Ketentuan Penggunaan Teknologi Informasi ...
63
1. Hak Cipta Perangkat Lunak
Untuk melindungi hak cipta software, maka pada bulan Juli 2003 pemerintah Indonesia melalui Departemen Kehakiman mengeluarkan Undang-Undang Hak Cipta atas perangkat lunak software
komputer. Para produsen software merasa puas atas perlindungan yang diberikan pihak Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta UUHC pasal 1 ayat 1,
Hak Cipta adalah hak eksklusif, bagi pencipta dan penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk hal tersebut dengan tidak melanggar peraturan
perundangan yang berlaku
. Setelah pemberlakuan undang-undang tersebut maka sulit ditemukan toko yang menjual soft-
ware bajakan. Pihak toko tidak mau membayar denda ratusan juta rupiah hanya untuk menjual sebuah software yang untungnya tidak lebih dari Rp5.000,00 per keping. Saat ini, pihak toko hanya
berani menjual hardware-nya saja tanpa dilengkapi dengan software komputer. Untuk mengisi komputer dengan program asli, biasanya toko mempersilakan kepada konsumen untuk membelinya
langsung ke toko penjualan resmi software. Biasanya toko resmi tersebut diberi tanda logo resmi dari perusahaan software tersebut. Misalnya, sebuah toko diberi tanda resmi dari Microsoft Corp.
Jadi, saat ini banyak toko komputer yang menjual terpisah antara hardware dengan software.
Selanjutnya, bagi mereka yang melanggar hak cipta akan dikenai sanksi Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Pasal 72 ayat 3. Ketentuan pidana sanksi atas pelanggaran
tersebut adalah sebagai berikut: ”Barang siapa yang dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 lima ratus juta rupiah”
Berdasarkan Undang-Undang No. 19 tentang Hak Cipta di atas, maka pemerintah melindungi hasil karya cipta termasuk program komputer software dengan cara memberi hak kepada pencipta
atau pemegang hak cipta program komputer untuk memberikan izin atau melarang orang lain untuk menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum untuk kepentingan komersial.
Selain itu, pemerintah memberikan sanksi pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah bagi yang melanggar undang-
undang hak cipta tersebut.
Gambar 3.2 Copy Right Windows
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas X
64
2. Menghargai Kreasi Orang Lain
Seandainya kamu membuat sebuah karya yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan orang banyak, dan kamu merasa bahwa karya tersebut belum pernah dibuat orang lain sebelumnya.
Misalnya, kamu membuat sebuah karangan buku cerita anak-anak dan buku ini sangat diperlukan bagi perkembangan intelektual anak-anak Indonesia. Lalu, bagaimanakah perasaan kamu apabila
tiba-tiba ada orang lain yang mengatakan bahwa buku karangan tersebut miliknya? Demi meraup keuntungan yang banyak, ia telah memperbanyak dan mengedarkan karya kamu tanpa
sepengetahuan dan persetujuan kamu. Tentunya kamu akan sangat marah karena kamu yang bersusah payah menciptakan buku itu, sementara orang lain yang menikmati hasilnya. Lalu
bagaimanakah jika kemarahan kamu tidak ada yang mendengar dan menanggapinya? Maka akan terciptalah ”kehidupan kanibal” di mana setiap orang akan merasa lebih berhak memiliki hak orang
lain.
Kamu tentunya sangat tidak berharap akan terciptanya situasi di atas. Kamu tentu mengharapkan hasil karya kamu dihormati dan dihargai orang. Kamu ingin juga menikmati hasil
karya kamu dengan diberikannya hak cipta kepada kamu agar setiap orang yang ingin mengedarkan penemuan kamu harus melalui persetujuan kamu.
Untuk menghargai hasil karya orang lain itulah, maka pemerintah Indonesia melalui Departemen Kehakiman membuat sebuah Undang-Undang Hak Cipta UUHC dan Hak Atas
Kekayaan Intelektual HAKI yang melindungi setiap hasil karya cipta dan intelektual. Undang- undang tersebut berlaku pula atas perangkat lunak Software komputer.
Kamu sebagai pelajar tentunya menyadari akan penghargaan terhadap kreasi orang lain yang dilindungi undang-undang. Oleh sebab itu, sebaiknya:
a. membeli dan menggunakan perangkat lunak yang asli sekalipun harus membayar dengan
harga yang lebih besar; b.
tidak menambah atau mengurangi perangkat lunak yang diciptakan orang lain; c.
tidak menyalahgunakan perangkat lunak tersebut dalam dunia kriminal; d.
dan lain-lain.
Gambar 3.3 Karya-karya yang dilindungi oleh UUHC