LatihanKasusTugas Rangkuman Modul Pembelajar Tunarungu

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 19 oleh tiga hal yaitu :1 Faktor Lingkungan, 2 Faktor dalam diri anak sendiri, dan 3 Kombinasi antara faktor lingkungan dan faktor dalam diri anak Klasifikasi Anak berkebutuhan khusus dikelompokkan menjadi anak berkebutuhan khusus temporer dan permanen. Anak berkebutuhan khusus permanen meliputi : anak dengan gangguan penglihatan Tunanetra, anak dengan gangguan pendengaran dan bicara TunarunguTunawicara, anak dengan kelainan kecerdasan, anak dengan gangguan anggota gerak Tunadaksa, Anak dengan gangguan prilaku dan emosi Tunalaras, Anak dengan gangguan prilaku, Anak dengan gangguan emosi, Anak gangguan belajar spesifik, anak lamban belajar slow learner, Anak Autis G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Silahkan dibaca dengan seksama latihan yang ada, kemudian kerjakanlah setelah selesai dikerjakan selanjutnya dapat membaca kunci jawaban yang terdapat pada bagian H. Apabila tugas anda sudah sesuai dengan kunci jawaban, silahkan anda lanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya, apabila hasilnya masih belum sesuai, sebaiknya anda perbaiki dulu tugas tersebut sebelum input terhadap pembelajaran berikutnya. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 20 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 21 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 KONSEP KETUNARUNGUAN

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi pokok dua tentang ketunarunguan diharapkan peserta diklat memiliki pemahaman pengetahuan tentang konsep ketunarunguan. B . Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari materi pokok dua tentang ketunarunguan diharapkan peserta diklat dapat antara lain: 1. Menjelaskan konsep ketunarunguan 2. Menguraikan klasifikasi ketunarunguan 3.Menyebutkan karakteristik ketunarunguan

C. Uraian Materi 1. Konsep Tunarungu

Gunawan. D 2012 Tunarungu merupakan istilah umum untuk menunjukkan kepada seorang yang mengalami tuli deaf dan kekurangan pendengaran hard of hearing,, yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau ketidak fungsian pada alat pendengaran, sehingga mengakibatkan perkembangan bahasa terhambat dan memerlukan suatu pelayanan khusus dalam mengembangkan potensinya. Moores 1982: 6 dalam Gunawan. D 2012 mengemukakan orang yang tuli adalah seorang yang mengalami ketidak mampuan mendengar biasanya pada tingkat 70 desiBell atau lebih sehingga akan mengalami kesulitan untuk dapat mengerti atau memahami pembicaraan orang lain melalui pendengarannya dengan atau tanpa menggunakan alat bantu dengar. Sedangkan orang yang kurang dengar adalah seseorang yang mengalami ketidakmampuan mendengar biasanya pada tingkat 35 –69 desiBell sehingga mengalami kesulitan untuk mendengar, tetapi tidak PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 22 2 menghambat pemahaman bicara orang lain melalui pendengarannya, dengan atau tanpa menggunakan alat bantu dengar hearing aid. Nelly 1982:95-96 The Conference of Executives of American School for The Deaf : “A deaf person is one whose hearing disability is so great that he or she cannot understand speech through the use of the ear alone, with or without a hearing aid. A hard of hearing person is one whose hearing disability makes it difficult to hear but who can, with or without the use of hearing aid, understand speech .” Orang yang tuli deaf adalah ketidak mampuan mendengar dalam suara yang tinggi sehingga tidak dapat memahami pembicaraan melalui pendengaran baik memakai atau tidak memakai alat bantu dengar. Sedangkan kurang dengar hard of hearing adalah, mengalami sedikit kesulitan untuk mendengar pembicaraan orang lain, tetapi masih dapat dibantu menggunkan alat bantu dengar. Konsep tunarungu merupakan suatu label yang menunjukkan hambatan atau gangguan pendengaran menurut Hallahan dan Kauffman 1991:266 menyatakan. Hearing impairment; a generic term indicating a hearing disability that may range in severity from mild to profound it includes the substet of deaf and hard of hearing. A deaf person in one whose hearing disability precludes successful processing of linguistics information through audition, with or without a hearing aid. A hard of hearing is one who generally with use of hearing aid, has residual hearing sufficient to enable successful processing of linguistics information through audition. Tunarungu secara garis besar dibagi dalam dua kelompok, yaitu: tuli dan kurang dengar hard of hearing. Dikatakan tuli deaf adalah kesulitan mendengar yang berat sehingga mengalami hambatan di dalam memproses informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai atau tidak memakai alat bantu dengar hearing Aid. Sedangkan orang yang