Rangkuman Umpan Balik dan Tindak Lanjut

4 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 56

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari modul ini, peserta diklat diharapkan mempunyai pemahaman dan penguasaan tentang prinsip-prinsip identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus. Pada akhirnya dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dengan baik. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 57 KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 SYARAT-SYARAT YANG HARUS DIPENUHI DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi empat tentang prinsip-prinsip identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus, diharapkan peserta diklat dapat memahami materi lima tentang syarat-syarat identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi lima tentang syarat-syarat melakukan identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus, diharapkan peserta diklat dapat: 1. Menjelaskan syarat-syarat melakukan identifikasi 2. Menyebutkan syarat-syarat melakukan identifikasi anak berkebutuhan khusus

C. Uraian Materi 1. Syarat-syarat identifikasi ABK

Substansi pada subunit ini akan memberikan penjelasan syarat-syarat identifikasi anak berkebutuhan khusus di sekolah yang anda tempati. Untuk itu saudara diharapkan dapat mencermati dengan baik mengenai uraian dan ilustrasi yang ada. Selain itu diharapkan pula untuk membaca berbagai referensi lain yang relevan dengan konteks bahasan. Dengan demikian, usai mengikuti pembelajaran ini saudara diharapkan mampu menjelaskan syarat-syarat melakukan identifikasi anak berkebutuhan khusus di Sekolah khusus. Kegiatan identifikasi sifatnya masih sederhana dan tujuannya lebih ditekankan pada menemukan secara kasar apakah seorang anak tergolong anak dengan kebutuhan khusus atau bukan. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 58 Secara umum syarat-syaratmelakukan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah seorang anak mengalami kelainanpenyimpangan phisik, intelektual, social, emosional, danatau sensoris neurologis dalam pertumbuhanperkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya anak-anak normal, yang hasilnya akan dijadikan dasar untuk penyusunan program pembelajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Syarat-syarat Identifikasi pada anak berkebutuhan khusus merupakan usahakegiatan menemukan karakteristik individu yang dianggap mempunyai hambatan dalam segi perkembangan atau segi akademik, dengan demikian pemahaman karakteristik anak berkebutuhan khusussebagai dasar dapat dilakukan identifikasi hambatan dalam segi perkembangan atau segi akademik. Cara untuk identifikasi dilakukan dengan observasi karakteristik anak dan interview terhadap keadaan anak dari segala aspek gejala fisik, gejala psikis, gejala bahasa, gejala emosi, dan gejala tingkah laku sosial. Anak dapat di identifikasi hambatan dalam segi perkembangan atau segi akademik jika dalam segala aspek gejalanya memiliki ciri-ciri memiliki hambatan phisik, intelektual, social, emosional, danatau sensoris neurologis. Identifikasi anak memiliki hambatan phisik, intelektual, social, emosional, danatau sensoris neurologis. Digunakan untuk pendataan dan penjaringan anak memiliki hambatan phisik, intelektual, social, emosional, danatau sensoris neurologisdi masyarakat. Proses identifikasi dapat melihat perkembangan anak berkebutuhan khusus dengan caraproses pengamatan, penilaian, pencatatan dan pendokumentasian secara cermat terus menerus dan sisitematis untuk mendapatkan kesimpulan yang tepat tentang apakah seorang anak mengalami kelainanpenyimpangan dalam pertumbuhanperkembangannya phisik, intelektual, social, emosionaltingkah laku dan perkembangan akademik dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya anak-anak normal.