Umpan Balik dan Tindak Lanjut Tujuan

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 131 11 KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 PENGERTIAN KOMUNIKASI TOTAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK TUNARUNGU

A. Tujuan

Setelah mempelajari materi pokok sepuluh tentang komunikasi non verbal dalam pembelajaran anak tunarungu, diharapkan peserta diklat dapat: memahamimateri sebelas tentang pengertian komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu, Jenis-jenis komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu, kelebihan komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu, Kelemahan komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari materi pokok tentang komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu, diharapkan peserta diklat dapat: 1. Menjelaskan pengertian komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu 2. Menyebutkan pendekatan komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu 3. Menerangkan kelebihan komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu 4. Menerangkan kelemahan komunikasi total dalam pembelajaran anak tunarungu 5. Membedakan pengertian Bahasa isyarat dan sistem isayarat 6. Menjelaskan perbedaan Bahasa isyarat dan sistem isayarat

C. Uraian Materi 1. Pengertian Komtal Komunikasi Total

Komunikasi Total. Komunikasi Total disingkat menjadi Komtal. Istilah ini diciptakan oleh Holcomb 1968 dan dikembangkan oleh Denton. Keduanya berasal dari Amerika Serikat. Komtal menekankan bahwa setiap anak tunarungu berhak atas segala sarana komunikasi yaitu: PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 132 membaca ujaran, bicara, menulis, membaca, ejaan jari, dan isyarat. Tujuan penerapan komunikasi total adalah meningkatkan keterampilan berbahasa dalam segala aspek. Komtal Komunikasi Total adalah pendekatan dalam pendidikan bagi kaum tunarungu yang menganjurkan penggunaan berbagai bentuk media komunikasi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Komtal adalah falsafah yang mencakup cara komunikasi aural, manual dan oral sehingga terjadi komunikasi yang efektif dengan dan diantara kaum tunarungu hasil komprensi SLB-B di AS 1976 L.Deckers Komunikasi total menggambarkan suatu masalah falsafah komunikasi bukan suatu metode pengajaran atau bentuk komunikasi melainkan dapat diumpamakan sebagai suatu tujuan pendidikan. Tujuannya untuk mengungkapkan Bahasa yang digunakan masyarakat dalam berbagai cara meliputi bicara, baca ujaran, isyarat, ejaan jari, membaca dan menulis, sehingga memungkinkan komunikasi yang lebih komplit. Upaya ini didasarkan pada asusmsi bahwa dengan cara-cara tersebut digunakan maka pemahaman anak tunarungu akan lebih baik. M. Hyde 1994 dalam Lani Bunawan1997

1.1 Pendekatan ini bisa diterima berdasarkan beberapa alasan antara lain :

a. Kaum tunarungu mempunyai hak memilih media komunikasi yang cocok sesuai dengan keadaan fisiknya. Karena kemampuan mendengar yang terbatas, maka media komunikasi yang cocok bagi mereka adalah media yang tidak terlalu menuntut penggunaan pendengaran. b. Pemakaian media komunikasi yang cocok meningkatkan keberhasilan berkomunikasi. Hal ini akan mempertebal rasa percaya diri kaum tunarungu. c. Salah satu bentuk media yang digunakan dalam komunikasi total adalah isyarat yang memiliki perbedaan makna visual.