Batuan Beku Igneous Rock

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X 60 Setiap jenis mineral menunjukkan sikap yang berbeda-beda terhadap gaya pelapukan dari luar. Ada mineral yang mudah lapuk, tetapi ada juga mineral yang sukar mengalami pelapukan. Mineral akan mudah diidentifikasi dengan memperhatikan beberapa sifat fisiknya, yaitu warna, kilap, bentuk, kekerasan, belahan, dan berat jenisnya. Ada beberapa jenis mineral, antara lain sebagai berikut. a. Sulfida, yaitu persenyawaan logam dengan unsur belerang. b. Oksida, yaitu persenyawaan logam dengan oksigen.

c. Sulfat, yaitu persenyawaan belerang dan oksigen dengan logam yang

berbeda-beda.

d. Karbonat, yaitu persenyawaan karbon dan oksigen dengan bermacam-

macam logam.

e. Silikat, yaitu persenyawaan bermacam-macam unsur dengan silikon

dan oksigen.

5. Tenaga Pembentuk Muka Bumi

Bentuk permukaan bumi bersifat dinamis, artinya dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan dan perubahan. Secara umum bentuk permukaan bumi tidaklah rata, dengan pengertian lain terdapat bentuk permukaan yang tinggi terjal ada pula yang rendah landai. Tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief. Ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi disebut Geomorfologi. Perubahan bentuk muka bumi secara alami dipengaruhi oleh dua tenaga alami, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen meliputi vulkanisme aktivitas gunungapi dan tektonisme aktivitas gerakan lapisan bumi. Adapun tenaga dari luar bumi atau tenaga eksogen, meliputi kekuatan angin, air, dan gletser.

a. Tenaga Endogen

Endogen berasal dari suku kata endos yang berarti dalam, dan genos artinya asal. Tenaga endogen dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1 Tektonisme Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya perubahan letak dislokasi atau bentuk deformasi kulit bumi. Sebagaimana diketahui permukaan bumi terbentuk dari lapisan batuan yang disebut kulit bumi atau litosfer. Kulit bumi memiliki ketebalan relatif sangat tipis sehingga mudah pecah-pecah menjadi potongan-potongan kulit bumi yang tidak beraturan disebut Lempeng Tektonik Tectonic Plate. Gerakan tektonik adalah pergerakan lempeng-lempeng tektonik dari kulit bumi secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan di bawahnya. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak Epirogenetik dan gerak Orogenetik. a Gerak Epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Misalnya, tenggelamnya benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogenetik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Epirogenetik Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut yang naik. Misalnya, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur Kepulauan Maluku Barat Daya sampai ke Pulau Banda. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000 Horison Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi. Geomorphology is the science which studied forms of earth surface. Wulfenit merupakan mineral yang terbentuk karena oksida timah dan molibdenum. Gambar 3.6 61 Dinamika Perubahan Litosfer dan Pedosfer Sinklin Antiklin 2 Epirogenetik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air yang turun. Misalnya, naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor. b Gerak Orogenetik adalah proses pembentukan pegunungan. Proses orogenetik meliputi luas areal yang relatif sempit dan dalam waktu relatif singkat. Misalnya, pembentukan pegunungan-pegunungan yang ada di bumi, seperti Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, dan Pegunungan Alpen. Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000 Fokus t Gerak Epirogenetik t Gerak Orogenetik t Antiklin t Sinklin Gerak orogenetik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang menyebabkan terjadinya dislokasi atau perpin dahan letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan. 1 Proses Lipatan Folded Process, yaitu suatu bentuk kulit bumi yang berbentuk lipatan gelombang yang terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari dua arah yang berlawanan sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitar daerah itu terlipat, dan membentuk puncak lipatan antiklin dan lembah lipatan sinklin. Jika terbentuk beberapa puncak lipatan disebut antiklinorium dan beberapa lembah lipatan disebut sinklinorium. Contoh dari pegunungan lipatan adalah pegunungan tua, seperti Pegunungan Ural. Lipatan pada pegunungan ini terjadi pada zaman primer. Adapun pegunungan muda, seperti Pegunungan Mediteranian dan Sirkum Pasifik yang terjadi pada zaman tersier. 2 Proses Patahan Fault Process, terjadi ketika lempeng yang membentuk kerak bumi bergerak dan saling berdesakan. Gerakan tersebut memberi tegangan yang sangat besar sampai pada akhirnya meme cahkan batuan. Tempat batuan itu pecah disebut patahan fault, dan alur akibat pecahnya batuan itu disebut alur patahan. Alur patahan yang besar dapat sampai ke batuan di bawah tanah yang dalam dan merentang sepanjang benua. Selain gempa bumi, patahan dapat terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dan saling menjauh satu sama lain sehingga pada bongkah batuan terjadi retakan-retakan dan pada akhirnya patah membentuk bagian yang merosot graben atau slenk dan bagian yang menonjol horst. Salah satu relief geologis terkenal di dunia adalah Patahan San Andreas yang membelah Pantai Pasifik di California, Amerika Serikat. Panjang patahan horizontal ini sejauh 1.200 km. Sumber: Microsoft Encarta, 2003 Horst Graben Sumber: Microsoft Encarta, 2003 Pegunungan Alpen merupakan bentukan alam yang terjadi karena adanya gerak orogenetik. Gambar 3.7 Sinklin dan antiklin merupakan bentukan alam yang etrjadi karena lipatan folded. Gambar 3.8 Patahan merupakan bentukan alam akibat pergerakan lempeng membentuk graben dan horst. Gambar 3.9