Sistem Isyarat Bahasa Indonesia SIBI yang dibakukan itu merupakan

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 138 pengalaman tersebut biasanya menyangkut pada peristiwa yang mempunyai arti sendiri dalam menjalani kehidupan. 5. Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. 6. Walaupun bahasa itu tidak diturunkan manusia tetapi manusia memiliki kemampuan kognitif dan kapasitas linguistik tertentu dan juga kapasitas untuk belajar 7. Berbagai media komunikasi bagi anak tunarungu. Sistem komunikasi meliputi keseluruhan cara yang kaum tunarungu gunakan di dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara verbal, non- verbal, dan kombinasi keduanya yang disebut dengan campuran.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Peserta diklat memuat pernyataan deskriptif siswa tentang hal-hal yang telah dipelajariditemukan selama pembelajaran, rencana pengembangan dan implementasinya, input terhadap pembelajaran berikutnya, misalnya: Siswa tunarungu mempunyai ciri yang khas dalam penyesuaian diri, mereka berjalan kaku, gerakan tangan dan matanya cepat, pernapasannya pendek, emosinya tinggi dan kurang bergaul dengan orang yang tidak dikenalnya, ini semua disebabkan terganggunya pendengaran.maka dalam kebutuhan anak tunarungu sama dengan anak normal pada umumnya, dari segi fisik anak tunarungu membutuhkan makan, minum dan bernafas. Sedang dari psiko-sosial anak tunarungu membutuhkan rasa aman, membutuhkan kasih sayang, diterima di tengah-tengah masyarakat, dihargai, membutuhkan pendidikan dan membutuhkan komunikasi yaitu komunikasi total. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 139 KUNCI JAWABAN Kunci Jawaban KP 1 1. Anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing anak. 2. Klasifikasi Anak berkebutuhan khusus dikelompokkan menjadi anak berkebutuhan khusus temporer dan permanen. Anak Berkebutuhan Khusus permanen meliputi : anak dengan gangguan penglihatan Tunanetra, Anak dengan gangguan pendengaran dan bicara TunarunguTunawicara, Anak dengan kelainan kecerdasan, Anak dengan gangguan anggota gerak Tunadaksa, Anak dengan gangguan prilaku dan emosi Tunalaras, Anak gangguan belajar spesifik, anak lamban belajar slow learner, Anak Autis 3. Anak dengan gangguan penglihatan Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatan sedemikian rupa, sehingga membutuhkan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya. Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf BRAILLE bagi yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar. 4. Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian dayapendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar, mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus. 5. Tunagrahita retardasi mental adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental intelektual di bawah rata-rata, sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas- tugasnya. Mereka memerlukan layanan pendidikan khusus. 6. Seseorang dikatakan tunagrahita apabila memiliki 3 indikator yaitu : 1 Keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum atau di bawah rata-rata, 2