Etika Pengelolaan Rantai Suplai Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lindungan Lingkungan K3LL

PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KESATU TENTANG KETENTUAN UMUM Halaman 7 dari 10 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke 02 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya Beberapa tahapan proses pelaksanaan impor dan ekspor harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh SKK Migas, sebelum dapat dilaksanakan. 3.3. Kontraktor KKS wajib menyampaikan Laporan Pelaksanaan kegiatan impor dan ekspor kepada SKK Migas. 3.4. Pengaturan secara rinci dimuat dalam Buku Keempat tentang Pedoman Kepabeanan Kontraktor KKS.

4. Kewenangan Pengelolaan Proyek

4.1. Kontraktor KKS berwenang untuk melaksanakan pengelolaan proyek untuk mendukung kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi di wilayah Negara Republik Indonesia. 4.2. Dalam rangka pelaksanaan tugasnya SKK Migas melakukan pengendalian dan pengawasan proyek yang dilakukan oleh Kontraktor KKS. Beberapa tahapan proses pengendalian dan pengawasan proyek harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh SKK Migas. 4.3. Kontraktor KKS wajib menyampaikan laporan pengelolaan proyek kepada SKK Migas. 4.4. Pengaturan secara rinci dimuat dalam Buku Kelima tentang Pedoman Pengelolaan Proyek Fasilitas Produksi. PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KESATU TENTANG KETENTUAN UMUM Halaman 8 dari 10 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke 02 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya

BAB III PENGAWASAN

1. Pengawasan Melekat

1.1. Pengawasan melekat dilakukan oleh setiap atasan secara struktural dan fungsional atas aspek administrasi, teknis, keuangan maupun K3LL sesuai dengan sasaran kerja, waktu, kewenangan dan tanggung jawab berdasarkan peraturan yang berlaku mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga penyelesaian secara fisik. 1.2. Pimpinan Kontraktor KKS wajib melakukan pengawasan melekat secara intensif terhadap para pejabat yang melaksanakan tugas di lingkungan kerja masing-masing. Dalam pelaksanaan pengawasan melekat perlu memperhatikan masukan dari pengawas fungsional dan pengawasan masyarakat, sehingga menjadikan pengawasan melekat sebagai unsur pengendalian internal yang efektif.

2. Pengawasan Fungsional

2.1. Pengawasan terhadap pengelolaan Rantai Suplai di lingkungan Kontraktor KKS dilakukan oleh lembaga pengawas fungsional internal maupun eksternal termasuk oleh auditor independen yang ditunjuk oleh Kontraktor KKS danatau SKK Migas. 2.2. Pengawasan dilakukan secara rutin maupun secara khusus terhadap pengelolaan Rantai Suplai dilakukan sejak tahap perencanaan pre audit, tahap pelaksanaan sampai tahap penyelesaian current audit, tahap setelah penyelesaian post audit. 2.3. Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan oleh fungsi pengawasan eksternal dikoordinasikan oleh SKK Migas untuk mencegah terjadinya pemeriksaan yang tumpang tindih.

3. Penilaian Kinerja Kontraktor KKS

3.1. Penilaian kinerja Kontraktor KKS dalam lingkup pengelolaan Rantai Suplai dilakukan dengan menggunakan Key Performance Indicator KPI, yang meliputi sekurang- kurangnya: 3.1.1. Kepatuhan terhadap pedoman ini dan pedoman yang terkait serta peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3.1.2. Efisiensi biaya;