memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan.
B. Profit Margin
Menurut Suryo Luhur W.A. dan Triani Pujiastuti 2006 pengertian profit margin
adalah jumlah dari laba bersih yang dapat dihasilkan dari penjualan bersih. Dengan kata lain, profit margin adalah perbandingan antara laba
bersih dengan penjualan bersih dan dinyatakan dalam persentase. Profit margin
mengukur persentase dari laba yang diperoleh dari tiap penjualan sebelum dikurangi dengan biaya bunga dan pajak. Pada umumnya
semakin tinggi tingkat profit margin semakin baik, dan semakin rendah biaya relatif dari barang yang dijual.
Besar kecilnya profit margin pada setiap transaksi penjualan ditentukan oleh 2 faktor, yaitu penjualan bersih dan laba usaha. Besar kecilnya laba
usaha atau net operating income tergantung pada hasil penjualan dan besarnya buaya usaha. Dengan jumlah biaya usaha tertentu profit margin dapat
diperbesar dengan memperbesar penjualan, atau dengan jumlah penjualan tertentu profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil
biaya usaha. Dengan demikian maka terdapat 2 alternatif dalam usaha untuk memperbesar profit margin, yaitu:
1. Dengan menambah biaya usaha sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan penjualan yang sebesar-besarnya, atau dengan kata
lain tambahan penjualan harus lebih besar daripada tambahan biaya usaha.
2. Dengan mengurangi pendapatan dari penjualan sampai tingkat tertentu diusahakan adanya pengurangan biaya usaha yang sebesar-besarnya atau
dengan kata lain mengurangi biaya usaha relatif besar daripada berkurangnya pendapatan dari penjualan. Meskipun jumlah penjualan
selama periode tertentu berkurang, tetapi oleh karena disertai dengan berkurangnya biaya usaha yang lebih sebanding maka akibatnya ialah
bahwa profit margin akan lebih besar.
C. Operating Assets Turnover
Mengenai operating assets turnover sering dibahas oleh para ahli ekonomi, terutama dalam menganalisa income ratio, Riyanto 2001
mengatakan bahwa operating assets turnover adalah kecepatan berputarnya operating assets
dalam suatu periode tertentu. Sedangkan pengertian operating assets
seperti dijelaskan oleh Wild 2004 bahwa investment activities refer to a company acquisition and maintenance of investments for
purpose of conducting the company’s business operations, such assets are called operating assets.
Operating assets turnover diukur dengan rasio yang menghubungkan
antara penjualan dengan aktiva yang digunakan. Turnover yang tinggi menunjukkan manajemen yang efektif. Perputaran yang lamban dari aktiva
menunjukkan adanya hambatan. Kemungkinan turunnya penjualan akan mempengaruhi rasio ini.
Diharapkan operating assets turnover akan semakin baik yang berarti
pemakaian lebih efisien. Tingkat operating assets turnover selama periode tertentu ditentukan oleh dua faktor yaitu net sales dan operating assets.
Dengan jumlah operating assets tertentu, makin besarnya jumlah penjualan selama periode tertentu mengakibatkan makin tinggi perputarannya.
Demikian pula luas sales tertentu dengan makin kecilnya operatig assets akan mengakibatkan makin tinggi perputarannya. Apabila dihubungkan dengan
profit margin yang tetap dan semakin tinggi operating assets turnover maka
akan menghasilkan rentabilitas yang tinggi. Menurut Riyanto 2001, usaha untuk mempertinggi operatig assets
turnover dapat ditempuh dengan cara:
1. Menambah modal usaha operating assets sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan penjualan yang sebesar-besarnya.
2. Mengurangi penjualan pada tingkat tertentu diusahakan penurunan atau pengurangan operating assets sebesar-besarnya.
D. Ukuran Perusahaan Firm Size