Pemuka Konsorsium Leadfirm adalah perusahaan yang ditunjuk oleh anggota

PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KEDUA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANGJASA Halaman 11 dari 222 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke : 03 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya

5.56. Preferensi Harga adalah nilai penyesuaian harga terhadap harga penawaran yang

digunakan untuk keperluan perhitungan Harga Evaluasi Penawaran HEP guna menetapkan peringkat calon pemenang Tender.

5.57. Prinsipal adalah orang perserorangan atau badan usaha yang berbentuk badan

hukum atau bukan badan hukum di luar negeri atau di dalam negeri yang menunjuk Agen atau distributor untuk melakukan penjualan barang danatau jasa yang dimiliki dikuasai.

5.58. Prinsipal Produsen adalah orang perseorangan atau badan usaha yang berbentuk

badan hukum atau bukan badan hukum, berstatus sebagai produsen yang menunjuk badan usaha lain sebagai Agen, Agen Tunggal, distributor atau distributor tunggal untuk melakukan penjualan atas barang hasil produksi danatau jasa yang dimilikidikuasai.

5.59. Prinsipal Supplier adalah orang perseorangan atau badan usaha yang berbentuk

badan hukum atau bukan badan hukum yang ditunjuk oleh Prinsipal Produsen untuk menunjuk badan usaha lain sebagai Agen, Agen Tunggal, distributor atau distributor tunggal sesuai kewenangan yang diberikan oleh Prinsipal Produsen.

5.60. Produk Dalam Negeri adalah barang danatau jasa, termasuk rancang bangun dan

perekayasaan, yang diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di Indonesia, yang dalam proses produksi atau proses pengerjaannya dimungkinkan penggunaan bahan bakukomponen impor.

5.61. Provisional Sum adalah sejumlah nilai yang tercakup dalam nilai Kontrak yang

dialokasikan dan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan yang jenis, sifat, maupun volumenya belum dapat diperkirakan pada saat perencanaan.

5.62. Strategi Pencapaian TKDN adalah strategi danatau upaya-upaya yang disusun oleh

Pelaksana Kontrak guna mencapai nilai TKDN yang dinyatakan dalam Kontrak. Materi tersebut dibuat dalam lampiran SC-22 yang berisi antara lain garis besar penjelasan Target Capaian TKDN terhadap komponen dalam negeri atas barang, peralatanalat kerja, tenaga kerja, porsi lokasi pengerjaan di wilayah negara Republik Indoneisa dan pengerjaan oleh Perusahaan Dalam Negeri dalam implementasi Kontrak.

5.63. Target Capaian TKDN adalah nilai target TKDN berdasar peta jalur roadmap

pencapaian target TKDN per komoditas yang ditetapkan oleh Instansi pemerintah PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA BUKU KEDUA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANGJASA Halaman 12 dari 222 Ditetapkan tanggal : 27 Januari 2015 Revisi ke : 03 Salinan dokumen elektronik ini sesuai dengan versi aslinya yang membidangi industri Minyak dan Gas Bumi. Target Capaian TKDN setiap komoditas tersebut sebagaimana dicantumkan juga pada lampiran SC-26.

5.64. Tender adalah pengajuan penawaran untuk melaksanakan pekerjaan atau

menyediakan barang. Proses Tender dapat dilaksanakan melalui metode pelelangan umum, pelelangan terbatas, pelelangan sederhana, pemilihan langsung atau penunjukan langsung.

5.65. Tingkat Komponen Dalam Negeri TKDN adalah besarnya komponen dalam

negeri pada barang, jasa dan gabungan barang dan jasa, yang dinyatakan dalam persentase.

5.66. Subkontraktor adalah orang perserorangan atau badan usaha yang berbentuk

badan hukum atau bukan badan hukum di luar negeri atau di dalam negeri yang menyediakan barangjasa bagi Pelaksana Kontrak.

5.67. Wakil Peserta Tender adalah pimpinan tertinggi atau pejabatpekerja perusahaan

yang memiliki kewenangan yang dibuktikan antara lain dengan Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya, Anggaran DasarAnggaran Rumah Tangga ADART perusahaan, atau Surat Kuasa. Dalam hal Konsorsium, Wakil Peserta Tender adalah Pemuka Konsorsium Leadfirm atau yang diberikan kuasa oleh Pemuka Konsorsium Leadfirm.

6. Kebijakan Umum

6.1. Mengutamakan kepentingan operasi kegiatan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi. 6.2. Mengikutsertakan Perusahaan Dalam Negeri dan harus mengutamakan penggunaan barangjasa Produksi Dalam Negeri, serta mengutamakan pelaksanaan pekerjaan dilakukan di dalam wilayah negara Republik Indonesia. 6.3. Memperoleh barangjasa yang diperlukan secara efektif dan efisien dengan tidak diperkenankan melakukan pengulangan Pengadaan BarangJasa repeat order yang menggunakan hasil Tender sebelumnya untuk melaksanakan paket pekerjaan yang lainberbeda. 6.4. Meningkatkan Pengadaan BarangJasa secara strategis antara lain dengan pengadaan antar sesama KKKS yang dapat dilakukan melalui koordinasi SKK Migas. 6.5. Melaksanakan sendiri Pengadaan BarangJasa secara swakelola atau dapat pula dilakukan melalui Penyedia BarangJasa.