Kelembapan Udara Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim

101 Dinamika Perubahan Atmosfer 2 Cumulonimbus Cu-Ni : awan yang bergumpal-gumpal, luas, dan sebagian telah meru pakan hujan, serta sering terjadi angin ribut

D. Klasifikasi Iklim

Terjadinya kondisi iklim yang bervariasi di muka bumi, disebabkan rotasi dan revolusi bumi, serta adanya perbedaan garis lintang dari setiap region di dunia. Beberapa macam iklim, antara lain sebagai berikut.

1. Iklim Matahari

Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya intensitas sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Tempat-tempat yang lintangnya tinggi lebih sedikit daripada tempat-tempat yang lintangnya rendah. Berdasarkan iklim matahari, bumi dibagi menjadi lima daerah iklim, yaitu sebagai berikut. a. Daerah Iklim Tropis : 0° – 23,5° LULS b. Daerah Iklim Subtropis : 23,5° – 40° LULS c. Daerah Iklim Sedang : 40° – 66,5° LULS d. Daerah Iklim Dingin : 66,5° – 90° LULS

2. Iklim Koppen

Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan data temperatur udara dan endapan yang dihubungkan dengan kelompok-kelompok tanaman. Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim dan dinyatakan dengan simbol huruf.

a. Iklim A - Iklim Hujan Tropis

Tropical Climate Ciri-cirinya temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18° C, curah hujan tahunan tinggi, rata-rata lebih dari 70 cmtahun. Jenis vegetasi beraneka ragam. Sumber: Dokumentasi Penerbit tropis subtropis subtropis sedang kutub kutub 40° LU 23½° LU 0° 23½° LS 40° LS 66½° LS 66½° LU sedang Cirrus Cirrostratus Cumulonimbus Cirrocumulus Altocumulus Altostratus Banner Stratocumulus Nimbostratus Cumulus Stratus Sumber: Concise Encyclopedia; Earth, 1998 Jenis-jenis awan yang terdapat di alam semesta. Gambar 4.10 Pembagian iklim matahari didasarkan pada intensitas cahaya matahari. Gambar 4.11 Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X 102

b. Iklim B - Iklim KeringGurun

Ciri-cirinya terdapat di daerah gurun atau semiarid steppa, curah hujan terendah 25,5 mmtahun. Tingkat penguapan tinggi.

c. Iklim C - Iklim Sedang Warm Temperate Climate

Temperatur bulan terdingin berkisar 18° C sampai –3° C.

d. Iklim D - Iklim Salju atau Mikrothermal

Snow Climate Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10° C, sedangkan suhu rata- rata bulan terdingin –3° C.

e. Iklim E - Iklim Kutub Ice Climate

Terdapat di derah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah lebih dari 10° C. Tidak memiliki musim panas yang benar-benar panas. Sumber: Irian Jaya, 1990 Fokus t Tropical Climate t Dry Climate t Warm Climate t Snow Climate t Ice Climate Puncak pegunungan Jaya Wijaya yang tertutup salju abadi termasuk ke dalam tipe iklim E kutub. Gambar 4.12 Teropong Menurut klasifikasi Koppen wilayah Indonesia sebagian besar beriklim A. Bagaimana pengaruhnya terhadap kondisi masyarakat ditinjau dari berbagai aspek. Lakukan analisis berdasarkan referensi yang mendukung. Kerjakan pada buku tugas. Kumpulkan pada guru Anda. Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe yang ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w, dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af iklim tropik basah, Aw iklim basah tropik, dan Am iklim basah tropik dengan musim kering yang singkat. Rincian pembagian iklim Koppen secara mendalam adalah sebagai berikut. a. Af = iklim hujan tropik b. Aw = iklim sabana tropik c. Bs = iklim stepa d. Bw = iklim gurun e. Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering f. Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering g. Cs = iklim hujan sedang, panas dengan musim panas yang kering h. Df = iklim hujan salju tanpa musim kering i. Dw = iklim hujan salju dengan musim dingin yang kering j. Et = iklim tundra k. Ef = iklim salju

3. Iklim Schmidt – Fergusson

Cara perhitungan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson berdasarkan perhitungan jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun kemudian dirata-ratakan. Untuk menentukan bulan basah dan bulan kering dengan menggunakan metode Mohr. Menurut Mohr suatu bulan dikatakan: