Hak Cipta Perangkat Lunak

Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas X 64

2. Menghargai Kreasi Orang Lain

Seandainya kamu membuat sebuah karya yang sangat bermanfaat bagi kebutuhan orang banyak, dan kamu merasa bahwa karya tersebut belum pernah dibuat orang lain sebelumnya. Misalnya, kamu membuat sebuah karangan buku cerita anak-anak dan buku ini sangat diperlukan bagi perkembangan intelektual anak-anak Indonesia. Lalu, bagaimanakah perasaan kamu apabila tiba-tiba ada orang lain yang mengatakan bahwa buku karangan tersebut miliknya? Demi meraup keuntungan yang banyak, ia telah memperbanyak dan mengedarkan karya kamu tanpa sepengetahuan dan persetujuan kamu. Tentunya kamu akan sangat marah karena kamu yang bersusah payah menciptakan buku itu, sementara orang lain yang menikmati hasilnya. Lalu bagaimanakah jika kemarahan kamu tidak ada yang mendengar dan menanggapinya? Maka akan terciptalah ”kehidupan kanibal” di mana setiap orang akan merasa lebih berhak memiliki hak orang lain. Kamu tentunya sangat tidak berharap akan terciptanya situasi di atas. Kamu tentu mengharapkan hasil karya kamu dihormati dan dihargai orang. Kamu ingin juga menikmati hasil karya kamu dengan diberikannya hak cipta kepada kamu agar setiap orang yang ingin mengedarkan penemuan kamu harus melalui persetujuan kamu. Untuk menghargai hasil karya orang lain itulah, maka pemerintah Indonesia melalui Departemen Kehakiman membuat sebuah Undang-Undang Hak Cipta UUHC dan Hak Atas Kekayaan Intelektual HAKI yang melindungi setiap hasil karya cipta dan intelektual. Undang- undang tersebut berlaku pula atas perangkat lunak Software komputer. Kamu sebagai pelajar tentunya menyadari akan penghargaan terhadap kreasi orang lain yang dilindungi undang-undang. Oleh sebab itu, sebaiknya: a. membeli dan menggunakan perangkat lunak yang asli sekalipun harus membayar dengan harga yang lebih besar; b. tidak menambah atau mengurangi perangkat lunak yang diciptakan orang lain; c. tidak menyalahgunakan perangkat lunak tersebut dalam dunia kriminal; d. dan lain-lain. Gambar 3.3 Karya-karya yang dilindungi oleh UUHC Ketentuan Penggunaan Teknologi Informasi ... 65

3. Mengopi secara Tidak Sah Illegal Copy

Mengopi atau menyalin isi software dari media penyimpanan satu ke media penyimpanan lainnya adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh para pengguna komputer. Tetapi, menyalin software yang memiliki hak cipta tanpa meminta izin ataupun membayar lisensi kepada pencipta adalah praktik yang tidak sah illegal copy. Praktik illegal copy terjadi karena alasan keuangan. Orang enggan mengeluarkan uang ratusan ribu bahkan jutaan rupiah hanya untuk mendapatkan program software yang sebenarnya dapat diperoleh dengan hanya mengopinya. Program komputer yang sering dikopi atau dibajak orang di antaranya: a. program sistem operasi Windows, b. program antivirus, c. program desain grafis, d. program Microsoft Office, e. program permainan atau games, f. dan lain lain. Praktik illegal copy terjadi pada toko-toko komputer maupun pada perusahaan-perusahaan yang enggan mengeluarkan uang untuk mendapatkan suatu software tertentu dalam jaringan perusahaan. Praktik illegal copy terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan penghargaan hak cipta program komputer. Oleh sebab itu, sebagai pelajar yang mengerti akan Hak Cipta hendaklah kalian menghindari praktik illegal copy karena selain tidak bermoral praktik illegal copy dapat merugikan orang lain. Hal-hal berikut ini adalah usaha yang dapat dilakukan untuk menghindari illegal copy, yaitu: a. Mencantumkan sumbernya dengan jelas, apabila kamu harus menyalin hasil karya orang lain. b. Mendaftarkan hasil karya kamu untuk memperoleh sertifikat dari instansi yang berwenang Departemen Kehakiman RI. c. Memantau ke pusat perdagangan atau lainnya dan melaporkan kepada yang berwenang Kepolisian RI apabila ada indikasi pembajakan hasil karya kamu. d. Dan lain-lain.

4. Memodifikasi Program Orang Lain

Praktik tidak sah lainnya adalah praktik memodifikasi program software yang telah dibuat orang lain atau perusahaan. Praktik ini mungkin dimaksudkan hanya sekadar membedakan dengan program aslinya. Praktik tidak sah ini tidak lain merupakan hasil salinan program software asli disertai tambahan-tambahan atau pengurangan di sana sini. Praktik tidak sah ini banyak terjadi pada perusahaan-perusahaan dagang dan bisnis lainnya untuk memenuhi sistem informasi jaringan internal perusahaan tersebut. Kalian sebagai pelajar yang mengerti akan hak cipta hendaklah menghindari praktik illegal copy karena dapat merugikan orang lain.