk memahami arti dan maksud dari sebuah bacaan. Berdasarkan observasi yang dilaksanakan di SMA N 1 Muntilan, minat belajar peserta didik terhadap bahasa Jerman masih kurang, sehingga membuat peserta didik tidak tertarik terhadap bahasa Jerman. Pada saat observasi di SMA N 1 Muntilan, guru mengajar masih dengan menggunakan media konvensional yang bukan media Textpuzzle, yaitu berupa buku materi, papan tulis dan spidol yang membuat proses belajar mengajar monoton dan membosankan. Guru cenderung hanya menyuruh peserta didik membaca nyaring, tanpa memberikan informasi yang penting berkaitan dengan isi bacaan. Guru lebih memperhatikan pelafalan kata yang dibaca oleh peserta didik, dan sering mengabaikan bahwa perbendaharaan kosakata yang dimiliki oleh peserta didik masih kurang untuk memahami teks dan langsung memberitahu isi bacaan. Inovasi baru dalam proses pembalajaran akan memberikan dampak yang baik terhadap perubahan minat, perbaikan, dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Inovasi dapat berupa media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Textpuzzle merupakan media pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk belajar aktif, dimana peserta didik dapat memahami bacaan melalui menjawab pertanyaan yang diberikan. Pada Textpuzzle, peserta didik dituntut memahami teks melalui potongan-potangan teks yang harus mereka susun menjadi satu wacana yang utuh. Mereka dapat pula memahami teks melalui pertanyaan yang diberikan pada potongan teks yang berkaitan dengan wacana yang diberikan. Media pembelajaran ini lebih mengedepankan keaktifan peserta didik, namun guru juga berperan penting dalam proses tersebut. Guru adalah pembimbing, fasilitator dan partner dalam belajar. Textpuzzle belum pernah digunakan dalam keterampilan membaca pembelajaran bahasa Jerman di SMA N 1 Muntilan. Dengan media Textpuzzle ini, diharapkan dapat menarik minat dan perhatian peserta didik terhadap bahasa Jerman, sehingga tidak timbul kebosanan dalam proses pembelajar. Melihat kondisi yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penggunaan Textpuzzle, dengan asumsi bahwa dengan menggunakan media pembelajaran Textpuzzle dapat meningkatkan kemampuan membaca peserta didik dan pemahaman peserta didik dalam memahami sebuah teks bacaan, sekaligus membantu guru mengatasi masalah dalam pembelajaran bahasa Jerman kelas XI SMA N 1 Muntilan.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN FOTO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 2 316

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

1 10 292

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 8 216

KEEFEKTIFAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

2 3 186

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK ASOSIOGRAM DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHAS JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

1 2 238

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMPEL SLEMAN.

1 2 220

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN STRATEGI SQP2RS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA.

4 32 245

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 5 252

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU KATA DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

3 4 194