KEWENANGAN DAN PENGAWASAN PTK 007 Revisi Tahun 2015

PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KEDUA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANGJASA Halaman 17 dari 222 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke : 03 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya

BAB III PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BARANGJASA PRODUKSI DALAM NEGERI

1. Ketentuan Umum

1.1. KKKS dan Penyedia BarangJasa harus mengutamakan penggunaan barang, peralatan, jasa dan sumber daya manusia dalam negeri yang memenuhi jumlah, kualitas, waktu penyerahan dan harga dalam melaksanakan setiap Pengadaan BarangJasa. 1.2. KKKS dan Penyedia BarangJasa harus mengacu Buku APDN dalam melaksanakan Pengadaan BarangJasa, termasuk namun tidak terbatas pada penyusunan Approved Manufacturer List AML. 1.3. Dalam hal Pengadaan BarangJasa dimana barang sebagai bahan baku dalam pembuatan barang atau barang yang dipergunakan untuk pekerjaan jasa telah tercantum sebagai kategori Diwajibkan dalam Buku APDN, KKKS harus mensyaratkan Penyedia BarangJasa menggunakan barang Produksi Dalam Negeri tersebut pada pelaksanaan Kontrak, dengan tetap mempertimbangkan ketentuan pada angka 1.1. 1.4. Penentuan spesifikasi kebutuhan barang atau peralatan pada tahap perencanaan kegiatan Tender barang atau jasa, KKKS harus mengikuti ketentuan sebagai berikut: 1.4.1. Menggunakan Standar Nasional Indonesia SNI untuk barang atau peralatan yang sudah diberlakukan secara wajib oleh instansi pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi. Dalam hal belum terdapat dalam SNI atau SNI belum diberlakukan secara wajib, dimungkinkan menggunakan standar internasional. 1.4.2. Harus menggunakan spesifikasi barang atau peralatan dalam Buku APDN. Dalam hal tidak dapat menggunakan spesifikasi barang atau peralatan dalam Buku APDN dan dengan pertimbangan kebutuhan operasi, maka KKKS dapat menentukan spesifikasi di luar Buku APDN dengan persetujuan terlebih dahulu dari fungsi teknis SKK Migas. Dalam permintaan persetujuan dilampiri daftar spesifikasi barang atau peralatan yang belum dapat dipenuhi oleh sumber dalam negeri yang tercantum dalam Buku APDN. PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KEDUA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANGJASA Halaman 18 dari 222 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke : 03 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya 1.5. Dalam hal barang atau peralatan dengan spesifikasi yang dibutuhkan telah tercantum dalam Buku APDN, namun kapasitas Produksi Dalam Negeri tidak mencukupi kebutuhan pada saat yang bersamaan: 1.5.1. Pembuktian kapasitas Produksi Dalam Negeri yang tidak mencukupi dapat dilakukan melalui Tender danatau kajian kapasitas pabrik oleh lembaga survei independen sebelum pelaksanaan Tender atau dapat juga melalui laporan asosiasi yang membawahi industri terkait; dan 1.5.2. Kekurangannya dapat dipenuhi oleh KKKS dengan melakukan Tender dari sumber luar negeri mengikuti tata cara yang diatur dalam Bab XI. 1.6. Dalam pengadaan jasa, apabila KKKS menentukan kualifikasi teknis dari tenaga kerja yang akan digunakan, harus didasarkan pada kualifikasi dan kompetensi minimum yang mengacu pada ketentuan fungsi ketenagakerjaan SKK Migas danatau instansi pemerintah terkait serta Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI yang berlaku. 1.7. Dalam menyusun rencana Tender barang, KKKS harus memperhitungkan waktu produksi dan waktu penyerahan yang wajar. 1.8. Dalam hal memerlukan kepastian kualitas barang yang ada dalam Buku APDN, KKKS dapat secara sendiri maupun bersama-sama, melakukan assessment danatau uji produk. Hasil assessment danatau uji produk dilaporkan kepada SKK Migas. 1.9. KKKS dapat melakukan upaya pengujian atas Produk Dalam Negeri termasuk melakukan kerjasama pengembangan produksi barang kebutuhan KKKS dengan Pabrikan di dalam negeri atau jasa hasil pengembangan teknologi pekerjaan dengan penyedia jasa di dalam negeri: 1.9.1. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan laboratorium pengujian danatau lembaga penelitian research and developmentRD danatau perguruan tinggi di dalam negeri yang telah memiliki kompetensi dan terakreditasi; dan 1.9.2. Dalam hal laboratorium pengujian danatau lembaga penelitian di dalam negeri belum memiliki kompetensi dan terakreditasi, laboratorium pengujian danatau lembaga penelitian dalam negeri dapat bekerjasama dengan lembaga penelitian internasional yang memiliki kompetensi dan terakreditasi. 1.10. SKK Migas dapat melakukan koordinasi bersama dengan KKKS untuk menyusun program untuk meningkatkan penggunaan barangjasa Dalam Negeri. PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KEDUA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANGJASA Halaman 19 dari 222 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke : 03 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya

2. Pengutamaan Barang Produksi Dalam Negeri

2.1. Pengutamaan barang Produksi Dalam Negeri yang telah tercantum dalam Buku APDN mengacu pada ketentuan dan tahapan Tender barang sebagaimana diatur dalam Bab X angka 5.1. 2.2. Tata cara perhitungan nilai TKDN barang mengikuti ketentuan peraturan perundang- undangan yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi sebagaimana dijelaskan pada lampiran SC-18. 2.3. Dalam proses Tender barang, kategori barang terdiri dari: 2.3.1. Kategori barang wajib Kategori barang wajib mencakup barang-barang yang ditetapkan sebagai kategori Diwajibkan dalam Buku APDN; 2.3.2. Kategori barang non-wajib Kategori barang non-wajib mencakup barang-barang yang ditetapkan sebagai kategori Dimaksimalkan dan Diberdayakan dalam Buku APDN; dan 2.3.3. Kategori barang non-APDN Kategori barang non-APDN mencakup barang-barang yang belum tercantum dalam Buku APDN. 2.4. Peserta Tender yang menyampaikan pernyataan TKDN minimal 25 dua puluh lima persen harus terdaftar dalam buku APDN, melampirkan Sertifikat TKDN, atau melampirkan SKUP barang untuk spesifikasi barang yang ditawarkan. Khusus untuk Tender kategori barang wajib, Peserta Tender yang menyatakan pencapaian TKDN minimal 5 lima persen harus dibuktikan dalam buku APDN atau dengan Sertifikat TKDN untuk spesifikasi barang yang ditawarkan. Dalam hal terdapat perbedaan antara nilai TKDN dalam sertifikat TKDN dengan Buku APDN danatau SKUP barang, maka nilai TKDN yang dijadikan acuan dalam proses Tender adalah nilai yang tercantum dalam Sertifikat TKDN. 2.5. Proses Tender barang yang mengandung jasa pemasangan atau jasa pendukung lainnya, mengikuti metode Tender Barang. Jasa pemasangan dan jasa pendukung tersebut dilakukan dengan tetap mengutamakan penggunaan kemampuan dalam negeri. 2.6. Untuk unsur barang dalam pengadaan jasa, karena masih bersifat komitmen, pernyataan TKDN barang tersebut tidak perlu pembuktian dengan buku APDN danatau Sertifikat TKDN. PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KEDUA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANGJASA Halaman 20 dari 222 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke : 03 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya 2.7. Dalam rangka memberikan apresiasi terhadap penggunaan barang Produksi Dalam Negeri dan Perusahaan Dalam Negeri, penawaran harga Peserta Tender diberikan Preferensi Harga berdasarkan TKDN dan status perusahaan dalam tahap evaluasi harga, dengan ketentuan sebagai berikut: 2.7.1. Preferensi Harga Berdasarkan TKDN Barang 2.7.1.1. Preferensi Harga berdasarkan TKDN barang diberikan apabila TKDN barang lebih besar atau sama dengan 25 dua puluh lima persen. Untuk pengadaan barang dibuktikan dengan sertifikat TKDN, kecuali unsur barang dalam pengadaan jasa mengacu pada ketentuan angka 2.6. 2.7.1.2. Dalam proses Tender barang diberikan Preferensi Harga berdasarkan TKDN setinggi-tingginya 15 lima belas persen, dihitung secara proporsional berdasarkan pernyataan TKDN barang dari penawaran Penyedia BarangJasa dibandingkan dengan Target Capaian TKDN peta jalur roadmap komoditas pengadaan barang terkait yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi. 2.7.1.3. Dalam proses Tender Pekerjaan Konstruksi, Jasa Lainnya, dan Jasa Konsultansi, terhadap unsur biaya barang diberikan Preferensi Harga berdasarkan TKDN setinggi-tingginya 15 lima belas persen, dihitung secara proporsional berdasarkan pernyataan TKDN barang dari penawaran Penyedia BarangJasa dibandingkan dengan Target Capaian TKDN peta jalur roadmap komoditas untuk pengadaan jasa terkait yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi. 2.7.2. Preferensi Harga berdasarkan status perusahaan 2.7.2.1. Dalam proses Tender barang, bagi Peserta Tender yang berbentuk Pabrikan yang berstatus Perusahaan Dalam Negeri, dengan pernyataan TKDN lebih besar atau sama dengan 25 dua puluh lima persen, disamping diberikan Preferensi Harga berdasarkan TKDN sesuai ketentuan pada angka 2.7.1., juga diberikan preferensi status perusahaan sebesar 2,5 dua koma lima persen. Pabrikan yang berstatus Perusahaan Dalam Negeri yang kepesertaannya