Geografi Fisik Cabang-Cabang Geografi

Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X 18 politik, sosiologi, ekonomi, dan demografi mempelajari manusia secara murni. Adapun geografi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dan kebumian secara terpadu dan terintegrasi. Contohnya dalam mempelajari penduduk. Demografi membahas tentang jumlah, pertumbuhan, kepadatan, dan penyebaran penduduk. Geografi mempelajari jumlah, pertumbuhan, dan penyebaran penduduk dalam kaitannya dengan aspek fisikal, seperti mengapa di daerah dataran rendah penduduknya lebih banyak dibandingkan dengan daerah pegunungan. Kemudian mengapa penduduk di daerah dataran rendah cenderung menyebar secara merata, sedangkan di pegunungan mengelompok, mengapa pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tinggi atau rendah, faktor fisik dan sosial budaya apa yang berpengaruh terhadap fenomena tersebut. Contoh lain dalam mempelajari pertanian, ahli agronomi mempelajari cara bercocok tanam. Ahli ekonomi mempelajari biaya produksi, penge lolaan, dan pemasaran. Adapun ahli geografi mempelajari lokasi berbagai jenis usaha pertanian di permukaan bumi, bagaimana keterkaitannya antara aspek fisik, seperti iklim, kemiringan lereng, ketinggian, tata air, dan aspek sosial, seperti cara bertani, penerapan teknologi, modal, pemilikan lahan, kebijakan pemerintah, dan adat istiadat dalam bentuk bercocok tanam.

E. Pendekatan Geografi

Geografi mempelajari geosfer dengan menggunakan pendekatan kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Pendekatan kelingkungan artinya geografi selalu melihat bagaimana hubungan dan keterkaitan antara aspek fisikal dan makhluk hidup lainnya pada ruang permukaan bumi. Pendekatan kewilayahan atau regional artinya geografi selalu melihat ruang sebagai wadah yang memiliki keunikan atau perbedaan dengan wilayah lainnya sebagai hasil interelasi dan integrasi antara aspek fisik dan manusia yang berada di dalamnya. Konteks keruangan artinya geografi selalu melihat ruang dalam pengertian tiga dimensi, yaitu atas atmosfer, bawah litosfer, dan luasan hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Geografi selalu melihat pola penye baran suatu fenomena dalam ruang atau permukaan bumi, bagaimana keterkaitan antara fenomena dengan fenomena lain yang berbeda di suatu tempat, fenomena suatu tempat dengan fenomena lain di lain tempat, dan bagaimana pengaruh dari suatu fenomena gejala terhadap fenomena gejala lain dalam ruang yang jauh lebih luas. Dari pembahasan sebelumya diketahui bahwa ruang lingkup geografi tersebut sangatlah luas. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan tidak hanya dari sudut aspek keruangannya, tetapi dari aspek-aspek yang lainnya. Menurut Nursid Sumaatmadja, terdapat empat jenis pendekatan geografi, yaitu sebagai berikut.

1. Pendekatan Keruangan Spatial Approach

Pendekatan keruangan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut. a. Pendekatan Topik, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada topik utama dari suatu gejala dan masalah pada studi geografi. Misalnya, topik utama yang terjadi di Indonesia adalah gempa bumi yang melanda Yogyakarta, Jawa Tengah, dan pantai selatan Jawa Barat. Horison Pemusatan penduduk terjadi pada daerah dengan kondisi alam dan iklim yang sesuai. Concentrate of population can be happen at the region which fertile land condition and the appropriate climate. Fokus t Region t Pendekatan Topik t Pendekatan Manusia t 1FOEFLBUBORegion 19 Ruang Lingkup, Konsep, Pendekatan, Prinsip, dan Aspek Geografi

b. Pendekatan Aktivitas Manusia, yaitu pendekatan yang fokus

utamanya adalah aktivitas manusia human activities. Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengkaji fenomena mata pencarian penduduk di pada suatu wilayah, serta apakah fenomena itu terjadi di dataran rendah, pegunungan, atau daerah pantai. Berdasarkan persebaran tersebut dapat pula diungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, hidrografi, atau iklim.

c. Pendekatan Region, yaitu pendekatan yang fokus utamanya adalah

region atau wilayah tempat suatu gejala dan masalah geografi tersebut terjadi. Misalnya, dalam mengkaji gempa bumi di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan pantai selatan Jawa Barat. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa di wilayah tersebut dapat terjadi bencana? Bagaimana persebaran gejala dan masalah tersebut di permukaan bumi, dan faktor apa yang menjadi sebabnya.

2. Pendekatan Ekologi Ecological Approach

Pendekatan ekologi adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menelaah dan menganalisis suatu gejala dan masalah geografi dengan mene- rapkan konsep dan prinsip ekologi. Ekologi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem. Misalnya, dalam mengkaji suatu daerah permukiman maka yang ditinjau adalah bentuk ekosistem hasil interaksi persebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian pula jika mengkaji daerah pertanian, perdagangan, industri, atau pariwisata. Horison Ekologi adalah ilmu yang mempelajari keseimbangan alam hewan, dunia tumbuhan, dan wilayah-wilayah yang merupakan tempat hidupnya. Ecology is the science to study the balance of nature animals, plants, and on the places where they live. Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD, 2006 Perkembangan wilayah kota dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan historis kronologi. Gambar 1.9

3. Pendekatan Historis Historycal Aproach

Pendekatan historis adalah suatu pendekatan yang menganalisis gejala dan masalah geografi berdasarkan proses kronologi serta memprediksi proses gejala dan masalah tersebut pada masa yang akan datang. Gejala dan masalah yang dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan historis adalah perkembangan kota. Dengan bantuan peta dapat diketahui perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu, kecen- derungan arah perkembangan kota tersebut, dan faktor pendorongnya sehingga dapat disusun suatu perencanaan tata ruang untuk menunjang perkem bangan kota tersebut.

4. Pendekatan Sistem System Approach

Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan dengan menggunakan cara berpikir sintetik yang diterapkan pada suatu gejala dan masalah dalam suatu sistem keruangan.