Air Tanah Ground Water
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X
120
c Sungai Subsekwen, yaitu anak sungai yang arah alirannya tegak lurus terhadap sungai konsekwen.
d Sungai Obsekwen, yaitu anak sungai dari sungai subsekwen yang arahnya berlawanan dengan induk sungai konsekwen.
e Sungai Resekwen, yaitu sungai subsekwen yang arahnya sejajar dengan induk sungai konsekwen.
Berdasarkan sumber airnya sungai dibagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a Sungai Hujan, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Sungai hujan banyak terdapat di Indonesia.
b Sungai Gletser, yaitu sungai es. Sungai ini terdapat di daerah beriklim dingin bersalju.
c Sungai Campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan dan dari gletser es mencair. Contohnya Sungai Memberamo.
Menurut kondisi airnya sepanjang tahun, sungai dibedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a Sungai
Episodik, artinya sungai yang alirannya tetap sepanjang
tahun. Pada umumnya sungai jenis ini terdapat di daerah yang curah hujannya besar dan di daerah yang berhutan lebat.
b Sungai Periodik, yaitu sungai yang massa airnya tidak tetap sepanjang
tahun. Biasanya pada waktu datangnya musim hujan airnya meluap, dan pada waktu musim kemarau airnya kering surut.
Di Indonesia terdapat sungai-sungai yang panjang, seperti terlihat
pada Tabel 5.1 berikut ini.
Sumber: Microsoft Encarta, 2003
Tabel 5.1
No. Nama Sungai
Letak Sungai-Sungai di Indonesia
1. Kapuas
Kalimantan Barat 998
2. Barito
Kalimantan Selatan 704
3. Memberamo
Papua 684
4. Digul
Papua 546
5. Musi
Sumatra Selatan 507
6. Batanghari
Sumatra Barat 485
7 Indragiri
Riau 415
8. Kahayan
Kalimantan Tengah
343
Panjang km
Sumber: Geografi Regional Indonesia, 1996
Air sungai dapat dimanfaatkan antara lain, sebagai berikut. a Irigasiat
atau pengairan khususnya di daerah kering orang membutuhkan air untuk mengairi sawah. Dalam sistem pertanian
intensif sekarang ini, di daerah basah pun perlu pengairan agar diperoleh hasil yang lebih mengun tungkan.
b Sumber tenaga sebagai penggerak turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga menghasilkan pembangkit tenaga listrik PLTA.
c Keperluan domestik, yaitu kebutuhan primer rumah tangga seperti air minum, memasak, mencuci, dan mandi. Bahkan bagi masyarakat
kota air juga dipergunakan untuk menyiram tanaman dan rumput hias di halaman.
d Sumber penghasil bahan makanan mentah, seperti ikan, dan udang. e Industri sebagai penyuci bahan dasar dan pencair atau pelarut bahan.
f Transportasi atau sarana perhubungan.
Sungai gletser atau sungai es merupakan bentukan sungai yang
terdapat di daerah beriklim dingin bersalju.
Gambar 5.4
121
Dinamika Perubahan Hidrosfer
g Rekreasi dan olah raga, di sungai-sungai orang mengadakan rekreasi sekaligus merupakan arena olah raga, seperti berenang, atau dayung.
2 Pola Aliran Sungai
Aliran sungai akan menyusun pola tertentu yang disebut pola aliran sungai. Pola aliran sungai ini dipengaruhi oleh struktur geomorfologi dan
geologi daerah yang dilaluinya. Pola aliran yang dijumpai antara lain sebagai berikut.
a Pola
dendtritis, ciri-cirinya adalah bahwa anak-anak sungainya
bermuara pada sungai induk secara tidak teratur yaitu membentuk sudut yang berlainan besarnya dan tidak tentu besarnya. Pola ini
terdapat di daerah yang menunjukkan tidak adanya pengaruh struktur. Pola ini sering terdapat pada batuan horizontal mendatar.
b Pola memusat
centripetal, yaitu pola aliran yang memusat pada suatu depresi, seperti cekun gan, atau kawah.
c Pola menyebar
radial centrifugal, yaitu pola aliran yang tersebar dari
suatu puncak, seperti pada kubah, gunungapi, dan bukit terpencil. d Pola
trellis, yaitu sungai yang memperlihatkan letak yang paralel.
Anak-anak sungainya bergabung secara tegak pada sungai yang paralel sejajar tadi. Pola ini terjadi di daerah dengan struktur lipatan.
e Pola aliran
rektangular, ciri-cirinya adalah sungai induk dengan anak-
anak sungainya membelok dengan membentuk sudut 90°. Pola aliran ini terdapat di daerah patahan.
f Pola annular, terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan
yang lebih lanjut dan dikelilingi oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan lunak. Pada keseluruhannya pola ini hampir
membentuk cincin.
g Pola aliran
pinnate, menunjukkan kecuraman lereng yang besar.
3 Daerah Aliran Sungai DAS Daerah Aliran Sungai
Drainage Area Riverbasin yang disingkat menjadi DAS adalah bagian dari muka bumi yang airnya mengalir ke
dalam sungai tertentu. Adapun pengertian lain, Daerah Aliran Sungai adalah wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air
sungai.
Jadi suatu sungai beserta anak-anak sungai membentuk satu daerah aliran. Misalnya, sungai Ci Manuk dengan anak-anak sungainya disebut
Daerah Aliran Sungai Ci Manuk.
a b
c
d e
Sumber:
Microsoft Encarta, 2003
Teropong
Lakukan analisis mengenai perbedaan mendasar di antara
beberapa pola aliran sungai berdasarkan referensi yang tersedia.
Kerjakan pada buku tugas Anda kemudian kumpulkan.
Pola Aliran Sungai sebagai berikut. a Dendritis
b Radial c
Rectangular d
Sentripetal e
Trellis
Gambar 5.5
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X
122
Daerah yang memisahkan antara DAS yang satu dengan DAS yang lainnya merupakan daerah punggungan dinamakan
watershed atau stream devide igir.
Untuk melestarikan suatu bendungan agar tidak cepat mengalami proses pendangkalan, maka DAS tersebut harus dihijaukan. Besar kecil-
nya air sungai bergantung luas tidaknya daerah aliran dan besar sedikitnya curah hujan di DAS tersebut.
DAS merupakan daerah penangkapan air hujan catchment area.
Pembangunan pertanian, pemukiman, dan industri, tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan sumber daya air. Sebagai akibat pemanfaatan air tersebut, DAS
akan menampung buangan limbah akibat pembangunan tersebut sehingga terjadilah pencemaran polusi air.
Pentingnya pengelolaan DAS jelas berkaitan dengan penyediaan air bersih, mengamankan sumber air dari pencemaran, mencegah banjir dan
kekeringan, mencegah erosi, serta mempertahankan dan mening katkan kesuburan tanah.