Dasar-Dasar Algoritma Karakteristik Algoritma
Microsoft Visual Basic 6.0
161
d. Input, algoritma menerima input.
e. Output, algoritma menghasilkan output.
f. General, algoritma berlaku untuk suatu kumpulan input tertentu.
Contoh algoritma: Input: n
a. Output: 11 + 12+ ... +1n1. jumlah = 0
b. i= 0
c. i=i+1
d. jumlah = jumlah + 1i
e. Ulangi langkah 3 dan 4 sehingga i==n Algoritma pada contoh adalah algoritma untuk
menghitung. Pada langkah 1, nilai 0 diisikan pada variabel jumlah. Jadi jumlah pada langkah pertama bernilai 0. Tanda = adalah operator penugasan dengan makna ”kopikan 0 kepada
jumlah” atau ”gantikan nilai tertentu jumlah dengan 0? Langkah 2 juga menunjukkan hal yang sama namun dengan nama variabel yang berbeda. Langkah 3 menunjukkan instruksi ”kopikan
jumlah antara isi variabel i dan 1 kepada variabel i”. Langkah 4 menunjukkan instruksi ”kopikan jumlah antara isi variabel jumlah dengan 1isi variabel i pada variabel jumlah”. Langkah 5
menunjukkan instruksi untuk mengulangi langkah-langkah 3 dan 4 sehingga terpenuhi syarat i = = n. Operator = = disebut operator equalitas yang bermakna benar dan salah. Jika i sama
dengan n maka nilainya benar dan jika i tidak sama dengan n maka nilainya salah.
Algoritma ini dikatakan presisi karena tiap langkahnya didefinisikan secara tepat dan tidak mengandung pemahaman yang ambigu ketika instruksi-instruksinya dilaksanakan semua orang
atau mesin. Misalkan ada instruksi jumlahkan i. Instruksi ini mengandung ambigu karena tidak terdapat keterangan penjumlahnya. Algoritma ini dikatakan unik karena hasil pertengahan dalam
tiap langkah eksekusi suatu algoritma didefinisikan secara khas dan merupakan pengolahan dari hasil eksekusi langkah sebelumnya. Misalkan pada langkah 3. Langkah 3 akan menghasilkan nilai
tertentu jika nilai i telah diketahui. Pada proses pertama nilai i adalah hasil keluaran dari langkah 2 yaitu bernilai 0 sehingga nilai keluaran i pada proses pertama langkah 3 adalah 1. Algoritma ini
dikatakan terbatas karena dimulai dari langkah 1 dan diakhiri jika syarat i = = n bernilai benar. Algoritma ini inputnya berupa nilai yang dimasukkan pada variabel n dan memiliki output yang
berupa hasil dari operasi 11 + 12+ … +1n. Algoritma ini dikatakan general karena algoritma ini dapat diterapkan untuk setiap nilai real yang dimasukkan pada variabel n.
Demikianlah penjelasan tentang algoritma dan kegunaannya dalam menyusun program pada Microsoft Visual Basic 6.0. Kamu diharapkan dapat membuat program-program canggih dalam
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas X
162
Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman berbasis grafis antara muka Grafical User Interface
yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows. Bahasa pemrograman ini merupakan event-driven programming
yang berarti perintah akan dijalankan setelah adanya respon event dari user. Respon atau event dapat berbentuk klik, enter, double klik, klik kanan dan sebagainya.