Daur Batuan Geografi Jelajah Bumi SMA Kelas X-Hartono-2009

59 Dinamika Perubahan Litosfer dan Pedosfer c Batuan Sedimen Organik, adalah batuan sedimen yang terjadi karena selama proses peng endapannya mendapat bantuan dari organisme. Sisa rumah, atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung guano yang menggunung di Peru, lapisan humus di hutan, dan organisme-organisme lainnya. 2 Berdasarkan Perantara atau Mediumnya a Batuan sedimen aeris aeolis. Pengangkutan batuan ini adalah oleh angin. Misalnya: tanah los, tuff, dan pasir di gurun. b Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui madia perantara es. Contohnya moraine. c Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batu- batu yang sudah direkat antara satu sama lain.

c. Batuan Metamorf atau Malihan

Batuan malihan adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal batuan beku dan batuan endapan akibat proses metamorfosis. Metamorfosis adalah suatu proses yang dialami batuan asal akibat dari adanya tekanan atau temperatur yang meningkat atau tekanan dan temperatur yang sama- sama meningkat. Perubahan batuan dapat terjadi karena bermacam-macam hal, antara lain sebagai berikut. 1 Suhu tinggi, berasal dari magma karena berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosis ini disebut metamorfosis kontak. Misalnya: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara. 2 Tekanan tinggi, berasal dari adanya endapan-endapan yang sangat tebal di atasnya. Contohnya batu pasir dari pasir. 3 Tekanan dan suhu tinggi, terjadi jika ada pelipatan dan geseran pada waktu terjadi pembentukan pegunungan. Metamorfosis ini disebut metamorfosis dinamo. Misalnya, batu asbak dan batu tulis. 4 Penambahan bahan lain, pada saat terjadi perubahan bentuk terkadang terdapat penambahan bahan lain. Jenis batuan metamorf tersebut dinamakan batuan metamorf pneumatalitis. Fokus t Stalaktit t Stalagmit t .FUBNPSGPTJT t BUVBONBMJIBO t Tuff t Moraine Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD, 2006

4. Mineral

Mineral adalah sebagian besar zat-zat hablur kristal yang terdapat dalam kerak bumi dan bersifat homogen, baik secara fisik maupun kimiawi. Sebagian besar mineral terdapat dalam bentuk padat, tetapi ada juga mineral yang berbentuk cair atau gas. Salah satu jenis batuan metamorf yang terbentuk di alam. Batu tersebut berguna bagi kehidupan manusia. Gambar 3.5 Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X 60 Setiap jenis mineral menunjukkan sikap yang berbeda-beda terhadap gaya pelapukan dari luar. Ada mineral yang mudah lapuk, tetapi ada juga mineral yang sukar mengalami pelapukan. Mineral akan mudah diidentifikasi dengan memperhatikan beberapa sifat fisiknya, yaitu warna, kilap, bentuk, kekerasan, belahan, dan berat jenisnya. Ada beberapa jenis mineral, antara lain sebagai berikut. a. Sulfida, yaitu persenyawaan logam dengan unsur belerang. b. Oksida, yaitu persenyawaan logam dengan oksigen.

c. Sulfat, yaitu persenyawaan belerang dan oksigen dengan logam yang

berbeda-beda.

d. Karbonat, yaitu persenyawaan karbon dan oksigen dengan bermacam-

macam logam.

e. Silikat, yaitu persenyawaan bermacam-macam unsur dengan silikon

dan oksigen.

5. Tenaga Pembentuk Muka Bumi

Bentuk permukaan bumi bersifat dinamis, artinya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan dan perubahan. Secara umum bentuk permukaan bumi tidaklah rata, dengan pengertian lain terdapat bentuk permukaan yang tinggi terjal ada pula yang rendah landai. Tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief. Ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi disebut Geomorfologi. Perubahan bentuk muka bumi secara alami dipengaruhi oleh dua tenaga alami, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen meliputi vulkanisme aktivitas gunungapi dan tektonisme aktivitas gerakan lapisan bumi. Adapun tenaga dari luar bumi atau tenaga eksogen, meliputi kekuatan angin, air, dan gletser.

a. Tenaga Endogen

Endogen berasal dari suku kata endos yang berarti dalam, dan genos artinya asal. Tenaga endogen dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1 Tektonisme Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya perubahan letak dislokasi atau bentuk deformasi kulit bumi. Sebagaimana diketahui permukaan bumi terbentuk dari lapisan batuan yang disebut kulit bumi atau litosfer. Kulit bumi memiliki ketebalan relatif sangat tipis sehingga mudah pecah-pecah menjadi potongan-potongan kulit bumi yang tidak beraturan disebut Lempeng Tektonik Tectonic Plate. Gerakan tektonik adalah pergerakan lempeng-lempeng tektonik dari kulit bumi secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak Epirogenetik dan gerak Orogenetik. a Gerak Epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Misalnya, tenggelamnya benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogenetik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Epirogenetik Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut yang naik. Misalnya, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur Kepulauan Maluku Barat Daya sampai ke Pulau Banda. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000 Horison Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi. Geomorphology is the science which studied forms of earth surface. Wulfenit merupakan mineral yang terbentuk karena oksida timah dan molibdenum. Gambar 3.6