Dari uraian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes keterampilan membaca adalah tes keterampilan sebagai sarana untuk memahami suatu bacaan yang
digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak konkrit, seperti kemampuan berpikir, kemampuan mengingat, serta
kemampuan-kemampuan bahasa yang lain. Tes tersebut dikatakan baik apabila kesulitan bacaan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
Dalam penelitian ini penilaian tes keterampilan membaca yang digunakan ialah penilaian oleh Bolton 1996: 16-26 yaitu, Globalverständnis. Peserta didik dapat
memahami suatu bacaan secara umum, 2 Detailvertsändnis, peserta didik memahami isi bacaan secara detail, 3 Selektivesverständnis, Peserta didik
memahami teks secara selektif. Bentuk tes yang digunakan Multiple Choise Augaben, memilih jawaban yang benar diantara beberapa jawaban yang benar diantara
beberapa pilihan jawabana yang ada dan Alternativeanwort Augaben, bentuk soal dirumuskan dalam pernyataan inti teks benar maupun salah. Penilaian dalam Multiple
Choise Aufgaben dan Alternativeanwort Aufgaben yakni, nilai benar mendapat skor 1
dan nilai salah mendapat nilai 0.
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anita Ratnaningrum 2012 dengan judul penelitian Keefektifan Penggunaan Media Textpuzzle dalam Pembelajaran
Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman Peserta Didik kels XI SMA N 1 Imogiri, dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
quasi eksperimen dengan pretest-posttest control group yang terdiri dari dua variabel,
yaitu variabel bebas X Media Textpuzzle dan variabel terikat Y Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa ada perbedaan kemampuan membaca bahasa Jerman secara signifikan antara peserta didik yang diajar dengan
menggunakan media Textpuzzle dan peserta didik yang diajar tanpa menggunakan media Textpuzzle, hal ini terbukti dari nilai t
hitung =
5,207 lebih tinggi dari t
tabel =
1,684, dengan taraf signifikansi
α = 0,05 dan db sebesar 44. Prestasi keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik yang diajar dengan menggunakan media Textpuzzle
sebesar 28,22 lebih tinggi dari yang diajar dengan menggunakan media konvensional sebesar 26,52. Dengan demikian media Textpuzzle lebih efektif digunakan dalam
keterampilan membaca teks bahasa Jerman peserta didik daripada yang menggunakan media konvensional dengan bobot keefektifan sebesar 6,77.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengetahui keefektifan penggunaan media Textpuzzle dalam pembelajaran
keterampilan membaca bahasa Jerman. Jenis penelitian yang digunakan sama-sama menggunakan quasi experiment dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan
data yang digunakan sama-sama menggunakan tes tertulis keterampilan membaca. Cara pengambilan sampel yang digunakan sama, yaitu menggunakan simple random
sampling .
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu terletak pada pemilihan lokasi penelitian, waktu penelitian, sampel yang dipilih, materi
pelajaran yang digunakan, minat dan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran, kajian teori yang digunakan dalam mendukung penelitian, serta hasil
penelitian akan berbeda berdasarkan hal-hal yang disebutkan sebelumnya.
C. Kerangka Pikir 1. Perbedaan Prestasi Belajar Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Peserta