pelajaran yang digunakan, minat dan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran, kajian teori yang digunakan dalam mendukung penelitian, serta hasil
penelitian akan berbeda berdasarkan hal-hal yang disebutkan sebelumnya.
C. Kerangka Pikir 1. Perbedaan Prestasi Belajar Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Peserta
Didik Kelas XI SMA N 1 Muntilan antara yang Diajar dengan Media Textpuzzle dan yang Diajar Menggunakan Media Konvensional
Media pembelajaran mempangaruhi kelancaran dan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media yang tepat dapat membantu membangkitkan suasana yang baik
dalam proses pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran tidak monoton dan bervariasi. Penggunaan media seperti papan tulis dan spidol membuat peserta didik
kurang terlibat langsung dan berperan aktif sehingga kemampuan membaca peserta didik menjadi kurang terlatih. Selain itu, minat peserta didik yang kurang dalam
pembelajaran bahasa Jerman membuat proses pembelajaran menjadi tidak maksimal, peserta didik menjadi tidak memperhatikan materi yang disampaikan dan sibuk
dengan kegiatan mereka sendiri. Dengan kurangnya keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar akan berakibat pada prestasi belajar peserta didik yang tidak
maksimal dan kurang memuaskan. Penggunaan media yang kurang variatif membuat suasana dalam proses pembelajaran menjadi monoton dan peserta didik merasa
bosan. Oleh karena itu, guru sebagai pengajar di kelas hendaknya dapat memilih media yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik sesuai yang diharapkan.
Media pembelajaran Textpuzzle menuntut peserta didik aktif, sedangkan guru menjadi fasilitator. Dalam hal ini peserta didik dapat mengeksplor kemampuan
mereka dalam mencari informasi dan memahami sebuah bacaan. Media ini menitik beratkan pada pembelajaran terbuka, mandiri, dan peserta didik sebagai pusat
pembelajaran. Dalam Textpuzzle peserta didik belajar aktif. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari empat sampai lima anggota, setelah itu
peserta didik diberi potongan-potongan teks yang merupakan bagian dari satu teks utuh. Tugas peserta didik disetiap kelompoknya yaitu menyusun potongan-potongan
teks tersebut menjadi teks yang utuh dan setiap anggotanya menginformasikan setiap potongan-teks yang mereka dapatkan karena pada setiap teks diberikan pertanyaan
yang berkaitan dengan teks yang diperoleh. Dengan hal tersebut peserta didik dapat pula memahami bacaan melalui menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dari uraian diatas penggunaan media Textpuzzle ini diasumsikan, peserta didik diharapkan dapat terbiasa untuk berperan langsung dalam proses pembelajaran
dan selalu semangat dalam setiap proses belajar di kelas agar kemampuan membaca dan memahami teks bahasa Jerman peserta didik meningkat.
2. Penggunakan Media Textpuzzle lebih Efektif dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI SMA N 1
Muntilan dibandingkan dengan Media Konvensional
Penggunaan media konvensional yang berupa papan tulis, buku materi, spidol dan lembar potokopi yang masih sering digunakan ketika proses belajar mengajar.
Media pembelajaran ini membuat suasana dan kondisi kelas yang membosankan dan cenderung monoton. Peserta didik pun juga akan kurang aktif dan bermalas-malasan
dalam menerima materi, sehingga hasil keterampilan membaca peserta didik kurang terlatih dan kurang berkembang.
Media pembelajaran Textpuzzle menitik beratkan pada pembelajaran terbuka, mandiri, dan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Media ini dapat diterapkan
dalam peningkatan keterampilan membaca peserta didik dan pengembangan sikap mandiri peserta didk dalam belajar, hal tersebut dapat terlihat dari bentuk soal yang
diberikan kepada peserta didik disetiap pemiliknya. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media Textpuzzle peserta
didik dibagi kedalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari tiga-empat orang. Kemudian setiap anggota kelompok mendapatkan potongan-potongan teks dan
pertanyaan sesuai dengan potongan yang diberikan. Setiap peserta didik dalam kelompok menjawab pertanyaan tersebut, lalu menyusun potongan teks menjadi satu
wacana utuh bersama dengan anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok diharuskan untuk mengetahui setiap pertanyaan yang ada, hal tersebut dimaksudkan
agar setiap peserta didik memahami isi wacana. Media Textpuzzle meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik. Hasil dari
penerapan media ini dapat membuat peserta didik percaya diri, bangga, dan semangat dalam belajar, semua itu dikarenakan dalam pembelajaran peserta didik dapat
menyelesaikan permasalahan secara mandiri, mengatur cara belajar dan memahami suatu materi dengan mandiri juga. Penerapan ini juga ditujukan untuk mempermudah
peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks bahasa
Jerman. Dengan media Textpuzzle ini peserta didik tidak lagi mengalami kesulitan dalam membaca dan memahami sebuah teks bahasa Jerman.
Media pembelajaran Textpuzzle adalah salah satu media pembelajaran yang efektif diterapkan dalam pembelajaran di kelas dibandingkan dengan media selain
media Textpuzzle. Media konvensional membuat peserta didik sebagai subjek pasif dan pelajaran menjadi monoton. Dengan demikian penggunaan media Textpuzzle ini,
peserta didik diharapkan dapat terbiasa untuk belajar mandiri dan selalu semangat dalam setiap proses belajar di kelas dan pada akhirnya kemampuan membaca dan
memahami teks bahasa Jerman peserta didik meningkat.
D. Hipotesis Penelitian