Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X
80
Teropong
Erosi pada dasarnya selain mengakibatkan dampak
negatif, juga memiliki dampak positif. Diskusikan dengan
anggota kelompok Anda, tanpa membedakan jenis kelamin, ras,
suku bangsa dan sebagainya. Dampak-dampak positif apa saja
yang terjadi di tempat penerima hasil erosi. Kemudian presentasikan
hasilnya di depan kelas.
Sumber: Ensiklopedi Indonesia seri Geografi, 1996
b. Proses kimiawi air hujan, dapat merusak tanah melalui proses peru bahan kimiawi.
c. Proses mekanis air hujan, dapat mengikis dan menggores tanah di permukaannya sehingga terbentuk selokan. Akibat yang di timbul kan
oleh proses mekanis air hujan, yaitu sebagai berikut. 1 Erosi air hujan, dapat mengakibatkan pergerakan tanah, seperti
tanah labil yang ada di pinggir-pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas dan pada akhirnya jatuh ke sungai.
2 Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran. 3 Terkumpulnya garam di daerah perakaran
salinisasi. 4 Penjenuhan tanah oleh air
waterlogging dan erosi. 5 Tanah longsor, adalah kondisi turun atau ambruknya tanah dan
bebatuan ke bawah bukit.
Adanya longsor akibat aktivitas lempeng dapat mengakibatkan
kerusakan tanah yang terdapat di alam.
Gambar 3.29
d. Proses alih fungsi lahan. Lahan pertanian berubah fungsi menjadi lahan industri, misalnya lokasi pengambilan bahan baku batu bata, genteng.
2. Dampak Kerusakan Tanah terhadap Kehidupan
Kerusakan tanah yang utama adalah akibat terjadinya erosi. Erosi tidak hanya menyebabkan kerusakan tanah di tempat erosi, tetapi juga menye babkan
kerusakan-kerusakan yang terjadi di tempat lain berupa hasil-hasil erosi tersebut yang diendapkan.
a. Kerusakan di Tempat Terjadinya Erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi mengakibatkan terjadinya hal-hal sebagai berikut.
1 Penurunan produktivitas tanah. 2 Kehilangan unsur hara
nutrient yang diperlukan tanaman. 3 Kualitas tanaman mengalami penurunan.
4 Laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang. 5 Struktur tanah menjadi rusak.
6 Lebih banyak tenaga yang diperlukan untuk mengolah tanah. 7 Erosi
gully dan tebing longsor menyebabkan lahan terbagi-bagi sehingga mengurangi luas lahan yang dapat ditanami.
8 Pendapatan petani senakin berkurang.
b. Kerusakan di Tempat Penerima Hasil Erosi
Erosi dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan di tempat penerima hasil erosi. Erosi memindahkan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang
terdapat di dalamnya, seperti unsur-unsur hara tanaman fosfor atau bahan
81
Dinamika Perubahan Litosfer dan Pedosfer
Sumber: Laidlaw World Geography, 1996
organik lainnya atau sisa-sisa pestisida dan herbisida DDT, atau endrin. Pengendapan bahan-bahan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yang
dikandungnya dapat menyebabkan terjadinya polusi di tempat tersebut.
Adapun pengendapan bahan tanah yang tererosi dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut.
1 Pendangkalan sungai sehingga kapasitas sungai menurun, akibatnya terjadi fenomena banjir.
2 Tanah-tanah yang subur terkadang menurun kualitasnya dan menjadi rusak karena tertimbun oleh batu-batuan, pasir, dan kerikil dari tempat
lain. 3 Jika digunakan untuk air minum, air yang kotor tersebut perlu lebih
banyak biaya untuk membersihkannya. 4 Akibat air yang keruh, akan mengurangi fotosintesis jenis dari
tanaman air karena sinar matahari sulit menembus air. 5 Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut me mengaruhi
keseimbangan sungai tersebut. 6 Polusi sedimen terkadang dapat memberi pengaruh baik, yaitu jika
terjadi pengendapan tanah-tanah yang subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar sungai.
3. Usaha Mengurangi Erosi Tanah
Erosi merupakan suatu proses penghancuran tanah
detached dan kemudian tanah tersebut dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air,
angin, gletser, atau gravitasi. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi erosi tanah adalah dengan
menggunakan metode pengawetan tanah. Metode pengawetan tanah pada umumnya dilakukan untuk:
a. melindungi tanah dari curahan langsung air hujan; b. meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah;
c. mengurangi
run off aliran air di permukaan tanah; dan d. meningkatkan stabilitas agregat tanah.
Metode pengawetan tanah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Metode vegetatif , adalah metode pengawetan tanah dengan cara
menanam vegetasi tumbuhan pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan
tanah melalui metode vegetatif, antara lain sebagai berikut. 1 Penghijauan, yaitu penanaman kembali dengan berbagai jenis
vegetasi tanaman. 2 Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis
tanaman keras, seperti pinus, jati, rasamala, dan cemara. 3 Penanaman secara kontur yaitu menanami lahan searah dengan
garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar tingkat resapan air ke dalam tanah.
4 Penanaman tumbuhan penutup tanah buffering, yaitu menanam
lahan dengan tumbuhan keras, seperti pinus dan jati. 5 Penanaman tanaman secara berbaris
strip cropping, yaitu melakukan penanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris
larikan. Fungsinya untuk mengurangi tingkat kecepatan erosi. 6 Pergiliran tanaman
crop rotation, yaitu penanaman jenis tanaman secara bergantian bergilir dalam satu lahan. Jenis
tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar tingkat kesuburan tanah tidak berkurang.
Fokus
t Run off t 1FOHIJKBVBO
t Reboisasi t Terrasering
Terassering termasuk metode pengawetan tanah secara mekanik
teknik. Berfungsi mengurangi laju erosi pada lahan pertanian.
Gambar 3.30